Ilustrasi perayaan ekaristi (unsplash.com/Josh Applegate)
Dijelaskan dalam laman Warisan Warta Injil Santa Anna, makna komuni pertama adalah menerima langsung Kristus yang ada di dalam bentuk hosti (sakramen) yang terberkati dan sekaligus menjadi pembimbing anak-anak secara pribadi. Jadi, komuni pertama menjadi kesempatan yang sangat personal bagi anak-anak, karena mereka bisa menerima tubuh Kristus dan menjadi bagian dari gereja serta diterima menjadi anggota gereja Katolik.
Namun menerima komuni pertama tidak bisa dilakukan sembarangan karena ada prosesnya. Melansir laman Katolisitas, agar ekaristi maha kudus ini bisa diterimakan oleh anak-anak, mereka dituntut sudah memiliki pemahaman cukup dan telah dipersiapkan dengan seksama.
Jadi, anak-anak bisa memahami misteri Kristus sesuai dengan daya tangkap mereka dan mampu menyambut Tubuh Tuhan dengan iman dan khidmat. Gereja mensyaratkan bahwa orang yang ingin menerima komuni harus memiliki pemahaman akan apa yang disambutnya, yaitu Kristus.
Hal ini juga sesuai dengan pengajaran Rasul Paulus tentang penerimaan ekaristi, yaitu harus dengan iman dan kesadaran bahwa yang disambutnya adalah benar yakni Kristus sendiri. Lalu seseorang harus menyambut ekaristi dalam keadaan rahmat (tidak dalam dosa berat). Sebab tanpa persyaratan ini seseorang yang akan menerima ekaristi dianggap tidak layak, dan dengan demikian mendatangkan hukuman kepada dirinya sendiri.