Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Terkadang sampah bisa menjadi persoalan sendiri. Sebab tanpa adanya pengolahan yang tepat, sampah bisa memicu sejumlah masalah. Mulai dari mengganggu kehidupan kita sampai dengan pencemaran lingkungan.
Kita mengetahui sampah punya dua jenis, yaitu organik dan anorganik. Lalu apa sih perbedaan organik dan anorganik hingga manfaat serta cara mengolahnya? Berikut penjelasannya!
1. Pengertian organik dan anorganik
Ilustrasi sampah (pexels.com/Monstera) Sampah organik adalah limbah yang berasal dari sisa makhluk hidup, entah dari manusia, hewan maupun tumbuhan. Jenis sampah ini nantinya akan mengalami pembusukan atau pelapukan dengan sendirinya.
Sedangkan sampah anorganik adalah limbah yang dihasilkan dari bahan non hayati. Artinya, sampah ini berupa produk sintetik atau hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang. Jadi jenis sampah ini tidak mengalami pembusukan atau pelakukan dengan sendirinya.
Baca Juga: Daftar Bank Sampah di Tangerang untuk Misi Mulai Kelola Sampah!
2. Perbedaan organik dan anorganik
Ilustrasi sampah (pexels.com/cottonbro studio) Kedua jenis sampah ini punya perbedaan yang begitu mencolok. Sebab dari sumber hingga senyawa di dalamnya juga jauh berbeda. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menyimak penjelasannya di bawah ini.
Sampah organik
- Asal: Dari makhluk hidup dan hasil fotosintesis.
- Unsur karbon: Terdapat unsur karbon di dalamnya.
- Sifat terbakar: Mudah terbakar.
- Titik didih dan titik lebur: Cenderung sangat rendah.
Sampah anorganik
- Asal: Dari sumber daya alam mineral dan bukan dari makhluk hidup.
- Unsur karbon: Tidak sepenuhnya memiliki unsur karbon, atau tidak sama sekali.
- Sifat terbakar: Cenderung sulit terbakar.
- Titik didih dan titik lebur: Sangat tinggi.
3. Contoh organik dan anorganik
Ilustrasi sampah (pexels.com/Sarah Chai) Selain sifatnya yang sangat berseberangan, wujud sampah organik dan anorganik juga sangat berbeda. Agar kamu lebih mudah untuk membedakannya, berikut beberapa contoh sampah organik dan anorganik.
Sampah organik:
- Sayur-sayuran
- Buah-buahan
- Kotoran hewan dan manusia
- Makanan basi
- Limbah dapur dan sejenisnya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Sampah anorganik:
- Kaleng
- Kaca
- Logam
- Sampah plastik
- Stryrofoam dan sejenisnya.
4. Manfaat organik dan anorganik
Ilustrasi sampah (pexels.com/Mumtahina Tanni) Masing-masing dari sampah organik dan anorganik ini memiliki manfaat. Bahkan tak sedikit orang-orang yang bisa memanfaatkan sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis karena didaur ulang. Penasaran apa saja? Simak yuk!
Sampah organik:
- Bisa kamu manfaatkan untuk kompos atau pupuk.
- Tambahan pakan ternak.
- Bisa dimanfaatkan untuk biogas dan listrik, khususnya limbah dari kotoran hewan, manusia, limbah tempe atau tahu.
Sampah anorganik:
- Dijadikan barang kerajinan yang punya nilai ekonomis.
- Bisa didaur ulang untuk kebutuhan rumah tangga.
- Dan pemanfaatan lainnya.
Baca Juga: Mulai 2023, Depo Sampah di Kota Yogyakarta hanya Terima Sampah Organik