TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perkembangan Bidan di Indonesia dari Tahun ke Tahun

Memberikan pelayanan pada masyarakat

bidan (unsplash.com/Rebekah Vos)

Sampai sekarang bidan menjadi profesi yang penting di tengah masyarakat. Terutama untuk ibu hamil, anak, maupun keluarga. Pasalnya, saat ini bidan sudah tersebar sampai ke pelosok negeri. Hal ini sangat memudahkan masyarakat yang tinggal di daerah dan jauh dari rumah sakit.

Tentu kamu penasaran seperti apa perkembangan bidan di Indonesia, bukan? Untuk itu kamu bisa menyimak artikel ini sampai selesai, ya.

Baca Juga: 5 Mei Hari Bidan Sedunia: Begini Sejarahnya

1. Diperkenalkan pada tahun 1952

Bidan (unsplash.com/Craig Pattenaude)

Dari dulu pelayanan bidan diarahkan pada individu, keluarga, dan masyarakat. Selanjutnya pada tahun 1952, diperkenalkan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang bernama Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA).

Kemudian pada tahun 1960, pemerintah masa itu mengeluarkan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dijadikan layanan bidan di puskesmas. Lalu pada 1974, pelayanan Keluarga Berencana (KB) dikembangkan secara nasional.

Pada saat itu bidan diberikan izin untuk memberikan layanan KB dengan metode sederhana. Mulai dari metode hormonal seperti suntik KB pil, suntik, implan sampai dengan IUD atau Intra Uterine Device.

Waktu demi waktu program KIA ini pun terus berkembang. Pada tahun 1990, program ini diarahkan pada keselamatan keluarga dan pelayanan bidan yang berkaitan dengan peningkatan peran perempuan dalam mewujudkan kesehatan keluarga.

2. Masa pemerintahan Suharto pendidikan kebidanan muncul

Bidan (Unsplash.com/Christian Bowen)

Pada sidang kabinet tahun 1992, Presiden Suharto ketika itu mengemukakan bahwa bidan perlu dididik agar bisa memberikan pelayanan optimal sebagai bidan desa. Tugas pokoknya adalah melaksanakan program KIA di tengah masyarakat.

Layanan KIA ini juga memiliki beberapa cakupan di dalamnya. Di antaranya adalah layanan bagi ibu hamil, ibu melahirkan, melayani ibu pada masa nifas sampai merawat bayi baru lahir. Hal ini juga termasuk pembinaan bagi dukun bayi, KB, pembinaan posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), dan mengembangkan pondok untuk bersalin.

Baca Juga: Apa Itu Bidan? Ini Pengertian, Peran, Tugas, Hak, dan Kewajibannya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya