TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Cara Menyenangkan untuk Mengajarkan Konsep Zakat Fitrah pada Anak

Menjadi cara berbagi pada orang yang membutuhkan

ilustrasi anak dan orangtua membicarakan zakat fitrah dengan cara menyenangkan (pexels.com/Monstera Production)

Zakat fitrah adalah salah satu bentuk zakat yang wajib dikeluarkan seluruh umat Islam, termasuk anak-anak, selama bulan Ramadan. Zakat yang satu ini menjadi cara untuk menyempurnakan ibadah di bulan puasa dan mengajarkan saling berbagi kepada fakir miskin dan yang membutuhkan. Itulah mengapa kita sebagai orangtua perlu mengajarkan hal ini pada anak-anak sebagai proses pendidikan agama.

Dengan cara pendekatan yang kreatif dan menyenangkan, orangtua bisa membantu mereka lebih mudah memahami konsep zakat fitrah dan pentingnya melakukan hal tersebut. Berikut adalah lima cara menyenangkan untuk mengajarkan konsep zakat fitrah kepada anak.

1. Menjelaskan konsep zakat fitrah dengan bahasa yang mudah dipahami

ilustrasi anak yang nyaman berkomunikasi dengan orangtua (pexels.com/Elina Fairytale)

Zakat fitrah merupakan zakat yang dilakukan semua Muslim di dunia pada bulan Ramadan. Zakat fitrah berbeda dengan zakat maal, yakni zakat yang dikeluarkan dari harta kekayaan. Sedangkan zakat fitrah dikeluarkan dari makanan pokok yang biasa dikonsumsi, seperti beras, gandum, atau kurma. Dengan ini, ajarkan pada anak tentang memberi bahan pokok sebagai zakat fitrah. 

Misalnya, katakan pada anak, "Bayangkan kalau kita punya sebagian beras yang disimpan untuk dimakan dalam satu hari. Ketika Ramadan tiba, kita harus memberikan sebagian beras itu pada orang yang membutuhkannya dan membahagiakan mereka. Nah, hal ini namanya zakat fitrah."

Dengan memberikan contoh seperti ini, anak-anak jadi lebih mudah memahami konsep zakat fitrah. Selain itu, kita juga dapat menjelaskan bahwa zakat ini adalah cara untuk membersihkan jiwa, sehingga ibadah kita di bulan Ramadan jadi lebih sempurna di mata Allah SWT.

2. Diskusikan pentingnya zakat fitrah dalam Islam

ilustrasi anak dan orangtua membicarakan zakat fitrah dengan cara menyenangkan (pexels.com/Monstera Production)

Zakat fitrah menjadi salah satu cara berbagi kepada fakir miskin menjelang hari raya Idul Fitri. Nah, agar anak-anak lebih mudah memahami konsep ini, kita bisa membuat pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan. Salah satu metode yang dapat dipakai adalah bermain peran. Misalnya, kita bisa meminta anak-anak berperan sebagai pemberi zakat fitrah dan orang yang menerimanya. Dengan cara ini, diharapkan mereka jadi lebih memahami proses dan tujuan dari zakat fitrah. 

Kita juga dapat mengadakan diskusi kelompok tentang zakat fitrah. Pisahkan anak-anak menjadi beberapa kelompok dan berikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memicu diskusi tentang pentingnya zakat fitrah dalam Islam. Diskusi ini jadi bisa membantu anak-anak saling berbagi pendapat dan pemahaman tentang konsep zakat fitrah. 

Baca Juga: 7 Kesalahan dalam Mengajari Anak Puasa Ramadan, Jangan Dipaksa! 

3. Ajarkan langkah-langkah pelaksanaannya

ilustrasi beras (pexels.com/Vie Studio)

Zakat fitrah adalah zakat yang dilakukan di bulan Ramadan hingga sebelum salat Idul Fitri. Untuk menjelaskan konsep ini pada anak-anak, kita bisa mengajarkan beberapa langkah praktis dalam pelaksanaannya. Awalnya, jelaskan pada mereka bahwa zakat fitrah dilakukan sebelum salat Idul Fitri dilakukan. Kemudian, terangkan bahwa jumlah zakat fitrah yang diberikan adalah sebanyak satu sha’, sekitar 3,5 liter atau 2,5 kilogram atau bisa dikonversikan dengan sejumlah uang sesuai harga bahan pokok di waktu tersebut. Perhitungan ini berasal dari makanan pokok yang dikonsumsi, seperti beras, gandum, atau kurma.  

Kedua, ajarkan cara yang tepat untuk memberikan zakat fitrah. Anak-anak dapat diajarkan untuk memberikan makanan pokok tersebut pada fakir miskin atau mereka yang membutuhkan. Mereka juga dapat diajarkan untuk memberikan zakat fitrah dalam bentuk uang pada lembaga amil zakat yang terpercaya.

Verified Writer

Lathiva R. Faisol

Senang membaca dan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya