TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

1 November Hari Vegan Sedunia: Begini Sejarahnya

Sudah dirayakan sejak tahun 1994

ilustrasi perempuan vegan (freepik.com/freepik)

Tak terasa sudah hampir di penghujung tahun dan November sudah menyapa saja. Tepat di tanggal yang baru ini, mungkin kamu bertanya-tanya, 1 November memperingati hari apa, ya?

Ternyata, terdapat satu perayaan penting di tanggal 1 November, lho, yakni Hari Vegan Sedunia. Perayaan ini menjadi hari penting bagi orang-orang yang mengadopsi gaya hidup vegan. Bukan hanya itu, perayaan ini diperingati setiap tahun juga untuk meningkatkan kesadaran manusia terkait perlakuannya terhadap hewan dan dampaknya terhadap lingkungan.

Kira-kira, bagaimana Hari Vegan Sedunia bermula, ya? Berikut IDN Times sajikan ulasan selengkapnya untukmu!

1. Sejarah Hari Vegan Sedunia

ilustrasi sayuran (pexels.com/Viktoria Slowikowska)

Kepopuleran gaya hidup vegan—tidak mengonsumsi makanan atau produk turunan hewani—pada masa kini tentu memiliki awal. Bermula dari dua orang anggota komunitas Masyarakat Vegetarian Inggris, Donald Watson dan Elise Shrigley, sejarah peringatan Hari Vegan Sedunia pun dimulai.

Dilansir National Day, mulanya, Watson dan Shrigley menerapkan gaya hidup vegetarian. Namun, tak lama setelah itu, keduanya memutuskan untuk mulai "membuang" produk-produk turunan yang bersifat hewani dari menu mereka sehari-hari. Nah, dari sini, mereka kemudian mendirikan The Vegan Society atau 'Masyarakat Vegan' pada November 1944.

Masih belum diketahui tanggal pasti pendirian komunitas tersebut. Namun yang jelas, selain menciptakan sebuah perkumpulan untuk menaungi para vegan, pada tahun yang sama, Watson juga memperkenalkan istilah vegan untuk pertama kalinya.

Merujuk laman The Vegan Society, alasan diciptakannya istilah vegan adalah karena Komunitas Vegan merasa memerlukan sebuah terma yang lebih singkat dari "non-dairy vegetarians" ('vegetarian yang tidak makan produk hewani'), tapi tetap mampu merepresentasikan gaya hidup mereka tersebut. Sederet kata pun disarankan, mulai dari dairyban, vitan, hingga benevore. Namun, semuanya dirasa kurang pas.

Akhirnya, melalui saran seorang anggota komunitas, George A. Henderson, Donald Watson menciptakan terma vegan yang diambil dari tiga huruf pertama dan dua huruf terakhir kata vegetarian. Sejak saat itulah, vegan pun menggantikan terma "non-dairy vegetarians" dan mulai dikenal sebagai istilah yang merujuk pada gaya hidup tanpa makanan maupun produk turunan hewani.

Baca Juga: Anak-anak yang Dipaksa Menjadi Vegan Berisiko Mengalami Malnutrisi?

2. Perayaan Hari Vegan Sedunia baru dilakukan pada 1994

ilustrasi mengonsumsi makanan vegan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Meskipun komunitas yang mempelopori gerakan veganisme sudah lama ada, perayaannya sendiri baru dilakukan 50 tahun setelah pendirian Vegan Society. Tepatnya pada tahun 1994, National Day memberitakan bahwa peringatan Hari Vegan Sedunia dimotori oleh Louise Wallis, ketua Vegan Society pada masa itu.

Penentuan tanggal perayaan terasa sedikit membingungkan lantaran tidak diketahuinya tanggal pasti pendirian Vegan Society pada November 1944. Selanjutnya, Wallis berkaca pada perayaan Halloween yang jatuh pada 31 Oktober dan Day of the Dead (Hari Raya Kematian) yang jatuh pada 2 November. Tak diketahui alasannya, tapi merujuk kedua perayaan tersebut, Wallis kemudian memilih 1 November sebagai Hari Vegan Sedunia.

Sampai sekarang, perayaan kaum vegan ini masih terus diperingati. Awareness Day melansir, di seluruh dunia, Hari Vegan Sedunia umumnya diperingati melalui pengadaan pameran, seminar, debat publik, lokakarya, dan lainnya. Melalui acara-acara tersebut, komunitas-komunitas vegan dapat mempromosikan veganisme sekaligus memberi kesempatan kepada mereka yang ingin menerapkan gaya hidup vegan.

Bahkan, banyak selebritas ternama yang mulai tertarik dan sudah menjadi seorang vegan. Beberapa contohnya antara lain Ellen DeGeneres, Ariana Grande, Stevie Wonder, Peter Dinklage, Bellamy Young, James Cameron, dan Pamela Anderson.

3. Konsep veganisme ternyata sudah ada sejak lama, lho!

ilustrasi hidangan vegan (unsplash.com/Ella Olsson)

Hari Vegan Sedunia memang baru diperingati sejak tahun 1994. Namun, tahukah kamu? Ternyata, konsep veganisme sendiri sudah ada selama kurang lebih 2.000 tahun lamanya, lho!

Merujuk laman The Vegan Society dan Days of the Year, diperkirakan gaya hidup tidak makan daging sudah ada sejak masa Pythagoras, seorang filsuf dan matematikawan asal Yunani. Pada masa itu, pengadopsian gaya hidup tanpa makan daging ini ia lakukan untuk mempromosikan kepedulian terhadap semua spesies.

Bukan cuma Pythagoras, banyak penganut ajaran agama Buddha yang juga menerapkan vegetarianisme dalam kehidupan mereka. Salah satu tujuannya adalah untuk tidak menyakiti para hewan.

Namun, konsep veganisme sebagai gaya hidup baru benar-benar mulai terbentuk pada tahun 1806. Adalah Dr. William Lambe dan Percy Bysshe Shelley, keduanya memotori gerakan kampanye penolakan konsumsi susu dan telur karena alasan etis di Eropa. Kemudian, pada abad berikutnya, para vegan pun bersatu, lalu menciptakan komunitas yang dikenal sebagai Masyarakat Vegan Inggris.

Baca Juga: 3 November: Merayakan Hari Kerohanian dengan Toleransi 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya