TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Desember Diperingati sebagai Hari Artileri, Ini Sejarahnya

Berjasa bagi nusa dan bangsa

ilustrasi meriam (unsplash.com/kevin schmid)

Istilah artileri memang terdengar asing bagi orang-orang awam. Namun, tidak dengan orang-orang militer. Istilah artileri merupakan sebutan untuk pengetahuan mengenai persenjataan berat.

Istilah ini juga dipakai untuk mendeskripsikan tentara yang tugasnya menjalankan alat-alat tersebut. Istilah ini pertama kali muncul pada abad pertengahan, mengarah kepada kata serapan dari bahasa Prancis Kuno atellier yang berarti "mengatur" dan attillement yang artinya "peralatan".

1. Sejarah Hari Artileri

ilustrasi tentara dan tank (unsplash.com/Chuanchai Pundej)

Sejarah diperingatinya Hari Artileri memang tidak lepas dari sejarah perjuangan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Saat Indonesia baru merdeka, Indonesia belum memiliki persenjataan yang jelas. Saat itu, Indonesia baru diresmikan memiliki tentara pada 5 Oktober 1945 dengan nama Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Melansir buku Akademi Militer Yogya dalam Perjuangan Fisik 1945-1949, Moehkardi menjelaskan bahwa Dr. Ongko diutus ke Markas Besar Tentara di Yogyakarta untuk melaporkan kepada Kepala Staf Umum TKR Letjen Urip Soemohardjo bahwa para pemuda di Surabaya berhasil merebut seluruh persenjataan dari tentara Jepang.

Berbagai persenjataan dirampas, salah satunya adalah meriam. Para pemuda tidak tahu bagaimana cara menggunakan persenjataan berat. Saat itu, Kapten Suwardi yang memahami bagaimana cara kerja meriam, akhirnya membentuk Pasukan Meriam serta melakukan pelatihan cepat bagi para pemuda di Surabaya.

Baca Juga: 26 November: Hari Tanpa Belanja Internasional 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya