TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Oktober Hari Surat Menyurat Internasional: Begini Sejarahnya

Pos telah berjasa dalam menyambung komunikasi masyarakat

ilustrasi surat (Unsplash.com/sue hughes)

Sebelum kemunculan internet hingga smartphone, orang zaman dahulu biasanya mengirimkan surat lewat pos untuk berkomunikasi dengan kerabat jauh. Tak seperti mengirimkan SMS, butuh waktu beberapa hari agar surat sampai ke penerima.

Meskipun penggunaannya sudah jarang, terlebih untuk keperluan komunikasi, tak bisa dimungkiri bahwa pos telah berkotribusi besar dalam kehidupan. Untuk itu, dicanangkanlah 9 Oktober sebagai Hari Pos Sedunia (World Post Day) atau Hari Surat Menyurat International.

Selengkapnya, yuk, simak tentang sejarah Hari Surat Menyurat Internasional yang jatuh pada 9 Oktober berikut ini!

Baca Juga: Pos Indonesia Perkenalkan Inovasi PosAja dan PosPay di Expo DTI 2022

1. Universal Postal Union dan sejarah Hari Surat Menyurat Internasional

ilustrasi surat (Unsplash.com/Liam Truong)

Hari Surat Menyurat Internasional tak lepas kaitannya dengan Universal Postal Union (UPU). Didirikan pada 9 Oktober 1874 di ibu kota Swiss, Bern, UPU merupakan salah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bergerak di sektor pos.

UPU sendiri didirikan guna menjadi sarana kerja sama dan regulasi surat-menyurat antar negara anggota PBB. Dalam hal ini, laman Universal Postal Union menjelaskan, badan khusus ini mengambil sebagai penasihat, mediator, dan penghubung, serta memberikan bantuan teknis jika diperlukan.

Selain itu, tugas UPU juga merambah ke ranah penetapan aturan untuk pertukaran surat internasional; memberikan rekomendasi maupun saran yang dapat membantu meningkatkan pertumbuhan volume surat, paket, dan layanan keuangan, serta meningkatkan kualitas layanan pos bagi pelanggan. Karena telah memberikan kontribusi yang cukup besar, pada tahun 1969 saat Kongres UPU di Tokyo, Jepang, 9 Oktober lantas diabadikan sebagai Hari Pos Sedunia atau Hari Surat Menyurat Internasional.

Pencetusan hari khusus tersebut bukanlah tanpa tujuan. Merujuk laman Universal Postal Union, Hari Pos Sedunia atau Hari Surat Menyurat Internasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran penting pos, baik dalam kehidupan sehari-hari, bisnis, hingga pembangunan sosial-ekonomi global.

2. Perayaan Hari Surat Menyurat Internasional

ilustrasi prangko (Unsplash.com/Ali Bakhtiari)

Sejak peringatannya ditetapkan pada 1969, seluruh negara di dunia telah berpartisipasi dalam menyemarakkan Hari Pos Sedunia setiap tahun. Laman United Nations melansir, bahkan lebih dari 150 negara yang ikut merayakan hari spesial ini.

Banyak negara yang menyelenggarakan pameran filateli sebagai wujud peringatan Hari Pos Sedunia. Bukan hanya itu, kegiatan lain, mulai dari pemajangan poster Hari Pos Sedunia di tempat umum, penerbitan prangko baru, open day di kantor pos, hingga pengadaan kegiatan budaya dan olahraga, pun turut dilakukan. Bahkan, sejumlah negara sengaja menjadikan Hari Pos Sedunia sebagai hari libur.

Selain itu, kantor-kantor pos juga memanfaatkan momen perayaan ini sebagai sebuah kesempatan untuk memperkenalkan atau mempromosikan produk dan layanan pos baru. Ada pula kantor pos yang menghadiahkan penghargaan kepada para karyawan bertepatan pada Hari Pos Sedunia.

Lebih lanjut, UPU, sebagai badan khusus pos PBB, juga kerap menyelenggarakan sebuah kompetisi Menulis Surat Internasional. Nantinya, terdapat pemenang dari setiap negara dan juga pemenang dunia yang akan dipilih oleh panel UPU.

Baca Juga: 6 Contoh Surat Balasan Penelitian, Dokumen Penting untuk Penelitian

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya