TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Konjungsi Antarkalimat: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Selalu memulai kalimat baru dan diikuti tanda koma

ilustrasi menulis (pexels.com/Ivan Samkov)

Bukan cuma manusia yang dihubungkan dengan asmara, kata atau kalimat pun juga perlu penghubung supaya terkesan lebih koheren. Nah, penghubung tersebut dikenal sebagai konjungsi.

Moeliono, dkk. dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat—bisa kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. Konjungsi sendiri ada banyak jenisnya, salah satunya konjungsi antarkalimat. Apakah itu?

Daripada penasaran, yuk, langsung simak uraian tentang pengertian, jenis, dan contoh konjungsi antarkalimat. Baca sampai habis, ya!

Baca Juga: Apa Itu Konjungsi Korelatif? Yuk, Ketahui Seluk-Beluknya!

1. Apa itu konjungsi antarkalimat?

ilustrasi buku (unsplash.com/Mel Poole)

Seperti namanya, konjungsi antarkalimat berarti kata yang menghubungkan dua kalimat. Menurut Chaer (2008), konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain yang berada dalam satu paragraf.

Konjungsi yang satu ini sangat mudah dikenali karena letaknya yang selalu berada di awal kalimat dan diawali dengan huruf kapital. Selain itu, Wijayanti, dkk. (2013) menyebutkan bahwa konjungsi antarkalimat harus diikuti dengan tanda koma.

2. Jenis-jenis konjungsi antarkalimat

ilustrasi buku dan pena (kibrispdr.org)

Konjungsi yang satu ini ternyata beragam jenisnya. Adapun jenis-jenis konjungsi antarkalimat adalah sebagai berikut:

  • Konjungsi yang menyatakan kesimpulan

Contoh: jadi, maka itu, kalau begitu, oleh karena itu, begitu, dengan demikian, itulah sebabnya.

  • Konjungsi yang menyatakan pertentangan

Contoh: namun, namun demikian, namun begitu, akan tetapi, sebaliknya, meskipun demikian, meskipun begitu, walaupun demikian, walaupun begitu, biarpun begitu.

  • Konjungsi yang menyatakan penambahan

Contoh: tambahan pula, tambahan lagi, demikian pula, begitu pula, selain itu, selain dari itu, malahan, kecuali itu.

  • Konjungsi yang menyatakan urutan

Contoh: setelah itu, sesudah itu, sebelum itu, selanjutnya, kemudian daripada itudalam waktu yang bersamaan.

  • Konjungsi yang menyatakan penegasan

Contoh: lagipula, apalagi, dan bahkan.

  • Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya

Contoh: sebaliknya.

  • Konjungsi yang menyatakan kondisi sebenarnya

Contoh: sesungguhnya, sebetulnya, sebenarnya, bahwasanya.

  • Konjungsi yang menyatakan akibat

Contoh: oleh karena itu, oleh sebab itu, akibatnya.

Baca Juga: Konjungsi Intrakalimat, Konjungsi yang Berada di Tengah Kalimat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya