TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Simpati: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Ternyata berbeda dengan empati, lho!

ilustraso simpati (pexels.com/SHVETS)

Ketika mendengar atau melihat suatu musibah yang terjadi kepada keluarga, teman, atau bahkan orang asing, kita sering diminta untuk bersimpati. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan sifat simpati. Sifat ini dibutuhkan untuk saling peduli dan membantu orang lain di kehidupan bermasyarakat.

Simpati sering diasosiasikan dengan kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan. Padahal, simpati bukan hanya itu. Lalu, apakah simpati itu? Bagaimana contohnya?

Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk yang Bikin Kita Kehilangan Simpati dari Orang Lain

1. Pengertian simpati

ilustrasi simpati (pexels.com/RODNAEproductions)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Simpati adalah rasa kasih, rasa setuju, rasa suka, dan keikutsertaan merasakan perasaan orang lain. Sedangkan bersimpati adalah menaruh kasih, suka, dan ikut serta merasakan perasaan orang lain.

Menurut Eisenberg simpati adalah serangkaian proses interaksi sosial yang timbul dari adanya kejadian tertentu sehingga memunculkan respons terhadap perasaan yang dirasakan oleh individu lain yang sedang menderita serta memerlukan bantuan. Apakah kamu sering merasakan hal ini?

2. Ciri-ciri simpati

ilustrasi simpati (pexels.com/Thirdman)

1. Bersifat seperasaan
Simpati merupakan suatu sikap peduli terhadap orang lain. Sikap ini sering disebut dengan sikap seperasaan. Simpati hanya sebatas mampu merasakan secara bersama tentang apa yang dirasakan oleh orang lain. Siapa pun yang terlibat akan menganggap bahwa apa yang terjadi adalah suatu perasaan senasib, sehingga kemudian akan saling mendukung dan menguatkan.

2. Tindak mendalam
Perasaan yang dihasilkan dari simpati biasanya tidak mendalam dan hanya sebatas perasaan iba. Secara umum, simpati hanya menunjukkan suatu sikap prihatin terhadap apa yang dirasakan oleh orang lain, tanpa memandang perlu atau tidak untuk membantu seseorang tersebut mengatasi kesulitannya, sebab ia merasa memiliki masalah yang sama.

3. Sebuah bentuk respons dukungan
Sikap simpati tersebut boleh dikatakan sebagai sebuah bentuk respon dukungan kepada orang lain. Meski hanya bersifat dukungan, namun bagi beberapa orang menganggap, bentuk dukungan ini sudah lebih dari cukup, sebab orang tersebut memang tidak memerlukan dukungan yang lebih besar lagi.

4. Muncul atas dasar faktor persamaan
Rasa simpati bisa muncul, karena mungkin seseorang pernah mengalami peristiwa yang sama, jadi pengalaman itu memunculkan rasa iba atau rasa prihatin terhadap apa yang dialami oleh orang lain. Keduanya akan saling menguatkan, namun berusaha tidak terlibat lebih jauh dalam proses pemecahan masalah yang ada.

Baca Juga: 5 Tanda Seseorang Haus Simpati, Selalu Merasa Menderita!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya