TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pepatah Asing Ini Ternyata Memiliki Arti yang Berbeda, Apa Saja?

Carpe diem!

freepik.com

Tujuan dari pepatah adalah untuk mengajarkan kita agar menjadi lebih bijak dan memahami wawasan para orang bijak. Namun, banyak pepatah terkenal justru memiliki arti yang berlawanan dari yang selama ini sudah kita ketahui, tidak terkecuali pepatah asing. 

Untuk lebih jelasnya, berikut 5 pepatah asing yang ternyata memiliki arti yang berbeda dari yang kita bayangkan.

1. Darah lebih kental dari air

taringa.net

Istilah "Blood is thicker than water" mungkin sudah sering kita dengar, walau istilah sebenarnya adalah "The blood of the covenant is thicker than the water of the womb." Ungkapan darah lebih kental dari air sendiri sering digunakan untuk menyatakan bahwa ikatan keluarga lebih penting daripada hubungan dengan orang-orang yang tidak "sedarah."

Namun seperti dilansir dari Examiner, versi aslinya menyatakan bahwa "Darah perjanjian itu lebih kental daripada air rahim," yang berarti bahwa ikatan dan kesetiaan dari sahabat perjuangan justru lebih kuat dari keluarga kita. Karena di masa lampau, kata darah secara harfiah akan mengacu pada darah yang ditumpahkan oleh para prajurit di medan perang. 

Istilah ini juga sering merujuk pada referensi perjanjian darah, sebuah perjanjian yang menggunakan darah binatang atau darah satu sama lain lalu mencampurkannya. Setelah mereka saling berbagi dan meminum darah itu, perjanjian ini akan dibuat.

Ikatan itu sendiri akan mengikat mereka seumur hidup, yang berarti bahwa mereka harus berkomitmen satu sama lain melebihi komitmen kepada keluarga kandung mereka sendiri.

Baca Juga: 12 Pepatah Jawa yang Bisa Kamu Jadikan Sebagai Pegangan Hidup

2. Carpe diem

ourgoldenage.com.au

Frasa Latin ini jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris berarti "seize the day." Frasa carpe diem sendiri sering digunakan untuk membenarkan perilaku spontan untuk memanfaatkan momen saat ini. Namun, ungkapan tersebut tidak sepenuhnya benar.

Frasa lengkapnya adalah "carpe diem, quam minimum credula postero," yang berarti "cabutlah hari ini, taruh sedikit mungkin kepercayaan di hari esok." Jadi, frasa yang sebenarnya tidak mendorong kita untuk mengabaikan masa depan, tetapi menyarankan kita untuk melakukan sebanyak mungkin hal pada hari ini demi masa depan kita.

Sebagaimana dikutip dari Grammarist, ungkapan ini pertama kali muncul dalam puisi Odace Book I karya Horace yang menggunakan metafora pertanian untuk mendorong orang-orang untuk merangkul hari ini. Horace sendiri adalah pengikut Epicureanisme, sebuah filosofi yang diajarkan oleh Epicurus. 

Filosofi itu didasarkan pada gagasan bahwa kesenangan adalah hal yang paling penting dalam hidup dan harus dicapai melalui kehidupan sederhana. Ungkapan carpe diem kemudian digunakan oleh Lord Byron pada tahun 1817 dan kemudian dipopulerkan oleh film Dead Poets Society yang dibintangi oleh Robin Williams. 

3. Perbaiki pagarmu

postregister.com

Pada awalnya, "mend fences" dipengaruhi oleh pepatah sebelumnya, yakni "good fences make good neighbors." Istilah ini sendiri telah terdaftar dalam Oxford Dictionary of Quotations sebagai pepatah Inggris dari abad ke-17. 

Melansir dari Dictionary, istilah "pagar yang baik membuat tetangga yang baik" pada awalnya berarti bahwa kita harus saling menghormati properti satu sama lain dengan membangun pagar, yang berguna untuk mengurangi kemungkinan sengketa tanah dengan tetangga kita sendiri.

Pepatah tersebut kemudian dipopulerkan oleh Robert Frost dalam puisinya tahun 1914, Mending Walls. Versi singkatnya, "perbaiki pagar," biasanya dikaitkan dengan senator Amerika, John Sherman. Pada tahun 1879, dia kembali ke Mansfield, Ohio, dan berpidato di mana dia memasukkan frasa, "Saya pulang untuk memperbaiki pagar saya."

Namun pada abad ke-20, frasa tersebut berubah arti menjadi "membangun kembali hubungan yang sebelumnya sudah baik."

4. Uang adalah akar dari segala kejahatan

ibelieve.com

Menurut pepatah "uang adalah akar dari semua kejahatan," semua imoralitas dan kejahatan dunia disebabkan oleh uang. Namun menurut Jehovah's Witnesses, frasa ini adalah kutipan tidak lengkap yang diambil dari Alkitab, dengan frasa yang sebenarnya adalah "cinta kepada uang adalah akar dari semua kejahatan." 

Hal ini berarti bahwa kejahatan dan imoralitas justru disebabkan oleh kecintaan yang berlebihan pada uang dan bukan oleh uang itu sendiri. Secara moral, memiliki kekayaan itu sah saja dan tidak ada yang salah dengan uang atau kepemilikan uang. Hanya saja ketika uang mulai mengendalikan kita, kita harus menjadi lebih prihatin pada hidup kita.

Baca Juga: 5 Pepatah Nusantara yang Bermakna Indah untuk Menyemangati Harimu

Verified Writer

Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya