TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Arti Insya Allah dan Waktu yang Tepat Mengucapkannya

Kata insyaallah gak boleh sembarangan diucapkan

ilustrasi dua orang muslimah yang sedang mengucapkan insyaallah untuk berjanji (freepik.com/freepik)

Kamu pasti sudah gak asing dengan kata insya allah. Kata tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi masyarakat Muslim. Kata insya allah kerap diucapkan untuk berjanji kepada seseorang. Misalnya, saat kamu diminta seorang teman untuk datang pukul 10, kemudian kamu mengucapkan kata insya allah untuk menyetujui dan berjanji akan melakukan seperti apa yang temanmu ucapkan.

Namun, sebenarnya apa arti insya allah? Kira-kira dalam situasi apa orang-orang mengucapkan kata insya allah? Yuk, simak penjelasan dari IDN Times berikut ini!

1. Arti kata insya allah

Logo KBBI, salah satu kamus yang digunakan untuk mencari definisi kata insyaallah (Google Play Store/Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Kata insyaallah (إِنْ شَاءَ الله) berasal dari bahasa Arab. Dilansir NU Online, kata insyaallah secara literal berarti ‘jika Allah menghendaki’. Di balik kata insyaallah, terdapat makna kerendahan hati sang penutur dan menganggap segala peristiwa yang diharapkan bersifat tidak pasti sehingga hanya Allah yang menghendaki segala sesuatu. Dengan demikian, kamu perlu bertawakal dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah.

Meski kata insyaallah berasal dari bahasa Arab, tetapi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek telah memasukkan kata tersebut dalam KBBI, lho. Memiliki arti yang hampir sama, KBBI melansir bahwa kata insyaallah merupakan ungkapan yang berfungsi untuk menyatakan harapan atau janji yang belum dipenuhi.

Baca Juga: 10 Ilustrasi Kata-kata Motivasi untuk Semangatmu yang Sedang Patah

2. Penulisan yang benar

ilustrasi seseorang yang sedang bingung dengan dua pilihan (freepik.com/benzoix)

Kamu pernah gak sih merasa bingung saat menulis kata insyaallah? Kira-kira penulisan yang tepat adalah insyaallah atau inshaallah, ya?

Penggunaan huruf /sy/ atau /sh/ berkaitan erat dengan transliterasi atau alih aksara Arab ke Latin. Menurut bahasa Indonesia, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah melansir bahwa huruf ش ditransliterasikan menjadi /sy/ sesuai dengan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543b/U/1987.

Dengan demikian, jika merujuk pada ejaan bahasa Indonesia, kata insyaallah lebih tepat menggunakan ejaan /sy/ dari pada /sh/. Namun, banyak masyarakat Indonesia sering mengalihaksarakan ejaan /sh/ dengan huruf ص menjadi “insha” (aksara Arab: إن صاء الله). Dilansir Twitter yang mengutip @fauzanalrasyid yang adalah influencer di bidang linguistik, dalam bahasa Inggris huruf ش  /sy/ ditransliterasikan menjadi /sh/.

Dengan demikian, hal ini membuat ejaan /sh/ kurang tepat digunakan untuk mengalihaksarakan kata insyaallah dalam bahasa Indonesia. Namun, terlepas dari perbedaan transliterasi, dilansir akun YouTube Tanya Jawab Islam yang mengutip pendapat ustaz Firanda Andirja, cara membaca adalah yang paling penting daripada bentuk tulisan. Bahasa pun juga dinamis sehingga akan terus mengalami perubahan, salah satunya transliterasi.

3. Waktu yang tepat untuk mengucapkannya

ilustrasi jam pasir menunjukkan waktu dan situasi yang tepat untuk mengucapkan kata insyaallah (unsplash.com/Nathan Dumlao)

Jika tadi kamu sudah memahami arti kata dan makna yang terkandung dalam kata insyaallah, lalu kapan waktu yang tepat untuk mengucapkan insyaallah? Kalau kamu pernah mengucapkan kata insyaallah ketika berjanji kepada seseorang, tentu tindakanmu sudah benar.

Dilansir Yufid TV,  sebaiknya kata insyaallah digunakan pada segala sesuatu yang berkaitan dengan masa yang akan datang. Hal tersebut sudah diatur oleh Allah dalam Q.S. Al-Kahfi (23-34) yang berbunyi:

وَلَا تَقُوْلَنَّ لِشَا۟يْءٍ اِنِّيْ فَاعِلٌ ذٰلِكَ غَدًاۙ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۖوَاذْكُرْ رَّبَّكَ اِذَا نَسِيْتَ وَقُلْ عَسٰٓى اَنْ يَّهْدِيَنِ رَبِّيْ لِاَقْرَبَ مِنْ هٰذَا رَشَدًا

Artinya: “Jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, “Aku pasti melakukan hal itu besok,” kecuali (dengan mengatakan), “Insyaallah.” Ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.”

Selain itu, peristiwa yang telah terjadi tidak perlu dikaitkan dengan kehendak Allah sehingga kamu tidak perlu menyebutkan kata insyaallah, kecuali jika dimaksudkan untuk beralasan dan memakainya atas kehendak Allah. Misalnya, kamu mengucapkan, “Saya sudah salat, insyaallah,” ketika salatnya sudah selesai. Jika yang dimaksud adalah menyebut bahwa tindakannya sudah selesai, maka kata insyaallah tidak perlu diucapkan. Namun, jika yang dimaksud adalah salat yang makbul, maka pengucapan kata insyaallah boleh saja digunakan.

Baca Juga: 75 Kata-Kata Rindu Islami yang Bermakna dan Menyentuh Hati

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya