TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ausbildung, Sekolah Vokasi di Jerman yang Banyak Diburu Milenial

Sekolah sambil kerja dan pastinya dapat gaji juga

ilustrasi ausbildung (sto.de)

Jerman dikenal sebagai salah satu negara dengan sistem pendidikan yang sangat baik dan terstruktur. Tidak semua orang di Jerman bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas.

Hal tersebut bukan disebabkan oleh masalah keuangan, melainkan soal nilai yang tidak mencukupi. Hanya orang dengan nilai tertentu yang bisa melanjutkan pendidikan ke universitas, baik universitas swasta maupun negeri.

Lalu bagaimana jika nilai tidak mencukupi tapi tetap ingin melanjutkan pendidikan ke universitas? Solusinya adalah dengan melanjutkan pendidikan yang bernama ausbildung terlebih dahulu. Setelah menyelesaikan ausbildung, kamu bisa melanjutkan ke universitas atau langsung bekerja.

1. Pengertian ausbildung

ilustrasi seseorang yang sedang mengikuti program ausbildung (pixabay.com/nastya_gepp)

Ausbildung adalah sekolah vokasi di Jerman dengan sistem 3 hari kerja dan 2 hari kuliah. Beberapa perusahaan menerapkan sistem blok, yaitu sebulan kuliah dan sebulan kerja magang.

Di tahun ketiga atau tahun terakhir ausbildung, kamu harus mengikuti ujian negara yang merupakan ujian sertifikasi profesi yang kamu pilih. Setelah lulus ausbildung, kamu akan menjadi seorang profesional berstandar Eropa di bidang yang kamu pilih dan bisa bekerja full time. Kamu juga mendapatkan hak-hak yang sama seperti orang lokal di Jerman.

Selain bekerja, kamu juga bisa kembali melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas setelah lulus ausbildung. Tentunya jurusan yang kamu ambil harus nyambung dengan jurusan saat ausbildung.

Beberapa tahun belakangan ini ausbildung menjadi program yang sangat digemari milenial Indonesia. Selain karena dianggap memiliki gaji di atas rata-rata gaji di Indonesia, dengan mengikuti ausbildung kamu memiliki banyak kesempatan untuk bekerja di dunia internasional.

2. Syarat-syarat ausbildung

ilustrasi paspor (pexels.com/Natasha Chebanoo)

Syarat utama untuk mengikuti program ausbildung di Jerman adalah menguasai bahasa Jerman sampai tingkat B1. Ini adalah syarat mutlak dan tidak bisa ditawar-tawar lagi untuk orang asing. Bahkan, sebagian perusahaan ada juga yang meminta sertifikat bahasa Jerman tingkat B2 sebagai syarat utama ausbildung di perusahaan mereka.

Selanjutnya sebagai orang asing tentu kamu harus memiliki paspor dan visa ausbildung untuk dokumen perjalanan dan izin tinggal di Jerman. Usia minimal untuk ausbildung adalah 18 tahun dan maksimal 35 tahun.

Untuk pendidikan terakhir kamu harus lulus SMA atau sederajat. Sisanya kamu hanya perlu belajar dan bekerja keras supaya tidak gagal saat ujian akhir ausbildung.

Baca Juga: 5 Fakta DAAD Scholarship, Beasiswa Studi S2 dan S3 ke Jerman

3. Fasilitas yang didapatkan saat ausbildung

ilustrasi tempat tinggal (pixabay.com/Skitterphoto)

Azubi, sebutan untuk orang yang mengikuti program ausbildung, berhak mendapatkan beberapa fasilitas. Di antaranya adalah gaji bulanan 850--1100 euro atau setara dengan Rp14 juta-Rp18 juta. Jumlah ini akan terus naik sampai tahun ketiga.

Selain mendapatkan gaji bulanan, azubi juga diberikan tempat tinggal. Namun ada perusahaan yang tidak memberikan fasilitas ini. Jadi, sebelum kamu menandatangani surat kontrak ausbildung, kamu harus pastikan kalau perusahaan yang menaungimu memberikan fasilitas tempat tinggal.

4. Jurusan-jurusan ausbildung

ilustrasi jurusan ausbildung (pixabay.com/geralt)

Pendidikan di Jerman tergolong sangat kompleks. Segala hal harus dikerjakan oleh orang profesional sesuai standar Eropa. Tidak seperti di Indonesia dimana lulusan jurusan Keguruan bisa bekerja di bank. Selain itu, Jerman juga memiliki banyak profesi yang tidak biasa atau tidak ada di Indonesia.

Ada banyak sekali jurusan yang bisa kamu pilih untuk ausbildung. Di antaranya perawat, IT, bahasa asing, pegawai supermarket, bankir, pegawai hotel, asisten dokter, teknisi elektronik, marketing, otomotif, digital management, koki, dan masih banyak lagi.

5. Cara mendaftar ausbildung

ilustrasi agen ausbildung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sekarang ini ada banyak agen yang menyediakan jasa pengurusan ausbildung ke Jerman. Tentu harga yang mereka tawarkan juga tidak murah. Jangan pesimis dulu, kamu bisa kok daftar sendiri dari Indonesia untuk program ausbildung yang kamu inginkan.

Pertama pastikan kamu sudah memiliki sertifikat bahasa Jerman sampai tingkat B1 dan paspor. Kedua cari tempat untuk ausbildung sesuai jurusan yang kamu inginkan. Jika sudah mendapatkan tempat ausbildung yang cocok, siapkan dokumen yang dibutuhkan. Lalu, kirim lamaran kamu.

Jika lamaran kamu diterima, selanjutnya kamu akan diwawancarai oleh perusahaan. Tenang saja, wawancara ini bisa dilakukan secara virtual.

Setelah proses wawancara selesai dan kamu diterima, saatnya menuju Kedutaan Jerman di Jakarta untuk mengurus visa ausbildung di Jerman. Jangan lupa untuk mengurus asuransi kesehatan yang juga menjadi salah satu syarat mengurus visa ausbildung ini.

Sambil menunggu visa ausbildung-mu selesai, kamu bisa cari-cari tiket pesawat ke Jerman. Persiapkan juga barang-barang bawaan untuk ke Jerman. Ingat! Jangan bawa barang-barang yang dilarang masuk ke Jerman misalnya tumbuh-tumbuhan dan daging-dagingan. 

6. Dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mendaftar ausbildung

ilustrasi CV (pexels.com/Lukas)

Adapun dokumen yang dibutuhkan untuk mengikuti program ausbildung adalah:

  1. Sertifikat bahasa Jerman tingkat B1- B2;
  2. Surat lamaran dalam bahasa Jerman.;
  3. Motivation Letter dalam bahasa Jerman.;
  4. Curiculum Vitae (CV) dalam Bahasa Jerman;
  5. Ijazah pendidikan terakhir beserta transkrip nilai yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman oleh penerjemah tersumpah.

Contoh surat-surat di atas bisa dengan mudah kamu browsing. Banyak website yang memberikan contohnya secara cuma-cuma.

Baca Juga: 5 Tips Membuat Esai yang Baik agar Lolos Beasiswa LPDP, Jitu nih!

Verified Writer

Anne Yaa

Travel, food, flowers, nature enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya