TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Penyebab Gagal di Seleksi Administrasi LPDP, Kesalahan Dokumen?

Catat agar kamu tak melakukan kesalahan yang sama

ilustrasi kelulusan mahasiswa (pixabay.com/StockSnap)

Program beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) Indonesia jadi jalur favorit mahasiswa yang ingin melanjutkan studi ke dalam maupun luar negeri. LPDP membuka pendaftaran dalam dua tahap setiap tahunnya. Pada tahun 2024, LPDP membuka pendaftaran tahap satu pada 12 Januari 2024 dan tahap kedua pada 19 Juni 2024.

Pendaftaran LPDP akan melalui beberapa tahap seleksi, seperti seleksi administrasi, seleksi bakat skolastik, dan seleksi substansi. Namun, banyak yang mengalami kegagalan pada tahap awal, yaitu seleksi administrasi. Menurut LPDP ada dua hal utama yang menjadi penyebab kegagalan pada tahap seleksi administrasi, yakni ada beberapa dokumen yang terlewat atau tidak diunggah dan dokumen tidak memenuhi syarat. Lalu seperti apa dokumen yang dimaksud? Berikut contoh dokumen yang jadi penyebab gagalnya seleksi administrasi. 

Baca Juga: 5 Tips Ampuh Menulis Motivation Letter untuk Beasiswa LPDP, Cek!

1. Surat rekomendasi

ilustrasi membuat surat rekomendasi (pexels.com/Picabay)

Dokumen ini berisi rekomendasi atau penilaian positif tentang kemampuan dan potensi calon penerima beasiswa dari atasan atau pembimbing akademik. Surat rekomendasi harus memuat informasi yang memperkuat alasan mengapa calon layak mendapatkan beasiswa LPDP. Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam pembuatan surat rekomendasi. 

  • Tidak sesuai dengan standar dan format dari LPDP. 
  • Surat dibuat lebih dari satu tahun, contohnya pada gelombang pertama yang buka bulan Januari maka surat rekomendasi tidak boleh terbit sebelum bulan Januari. 
  • Surat rekomendasi belum ditandatangani oleh pemberi rekomendasi. 
  • Isi surat rekomendasi tidak ditujukan untuk beasiswa LPDP. 

2. Sertifikat bahasa Inggris

ilustrasi sertifikat bahasa Inggris (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sertifikat Bahasa Inggris jadi salah satu hal paling penting dalam pendaftaran LPDP. Sertifikat Bahasa Inggris menjadi bukti kemampuan berbahasa Inggris calon penerima beasiswa. Sertifikat bahasa Inggris yang umumnya diterima adalah TOEFL atau IELTS. Tingkat atau skor sertifikat harus memenuhi persyaratan LPDP dan memiliki perbedaan tergantung jenis beasiswa yang dipilih. Berikut kesalahan pada sertifukat bahasa Inggris:

  • Skor kurang dari persyaratan yang sudah ditetapkan. 
  • Sertifikat bahasa berupa prediction test. 
  • Tidak terverifikasi keasliannya pada portal resmi lembaga yang menerbitkannya. 
  • Telah kadaluwarsa atau melebihi dia tahun dari tahun pendaftaran. 

Baca Juga: Apa Itu Tes Substansi LPDP? Pahami Pengertian dan Contohnya ya!

3. Surat LoA

ilustrasi surat LoA (pexels.com/RDNE Stock project)

LoA atau Letter of Acceptance adalah dokumen yang dikeluarkan oleh universitas atau institusi tempat calon akan melanjutkan studi. LoA harus menyebutkan secara jelas program studi, durasi studi, dan informasi lain yang relevan. Sayangnya ada beberapa kesalahan yang jadi penyebab LoA tidak diterima:

  • Tidak tercantumnya tanggal in take atau mulai studi. 
  • Pilihan prodi atau Perguruan Tinggi di luar LPDP, tetapi tidak mencantumkan dokumen bukti pendukung. 
  • LoA masih bersifat conditional atau masih mempunyai syarat tambahan yang dapat membatalkan penerimaan pendaftar di kampus tujuan. 
  • Tidak ada surat keterangan defer (tunda studi) bagi LoA dengan tanggal in take lebih cepat. 
  • LoA yang dilampirkan berbeda dengan tujuan studi yang di-input dalam aplikasi pendaftaran. 

Verified Writer

Siti Zulaikha

Freelance content writer zsiti914@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya