5 Penyebab Banyak Anak Tak Menuturkan Bahasa Daerah, Lestarikan, yuk!
Potensi lenyapnya bahasa daerah pun bisa sangat terancam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bahasa merupakan alat yang digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari. Keberadaan bahasa dalam suatu komunitas masyarakat tentu menjadi bagian terpenting yang tak dapat disepelekan begitu saja. Hal ini juga termasuk ke dalam bahan pengajaran bagi para orangtua yang akan mendidik anak-anaknya.
Meski ada banyak bahasa yang dituturkan, secara umum biasanya ada yang disebut dengan bahasa daerah. Bahasa daerah di Indonesia tentu ada beragam jenisnya dan secara turun temurun diajarkan pada generasi ke generasi. Sayangnya semakin berjalannya waktu justru mulai terjadi perpudaran dalam penuturan bahasa daerah bagi banyak anak-anak kini. Kenapa, ya? Umumnya, berikut ini yang jadi alasan.
1. Orangtua merasa bahasa daerah sudah tak kekinian
Alasan pertama yang sering mendasari para orangtua untuk berhenti mengajarkan anak-anaknya bahasa daerah adalah karena persepsi tersendiri mengenai perkembangan zaman. Penuturan bahasa daerah dianggap sudah tidak kekinian sehingga banyak orangtua yang menyepelekan hal tersebut.
Padahal persepsi negatif ini sangatlah subjektif dan tidak bisa dibenarkan sama sekali. Jika semua orangtua memiliki pemikiran yang serupa, maka bahasa daerah yang ada justru akan lenyap di telan masa.
Baca Juga: 6 Bahasa Tersulit di Dunia, Salah Satunya Bahasa Denmark!
Editor’s picks
Baca Juga: Hati-hati, 10 Kata Homonim Bahasa Inggris ini Bisa Bikin Keliru
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.