TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bisa PhD di Usia Muda, Ini 5 Serba-Serbi Unik Perkuliahan di Inggris

Usia 24 tahun bisa PhD?

Pexels/Pixabay

Mengetahui sistem pendidikan di tiap negara memang mengundang rasa penasaran sendiri. Apalagi jika menilik sistem pendidikan negara maju. Kita selalu dibuat terpana akan bagaimana pendidikan dapat menentukan nasib kemajuan negara. Salah satunya adalah Inggris. Ini dia lima serba-serbi perkuliahan unik di Inggris dari berbagai sumber yang menarik diketahui.

1. Mahasiswa di sana lumrah mendapatkan gelar PhD sebelum usia 24 tahun. Ini karena sistem di sana mendukung percepatan pendidikan

Pexels/Startup Stock Photos

Di Inggris, jumlah PhD berusia muda sangatlah menjamur. Tak jarang, kamu akan menemui PhD dengan usia di bawah 24 tahun. Rahasianya adalah sistem pendidikan di Inggris yang mendukung percepatan jenjang pendidikan tersebut. Mahasiswa yang merampungkan jenjang sarjana di Inggris dengan nilai memuaskan, bisa lanjut ke jenjang S3 tanpa harus S2. 

Program sarjana di Inggris biasa ditempuh dalam tiga atau empat tahun. Ketika lulus, diperkirakan usia lulusan adalah 21 atau 22 tahun. Mereka bisa langsung mendaftarkan diri untuk lanjut S3. Sudah hampir semua universitas di Inggris menerapkan hal tersebut. 

2. Meski bisa langsung mengambil S3, bukan berarti bisa enak-enak. Karena banyak teman yang sudah ambil S2, mereka harus belajar ekstra

Pexels/ Skitterphoto

Mendapat akses khusus bukan berarti calon PhD muda bisa santai dan enak-enak. Yang terjadi selanjutnya adalah mereka diharuskan mandiri, belajar keras, dan punya fokus kuat pada penelitian. Padahal, kamu pikir saja! Di usia sekitar 22-23 tahun, hasrat santai, bersenang-senang, dan berpetualang pasti sedang tinggi-tingginya.

Satu lagi! Jangan dipikir mereka akan sekelas dengan sesama calon PhD muda, ya! Tentunya, mereka juga akan sekelas dengan yang sudah menjalani S2 dan hendak mendapatkan gelar PhD. Mungkin mereka akan merasa tak percaya diri karena ilmu yang lain sudah lebih dalam. Tak jarang, dalam diskusi mereka sering tak paham dengan apa yang sedang dibicarakan. 

Baca Juga: Malas Kuliah Karena IPK Rendah? Mulailah Melakukan 6 Hal Ini

3. Jika sudah mendapatkan gelar PhD muda, harus merencanakan karier dengan serius. Kalau gak, susah ketemu jalur kerja & cuma nganggur

Pexels/Min An

Bukan rahasia jika kini banyak lulusan pintar dan sekolah tinggi namun berakhir sebagai pengangguran. Ini karena mereka tidak mendapatkan jalur lapangan kerja yang sesuai. Problema mereka setiap melamar pekerjaan adalah dianggap over qualified oleh perusahaan. Kebanyakan PhD muda ini sudah merencanakan jauh-jauh hari untuk berkarier di bidang akademis. Sebut saja dosen atau peneliti.

4. Biaya pendidikan di London amat mahal. Meski begitu, masih jauh lebih murah dibandingkan studi di universitas top Amerika Serikat

Pexels/Pixabay

Dirunut dari berbagai sumber, biaya pendidikan dapat terbilang mahal dan sempat mencapai 9.000 poundsterling. Tapi ini tergantung juga pada jurusan, kota, dan lama studi. Pada tahun 2016 lalu, gambaran biaya kuliah untuk mahasiswa Indonesia (S1 dan S2) mencapai 16.000 - 40.000 poundsterling. 

Sementara untuk mahasiswa lokal dan Uni Eropa ada di bawah angka tersebut. Biaya tersebut belum termasuk dengan biaya hidup seperti tempat tinggal, makan, dan transportasi. 

Baca Juga: 8 Kegiatan Kuliah Ini Bakal Jadi Nilai Plus yang Memperindah CV-mu!

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya