Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kata tidak hanya dapat dilontarkan dalam lisan, namun juga tertuang dalam bentuk tulisan. Menurut KBBI, kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.
Jumlah kata begitu banyak, oleh sebab itu muncul penggolongan kata. Jika dalam bahasa Indonesia disebut jenis-jenis kata, maka dalam bahasa Jawa disebut silah-silahing tembung. Dibedakan menjadi sepuluh macam, berikut penjelasannya. Monggo diwaos!
1. Tembung aran
unsplash.com/Arlington Research Tembung aran atau kata benda merupakan salah satu jenis kata yang digunakan untuk merujuk pada hal yang dibendakan. Misalnya nama orang, tempat, dan benda mati. Sepatu, sepedha, radio, dan montor adalah beberapa contoh dari tembung aran.
2. Tembung kriya
Jika dalam bahasa Indonesia memiliki kata kerja, maka dalam bahasa Jawa memiliki tembung kriya. Jenis kata ini merujuk pada suatu pekerjaan, tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang. Contohnya maca, nulis, nembang, dan turu.
Baca Juga: 5 Kata Jadul dalam Bahasa Jawa Ini Ternyata dari Bahasa Belanda, Lho!
3. Tembung ganti
Jenis kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda atau orang disebut tembung ganti. Kata ganti ini dapat berbentuk tunggal maupun jamak. Contohnya aku, kowe, dan dheweke.
4. Tembung wilangan
unsplash.com/Markus Spiske Tidak berbeda jauh jika diartikan dalam bahasa Indonesia, wilangan adalah bilangan. Penggunaan tembung wilangan berfungsi untuk menunjukkan jumlah bilangan atau kuantitas dan urutan dalam suatu deretan. Contohnya siji, telu, papat, dan setengah.
5. Tembung sipat/kaanan
unsplash.com/Alexandru Zdrobău Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Tembung sipat/kaanan adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan suatu objek, yaitu dapat berupa benda, manusia, binatang atau tumbuhan. Contoh kata sifat pada manusia di antaranya sregep, kesed, ala, dan becik.
6. Tembung katrangan
Tembung katrangan atau kata keterangan adalah jenis kata yang memberikan penjelasan pada kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan lainnya. Kata keterangan sendiri memiliki beberapa pembagian, salah satunya keterangan waktu. Contohnya wingi, dina iki, dan sesuk.
7. Tembung seru/pangguwuh
pexels.com/Andrea Piacquadio Tembung seru/pangguwuh merupakan interjeksi, yaitu jenis kata yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan dan maksud seseorang agar lebih ekspresif. Adhuh, wah, ah, dan tulung merupakan beberapa contohnya.
8. Tembung sandhangan
instagram.com/Bret Kavanaugh Kata sandang dalam bahasa Jawa adalah tembung sandhangan. Jenis kata ini tidak memiliki makna atau arti khusus, namun digunakan sebagai penjelas kata benda. Contohnya sang, hyang, raden, dan kyai.
9. Tembung panyambung
unsplash.com/Melissa Askew Berikutnya ada tembung panyambung, yaitu konjungsi yang digunakan sebagai penghubung kata dengan kata atau kalimat dengan kalimat. Contohnya sarta, utawa, dan lan.
Baca Juga: Ngoko hingga Krama, Inilah 4 Tingkatan Bahasa dalam Bahasa Jawa