TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cek Kembali Yuk, Sudah Berapa Persen Kesiapan Syarat Beasiswa Kamu?

Biar gak ada kesalahan, double check persiapanmu yuk!

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Awal tahun program beasiswa banyak ditawarkan di mana-mana. Mulai dari dalam negeri hingga luar negeri. Dari program S1 bahkan program doktoral. Untuk memperoleh itu semua tentunya ada syarat-syarat yang mesti dipersiapkan. 

Mengurus berkas pengajuan beasiswa bukanlah hal yang mudah, lho! Kamu harus cermat dan siap dalam segala hal. Double check sangat penting untuk dilakukan, terlebih jika kamu orang yang ceroboh dan pelupa. 

Selalu pastikan bahwa segalanya sudah berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Nah, hal apa saja yang harus kamu check and double check? Simak di bawah ini ya. 

1. Ijazah dan transkrip akademik

Pexels.com/Gustavo Fring

Dua hal yang punya poin penting untuk pengajuan beasiswa. Program beasiswa biasanya menargetkan nilai atau ipk tertentu. Semakin baik nilai dan akreditasi kampusmu, peluang beasiswa akan semakin besar. Terlebih untuk kamu yang memilih beasiswa luar negeri, hal berikut harus menjadi perhatian. 

Kamu perlu menyiapkan berkas tersebut dalam versi internasional. Hubungi para penerjemah tersumpah untuk membuat dokumenmu dalam bahasa inggris. Gak mungkin 'kan kamu mengajukan dokumenmu dalam bahasa indonesia sementara kamu memilih studi di luar negeri. Sudahkah hal ini kamu lakukan? 

2. Sertifikat keahlian bahasa

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Hampir semua program beasiswa mensyaratkan kemampuan bahasa asing untuk bisa lolos menjadi awardee. Dokumen seperti TOEFL, IELTS, TOIC atau sertifikat sejenisnya harus kamu dapatkan untuk bisa mengajukan beasiswa. Cermati skor yang disyaratkan, persiapkan tes dengan baik untuk bisa memperoleh skor tersebut. Kalau kamu gagal di tahap awal, jangan menyerah. 

Perbaiki sistem belajarmu dan terus berusaha. Jika kamu berhasil, segera siapkan dokumen tersebut untuk pengajuan beasiswa. Gimana, sudahkah kamu menyiapkannya?

Baca Juga: 5 Kesalahan dalam Menulis Motivation Letter Beasiswa, Awas Bikin Gagal

3. Letter of Acceptance

Pexels.com/Ketut Subiyanto

Letter of Acceptance (LoA) adalah dokumen yang dipersyaratkan bagi pengajuan beasiswa luar negeri. Surat ini bisa kamu dapatkan ketika kamu dinyatakan telah diterima di kampus tujuan kamu. Jika kamu sudah melalui tahap ini, pastikan bahwa LoA milikmu ada dalam genggaman, ya. Jika syarat beasiswamu tidak memerlukan LoA, cukup abaikan berkas yang satu ini. 

4. Recommendation letter

Pexels.com/Sora Shimazaki

Surat rekomendasi bisa kamu dapatkan dari dosen pembimbing akademik atau dosen penguji skripsimu. Carilah orang yang benar-benar mengerti kamu dan segala prestasimu, ya. Recommendation letter adalah dokumen yang juga harus kamu perhatikan. Sebab, program beasiswa selalu mensyaratkan berkas yang satu ini. Apakah kamu sudah menyelesaikannya? Yuk, di-check lagi!

5. Motivation letter

pexels.com/Ivan Samkov

Motivation letter merupakan sebuah esai yang menjelaskan tentang kamu, pendidikanmu, tujuan hidup dan motivasimu, prestasi serta pengalaman yang kamu miliki. Motivation letter dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai dirimu kepada pihak pemberi beasiswa. Motivation letter juga biasa disebut Personal Statement, Statement of Purpose atau Motivation Statement

Kamu bisa menuliskan motivation letter dalam bahasa inggris dengan panjang sekitar 500 kata. Jika kamu merasa bingung atau kesulitan, kamu bisa melihat beberapa contoh di website atau YouTube para awardee yang berpengalaman. Sudah banyak yang membagikan mengenai tips-tips menulis motivation letter disana. Yuk, selesaikan sekarang!

Baca Juga: 5 Kesalahan yang Menggagalkan Pelamar Beasiswa di Tahap Administrasi

Verified Writer

Alphabet stories

Hanya mencoba menguraikan isi kepala.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya