TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aturan Penulisan Tanda Baca Petik ("...") dan Petik Tunggal ('...')

Wajib diperhatikan dalam kaidah penulisan

ilustrasi buku sejarah (pexels.com/RF._.studio)

Tanda baca adalah hal yang wajib diperhatikan dalam kaidah penulisan bahasa Indonesia. Penggunaan tanda baca sangat berpengaruh pada struktur suatu tulisan, intonasi, dan jeda yang digunakan saat pembacaan.

Tanda baca yang sering digunakan adalah penulisan tanda petik. Tanda ini terbagi menjadi dua, yakni tanda petik ("...") untuk mengapit petikan langsung dan juga petik tunggal ('...') untuk mengapit petikan dalam petikan lain.

Aturan penulisan tanda petik tercantum dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau PUEBI. Ingin mengetahui aturan penulisannya? Simak penjelasan berikut ini.

Baca Juga: Dimana atau Di Mana? Berikut Penulisan yang Tepat

1. Penulisan tanda baca petik ("...")

Ilustrasi mengecek catatan keuangan. (Pexels.com/George Milton)

Masih bingung dalam penggunaan tanda petik? Berikut ini aturan penulisan tanda baca petik ("...") sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau PUEBI.

  • Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.

Misalnya:

"Kamu harus menjadi anak yang berbakti kepada orang tua," seru Ibu kepada Kakak.

"Tugas ini harus selesai dalam 5 menit!" perintah manajer. "Besok akan dibahas dalam rapat tahunan."

Menurut Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, "Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan."

  • Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.

Misalnya:

Sajak "Derai-Derai Cemara" terdapat pada halaman 12 buku itu.
Marilah kita menyanyikan lagu "Indonesia Raya"!
Film "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" merupakan kisah nyata yang diangkat dari sebuah novel.
Artikel "Apa itu Cewek Kue, Cewek Mamba, dan Cewek Bumi?" menarik perhatian pembaca IDN Times.
Perhatikan "Pemakaian Tanda Baca" dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

  • Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.

Misalnya:

"Tetikus" komputer ini milik Ayah.
Sebagai abdi negara, tidak seharusnya menerima "amplop".

Baca Juga: Aturan Penggunaan Titik Koma (;) yang Benar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya