7 Fakta Pinisi Kapal Buatan Tangan Suku Bugis Telah Menjelajahi Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nenek moyang bangsa Indonesia dikenal sebagai pelaut yang ulung dan berani. Mereka berlayar antar pulau atau negara, bahkan pernah menjelajah dunia hingga tanah Afrika. Kapal layar yang digunakan adalah Pinisi.
Pinisi merupakan kapal layar tradisional milik bangsa Indonesia dibuat oleh masyarakat Bugis tepatnya daerah Bulukumba Sulawesi Selatan. Kapal tradisional ini sudah ada sejak abad ke 14. Berikut 7 fakta Pinisi, kapal buatan tangan yang telah menjelajahi dunia
1. Makna kata Pinisi
Pinisi berasal dari kata ‘panisi’ yang dalam bahasa Bugis adalah mappanisi artinya menyisipkan. Maknanya adalah menyumbat semua persambungan papan, dinding, dan lantai perahu dengan bahan tertentu. Sehingga tahan dan kuat berlayar mengarungi lautan.
2. Sebelum kapal dibuat ada upacara ritual terlebih dahulu
Pembuatan kapal pinisi cukup unik kerena proses pembuatannya memadukan ketrampilan teknis dan kekuatan magis sehingga perlu mengadakan upacara ritual terlebih dahulu.
Dimulai dari penentuan hari mencari kayu untuk membuat kapal. Biasanya dilakukan pada hari kelima atau ketujuh setiap bulannya. Angka lima menyimbolkan naparilimai dalle'na dan angka tujuh menyimbolkan natujuangngi dalle'na. Menurut kepercayaan masyarakat setempat hari tersebut berhubungan dengan rejeki. Pada saat pemotongan kayu pertama akan dilakukan oleh Panrita Lopi yaitu ahli atau pawang perahu.
3. Kapal dibuat tanpa gambar atau sketsa
Keunikan dari pembuatan kapal layar pinisi ini tidak ada rancangan berupa gambar atau sketsa. Semuanya hanya berdasarkan pengalaman secara turun temurun.
Kayu yang digunakan dalam pembuatan kapal pinisi ini ada empat jenis yaitu kayu besi, bikti, kandole atau punaga, dan jati. Konon kayu ini semakin kuat dan kokoh jika terkena air laut. Jadi walaupun pinisi dibuat tanpa gambar rancangan atau sketsa jangan diragukan lagi kemampuan kapal pinisi ini dalam mengarungi lautan.
Baca Juga: 5 Fakta di Balik Tradisi Uang Panai Suku Bugis Makassar, Udah Tahu?
Editor’s picks
4. Pembuatan kapal hanya dilakukan sepuluh orang
Ukuran kapal pinisi ini berbeda-beda. Ada yang berukuran 30-40 meter bahkan ada yang lebih dari 50 meter. Namun pembuat kapal ini tidak lebih dari sepuluh orang. Maka tak mengherankan penyelesaian sebuah kapal pinisi memakan waktu yang lama. Semua ini agar nilai seni pada kapal yang sudah ada sejak dahulu tetap terjaga.
5. Kapal dibuat hanya manual dan tanpa dipaku
Pembuatan kapal pinisi hanya dilakukan secara manual. Dimulai dari menebang kayu, memotong kayu, pemasangan lunas (balok memanjang di bagian dasar kapal), hingga pembuatan kapal semuanya menggunakan tangan. Selain itu, kapal ini dibuat tidak menggunakan paku untuk menyambung antara kayu, hanya menggunakan pasak kayu.
6. Upacara peluncuran kapal pinisi ke laut
Sebelum kapal pinisi diluncurkan ke laut setelah selesai dibuat akan diadakan upacara terlebih dahulu. Upacara tersebut adalah maccera lopi yaitu upacara mensucikan perahu ditandai menyembelih hewan.
Jika kapal pinisi bobotnya kurang dari 100 ton hewan yang disembelih adalah kambing kalau bobot kapal lebih dari 100 ton hewan yang disembelih adalah sapi. Kemudian pada hari yang ditentukan kapal akan ditarik beramai-ramai ke laut yang disebut annyorong lopi.
7. Pinisi kapal tradisional yang telah menjelajahi dunia
Walaupun pinisi adalah kapal tradisional buatan tangan tetapi mampu berlayar hingga seluruh dunia. Antara lain pada tahun 1986 pinisi berhasil mencapai Vancouver, Kanada. Tahun 1987 berhasil mencapai benua Australia dan terakhir berhasil berlayar hingga negara Jepang. Selain itu kapal pinisi juga tercatat dalam sejarah yakni, pada abad ke 17 masa kerajaan Sriwijaya kapal ini telah berlayar hingga Madagascar di Afrika. Sungguh membanggakan, ya.
Sebagai bangsa Indonesia kita harus bangga dengan kapal pinisi peninggalan nenek moyang yang masih dipakai hingga saat ini. Kapal buatan tangan ini mampu menaklukkan lautan berlayar menjelajahi dunia. Apakah kamu bercita-cita menjadi pelaut yang menguasai lautan dengan kapal pinisi?
Baca Juga: 5 Bangunan Ikonik Kota Makassar, Menara Pinisi hingga Masjid Terapung
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.