ilustrasi kendaraan (pexels.com/andiravsanjani)
Secara substansial, SOTR dianggap sebagai bentuk kebaikan karena mendorong berbagi rezeki, kedermawanan, peduli, dan solidaritas sosial. Oleh karena itu, banyak lembaga sosial dan pendidikan yang mendukung dan ikut serta dalam kegiatan ini, termasuk kelompok mahasiswa, organisasi kampus, dan sebagainya.
Namun, terdapat pro dan kontra terkait evolusi SOTR dari masa lalu hingga sekarang. Kegiatan Sahur On The Road yang semestinya menjadi kegiatan positif dan bermanfaat bagi sesama untuk membangun empati, seringkali disalahgunakan sebagai kedok oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Aktivitas seperti tawuran, balapan liar, dan konvoi yang mengganggu ketenangan sering kali terjadi. Tentu saja, hal ini bisa menyebabkan gangguan bagi orang lain dengan menciptakan kebisingan dan ketidaknyamanan bagi warga di sekitarnya sehingga merusak esensi sebenarnya dari sahur tersebut.
Meskipun Sahur On The Road diperbolehkan, penting untuk tetap memperhatikan aturan lalu lintas dan memastikan bahwa aktivitas tersebut tidak mengganggu orang lain. Demikian penjelasan mengenai arti dari SOTR serta asal mula, hingga pro dan kontranya. Semoga bermanfaat!