Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Hukum Melewatkan Sahur? Ini Penjelasannya

ilustrasi sahur (pexels.com/Michael Burrow)

Aktivitas rutin yang biasanya harus dipenuhi selama bulan Ramadhan, salah satunya, adalah menjalankan sahur. Sahur biasanya dilakukan pada waktu sepertiga malam hingga dikumandangkannya waktu subuh. 

Namun, pada bulan Ramadhan, beberapa dari kita tak menampik bahwa telat sahur mungkin saja terjadi. Lalu, bagaimana hukum telat sahur dan melewatkannya bagi orang yang berpuasa? Apakah puasa yang dijalankan sah atau tidak? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

1. Apa itu sahur?

ilustrasi makan saat sahur (pexels.com/Nicole Michalou)

Istilah kata sahur berasal dari kata sahar dalam bahasa Arab yang artinya akhir malam atau waktu menjelang subuh. Makna sahur secara umum adalah istilah makanan atau minuman yang dikonsumsi pada waktu sahur. 

Para ulama telah bersepakat bahwa sahur merupakan sesuatu yang sunnah. Jika seseorang meninggalkan sahur, tidaklah berdosa baginya. Hal ini juga diperkuat dalam kitab Syarh Shahih Muslim tentang sunahnya makan sahur dan bukan suatu kewajiban. 

2. Anjuran makan saat sahur

Ilustrasi sahur (pexels.com/Anna Shvets)

Salah satu sunnah dalam menjalankan ibadah puasa adalah sahur. Aktivitas sahur diisi dengan menyantap makanan dan minuman untuk mengisi energi setiap orang saat berpuasa. Makan dan minum saat sahur juga tidak boleh berlebihan yang membuat perut terlalu kenyang. 

Makan dan minumlah saat sahur secukupnya untuk menjaga energi ketika puasa. Pastikan makanan dan minuman saat sahur telah memenuhi kebutuhan gizi dan energi kamu juga nanti. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan,” (HR al-Bukhari).

3. Waktu yang tepat untuk sahur

ilustrasi makan saat sahur (pexels.com/Vincent M.A. Janssen)

Dalam aturan Islam, waktu sahur yang disunahkan adalah setelah tengah malam. Utamanya adalah mengakhirkan waktu sahur hingga mendekati fajar terbit. Hal ini juga tertulis dalam hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dari Zaid bin Tsabit yang berbunyi, 

Rasulullah SAW berkata,

ﺗَﺴَﺤَّﺮْﻧَﺎ ﻣَﻊَ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺛُﻢَّ ﻗُﻤْﻨَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ . ﻗُﻠْﺖُ : ﻛَﻢْ ﻛَﺎﻥَ ﻗَﺪْﺭُ ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻤَﺎ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﺧَﻤْﺴِﻴْﻦَ ﺁﻳَﺔً

Artinya: “Kami makan sahur bersama Rasulullah kemudian (setelah makan sahur) kami berdiri untuk melaksanakan shalat. Aku (Anas bin Malik) berkata: ‘Berapa perkiraan waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan salat fajar)?’ Zaid bin Tsabit berkata: ‘50 ayat’.” (Muttafaqun ‘alaih)

4. Hukum telat sahur, apakah sah puasanya?

ilustrasi makan saat sahur (pexels.com/Flo Dahm)

Nabi Muhammad SAW menganjurkan umat Islam untuk melakukan sahur sebelum melaksanakan ibadah puasa. Tentu hal ini agar yang melaksanakan puasa memiliki energi yang cukup hingga waktu berbuka datang. 

Namun, bagaimana hukum telat sahur dalam Islam? Rasulullah tidak pernah mengajarkan bahwa syarat sah dalam puasa adalah harus melakukan sahur. Artinya adalah hukum puasa tanpa sahur, puasanya tetap akan sah di mata Allah SWT. 

Umat Islam mungkin sudah terbiasa dengan melaksanakan sahur sebelum menjalankan ibadah puasa, namun sahur adalah suatu hal yang sunnah. Hal ini berarti tanpa sahur pun, puasa seseorang akan tetap sah di mata Allah SWT. 

Nah, itulah penjelasan mengenai hukum telat sahur dalam Islam. Jadi, sudah lebih paham kan mengenai hukum sahur?

Oleh: Srikandy Indah Karina S.B

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Stella Azasya
Febriyanti Revitasari
3+
Stella Azasya
EditorStella Azasya
Follow Us