ilustrasi sedang melihat postingan di media sosial (pexels.com/Liza Summer)
Tentu saja tren body count tersebut menimbulkan perdebatan yang sengit. Tidak sedikit orang yang menanyakan apa tujuan dari adanya tren body count ini. Sampai-sampai ada beberapa pengguna TikTok yang menyayangkan adanya tren body count karena dinilai dapat merugikan diri sendiri.
Nah, dari beberapa postingan yang mengikuti tren body count tersebut, ada yang menganggap dengan banyaknya jumlah orang yang sudah berhubungan seksual dengannya bisa membuat dia merasa percaya diri, simpelnya merasa "laku". Ada juga yang berpendapat, seks bebas dengan beberapa orang adalah suatu hal yang lumrah di era sekarang.
Terlepas dari pro-kontra yang ada di media sosial, perlu diingat bahwa seks bebas dapat meningkatkan risiko terkena penyakit seksual menular, seperti sifilis, gonorhea, HIV/AIDS, dan masih banyak lagi. Jangan sampai, ya!
Kesimpulannya, body count adalah istilah viral yang artinya merujuk pada hal-hal yang berbau seks di media sosial. Jangan ikutan tren yang bisa merugikan diri kalian sendiri ya, guys!