Ilustrasi boros (Unsplash.com/Phuong Tran)
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, perilaku yang konsumtif memicu gaya hidup atau budaya konsumerisme. Fenomena ini juga terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Untuk lebih jelasnya, berikut ada contoh perilaku konsumerisme.
Misalnya, seorang mahasiswa dalam sehari makan 3 kali dan cukup menghabiskan biaya Rp30 ribu saja. Tapi dia per hari justru menghabiskan Rp60 ribu untuk 3 kali makan. Artinya, mahasiswa ini sudah melakukan kebocoran dana hingga Rp30 ribu (dua kali lipat).
Itu hanyalah salah satu contoh sifat konsumerisme yang biasa kita temui atau mungkin kamu melakukannya. Contoh lain bisa seperti berbelanja barang tanpa perlu mempertimbangkan manfaatnya. Ini juga bentuk konsumerisme, apalagi jika barang itu dibeli hanya untuk kepuasan diri atau pamer.
Jadi, konsumerisme adalah gaya hidup konsumtif di tengah masyarakat yang sifatnya kebutuhan tersier. Dalam membeli barang atau jasa juga hanya didasari keinginan dan sifat gengsi saja. Semoga penjelasan ini bermanfaat, ya!