Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Rojali? Istilah Tren yang Bikin Pengusaha Resah

ilustrasi mall (pexels.com/Magda Ehlers)
ilustrasi mall (pexels.com/Magda Ehlers)
Intinya sih...
  • Apa itu rojali? Istilah baru yang menggambarkan perilaku konsumen yang hanya datang ke tempat publik tanpa berbelanja.
  • Ciri-ciri dan contoh fenomena rojali terjadi di tempat yang menawarkan kenyamanan seperti dekorasi menarik, AC, dan jaringan Wi-Fi gratis.
  • Dampak fenomena rojali bagi pelaku usaha cukup mengganggu karena menurunkan potensi pendapatan dan bisa merugi dalam jangka panjang.

Belakangan ini, istilah rojali ramai diperbincangkan di media sosial dan dunia usaha. Fenomena ini dianggap mewakili perilaku konsumen yang hanya datang ke tempat publik tanpa berbelanja.

Rojali menjadi topik hangat karena dampaknya dirasakan langsung oleh pelaku bisnis, terutama di sektor kuliner dan ritel. Lantas, apa itu rojali dan mengapa istilah ini semakin populer?

1. Apa itu rojali?

ilustrasi Mall (unsplash.com/Alexander kovacs)
ilustrasi Mall (unsplash.com/Alexander kovacs)

Di media sosial, sering muncul istilah-istilah baru yang menggambarkan kondisi sosial masyarakat. Salah satunya adalah rojali. Kata ini merupakan kependekan dari rombongan jarang beli dan sedang hangat diperbincangkan.

Rojali menggambarkan sekelompok orang yang mengunjungi pusat perbelanjaan, kafe, atau restoran, namun jarang melakukan transaksi. Tujuan utama mereka biasanya hanya untuk menikmati fasilitas dan suasana tempat tersebut.

2. Ciri-ciri dan contoh fenomena rojali

ilustrasi pembeli berbicara dengan karyawan toko (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi pembeli berbicara dengan karyawan toko (pexels.com/Ron Lach)

Fenomena rojali umum terjadi di tempat-tempat yang menawarkan kenyamanan seperti dekorasi menarik, AC, dan jaringan Wi-Fi gratis. Banyak pengunjung hanya datang untuk bersantai, mengambil foto, atau mencari hiburan murah tanpa membeli apapun.

Contohnya, satu rombongan pergi ke tempat makan, tetapi hanya satu atau dua orang saja yang memesan makanan. Sisanya hanya duduk menemani dan menikmati fasilitas tanpa melakukan pembelian.

3. Dampak fenomena rojali bagi pelaku usaha

ilustrasi pembeli dan pedagang (pexels.com/Jopwell)
ilustrasi pembeli dan pedagang (pexels.com/Jopwell)

Bagi pemilik usaha, keberadaan rojali cukup mengganggu karena menurunkan potensi pendapatan. Tempat duduk dan fasilitas yang disediakan justru dimanfaatkan oleh pengunjung yang tidak berkontribusi secara finansial.

Situasi ini dapat menyebabkan calon pelanggan lain tidak mendapat tempat dan akhirnya pergi. Jika berlangsung dalam jangka panjang, pelaku usaha bisa merugi karena biaya operasional terus berjalan sementara pemasukan tidak sebanding.

Istilah apa itu rojali bukan sekadar tren, tetapi mencerminkan realitas yang berdampak pada pelaku usaha. Sudah saatnya kita lebih bertanggung jawab saat menikmati fasilitas publik tanpa melupakan kewajiban untuk berkontribusi.


Penulis: Angel Rinella

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us