ilustrasi anak belajar sains (pexels.com/Mikhail Nilov)
Pada dasarnya, metode montessori menekankan pada pengembangan indera sensorik anak. Di sekolah montessori, anak-anak diperkenalkan dengan berbagai kegiatan yang dapat merangsang kemampuan sensoriknya, seperti bermain pasir, bercocok tanam, atau bermain dengan bahan-bahan alami seperti kacang-kacangan, dan sebagainya.
Dengan pendekatan yang berfokus pada stimulasi sensorik, anak-anak didorong untuk lebih aktif bergerak dan tidak bersikap pasif. Tentu saja, ini sangat mendukung perkembangan motorik mereka, karena mereka diajak untuk berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitar melalui berbagai aktivitas praktis yang melibatkan indera mereka.
Saat mempelajari bahasa, di sekolah montessori sistem belajarnya lebih atraktif. Biasanya dilakukan dalam bentuk permainan, seperti mempresentasikan cerita, diskusi grup, dan sebagainya. Hal ini memungkinkan akan merasa lebih nyaman dan gak seperti sedang sekolah, tetapi tetap mendapat ilmu.
Pembelajaran Matematika dan Sains di sekolah Montessori dikombinasikan dengan permainan edukatif, seperti puzzle, tebak angka, praktikum, dan sebagainya. Hal tersebut membuat belajar jadi jauh lebih menyenangkan.
Selain pelajaran-pelajaran di atas, sekolah montessori juga belajar materi lainnya, seperti seni, olahraga, dan sejarah juga diajarkan dengan metode yang menarik. Kemudian ada juga keterampilan hidup sehari-hari, seperti memakai sepatu, mencuci tangan, dan membereskan tempat bekal, untuk membantu anak menjadi lebih mandiri.
Apakah kamu tertarik memilih sekolah montessori untuk si kecil? Keputusan ada di tanganmu!