Ilustrasi perayaan ekaristi (unsplash.com/Josh Applegate)
Dalam Katolisitas, dijelaskan bahwa ekaristi berasal dari kata “eucharistein” yang berarti, ucapan terima kasih kepada Allah. Jadi, ekaristi diartikan sebagai kurban pujian dan syukur kepada Allah Bapa. Gereja menyatakan terima kasihnya kepada Allah Bapa untuk segala kebaikan-Nya. Tapi, sakramen ekaristi juga memiliki beberapa arti.
Pertama, ekaristi bisa disebut sebagai perjamuan Tuhan. Hal ini tercermin dari perjamuan malam yang dilakukan oleh Kristus sendiri bersama murid-murid-Nya. Kedua, ekaristi sebagai kenangan akan kesengsaraan dan kebangkitan Tuhan. Hal ini untuk memenuhi perintah Yesus untuk merayakan kenangan akan hidup-Nya, yakni kematian, kebangkitan, dan pembelaan-Nya untuk manusia di depan Allah Bapa.
Ketiga, ekaristi adalah kurban kudus Yesus, dan juga kurban penyerahan diri gereja yang mengambil bagian dalam kurban Yesus. Keempat, ekaristi adalah komuni kudus, karena di dalam sakramen ini kita menerima ‘tubuh’ dan ‘darah’ Kristus berupa roti (hosti) dan anggur. Kelima, ekaristi juga dikenal dengan misa kudus. Hal ini karena perayaan misteri keselamatan ini berakhir dengan pengutusan umat beriman supaya melaksanakan kehendak Allah dalam kehidupan sehari-hari.