Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi belajar (pexel.com/Julia M Cameron)

Intinya sih...

  • Kenali ritme harianmu duluSebelum bikin jadwal, perhatikan kapan kamu paling fokus dan produktif. Sesuaikan waktu belajar dengan ritme tubuh untuk efektivitas maksimal.

  • Tentukan target yang masuk akalMulailah dari target kecil yang bisa kamu capai dengan konsisten. Buat progres tanpa tekanan berlebihan agar belajar tetap terarah.

  • Sisipkan waktu istirahat di tengah belajarBelajar terus-menerus tanpa jeda bisa bikin otak lelah. Selingi 25–30 menit belajar dengan 5–10 menit istirahat untuk menjaga fokus.

Punya niat belajar rajin tapi ujung-ujungnya malah stres karena jadwal terlalu padat? Bisa jadi kamu belum menyusun jadwal belajar yang sesuai dengan ritme harianmu. Jadwal yang terlalu ambisius justru bikin kamu cepat lelah dan akhirnya gak konsisten. Supaya belajar tetap jalan dan kamu gak kewalahan, penting banget bikin jadwal yang realistis dan fleksibel. Yuk, simak lima yang bisa bantu kamu atur waktu belajar dengan lebih bijak.

1. Kenali ritme harianmu dulu

ilustrasi belajar (pexel.com/Kaboompics.com)

Sebelum bikin jadwal, coba perhatikan dulu kapan kamu merasa paling fokus dan produktif. Ada yang lebih nyaman belajar pagi, ada juga yang baru bisa konsentrasi malam hari. Menyesuaikan waktu belajar dengan ritme tubuh bisa bantu kamu lebih efektif menyerap materi.

Jangan paksa belajar di jam-jam yang sebenarnya bikin kamu ngantuk atau gampang terdistraksi. Kalau kamu sudah tahu kapan waktu terbaik untuk belajar, tinggal sesuaikan dengan aktivitas harian lainnya. Misalnya, kalau kamu sibuk sore hari, jadwal belajar bisa dipindah ke pagi atau malam. Jadwal yang realistis selalu dimulai dari mengenali diri sendiri.

2. Tentukan target yang masuk akal

ilustrasi belajar (pexel.com/RF._.studio _)

Jangan langsung bikin jadwal belajar 6 jam sehari kalau sebelumnya kamu belum terbiasa. Mulailah dari target kecil yang bisa kamu capai dengan konsisten. Misalnya, belajar 1–2 jam per hari untuk satu atau dua mata pelajaran. Target yang masuk akal bikin kamu lebih semangat dan gak cepat menyerah.

Kalau sudah terbiasa, kamu bisa tingkatkan durasi atau jumlah materi secara bertahap. Yang penting bukan seberapa lama kamu belajar, tapi seberapa efektif waktu yang kamu gunakan. Dengan target yang jelas dan realistis, kamu bisa ukur progres tanpa tekanan berlebihan. Belajar jadi lebih ringan dan tetap terarah.

3. Sisipkan waktu istirahat di tengah belajar

ilustrasi belajar (pexel.com/George Dolgikh)

Belajar terus-menerus tanpa jeda bisa bikin otak cepat lelah dan gak maksimal menyerap informasi. Idealnya, setiap 25–30 menit belajar, kamu ambil waktu istirahat 5–10 menit. Gunakan waktu ini untuk stretching ringan, minum air, atau sekadar lepas dari layar. Istirahat bukan buang waktu, tapi bagian penting dari proses belajar yang sehat.

Dengan pola belajar yang diselingi istirahat, kamu bisa menjaga fokus lebih lama. Jadwal pun terasa lebih manusiawi dan nggak bikin stres. Jangan lupa sesuaikan durasi istirahat dengan kebutuhanmu, asal jangan kebablasan. Belajar yang efektif selalu punya ruang untuk jeda.

4. Gunakan tools yang bikin jadwal lebih terpantau

ilustrasi jadwal (pexel.com/cottonbro studio)

Biar jadwal belajar gak cuma jadi wacana, kamu bisa pakai tools seperti planner, aplikasi kalender, atau template digital, Notion, Google Calendar, atau bahkan sticky notes di meja belajar bisa bantu kamu tetap on track. Visualisasi jadwal bikin kamu lebih sadar waktu dan tahu kapan harus mulai atau berhenti. Pilih tools yang paling nyaman dan sesuai gaya belajarmu.

Kalau kamu tipe visual, template jadwal yang aesthetic bisa jadi motivasi tambahan. Buat jadwal mingguan atau harian, lalu evaluasi setiap akhir pekan. Dengan tools yang tepat, kamu bisa lebih disiplin tanpa merasa tertekan. Jadwal belajar pun jadi bagian dari rutinitas yang menyenangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team