Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bolehkah Punya Banyak Rekening untuk Atur Keuangan Lebih Rapi?

ilustrasi rekening
ilustrasi rekening (vecteezy.com/sasirin pamai)

Mengatur arus keluar masuk uang memang tidak selalu mudah, apalagi ketika kebutuhan semakin beragam. Banyak orang mulai mencari tips atur keuangan yang lebih praktis, salah satunya dengan membuka lebih dari satu rekening bank. Pertanyaannya, apakah strategi ini efektif untuk membuat keuangan lebih rapi, atau justru menambah kerumitan?

Fenomena ini menarik karena menyentuh sisi psikologis, kebiasaan, hingga strategi finansial personal. Sebagian orang merasa terbantu, sementara yang lain melihatnya sebagai beban administrasi. Supaya lebih jelas, berikut beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan sebelum memutuskan membuka banyak rekening untuk mengatur keuangan.

1. Punya banyak rekening membantu memisahkan kebutuhan

ilustrasi rekening
ilustrasi rekening (vecteezy.com/sasirin pamai)

Membuka rekening lebih dari satu sering dianggap sebagai cara praktis untuk memisahkan kebutuhan, misalnya antara gaji bulanan dengan tabungan. Pemisahan ini membuat uang tidak bercampur sehingga kamu lebih mudah memantau pos mana yang sehat dan mana yang mulai tergerus. Dengan begitu, setiap rekening bisa diarahkan untuk tujuan spesifik tanpa mengganggu alokasi lainnya.

Secara psikologis, memisahkan uang ke dalam beberapa rekening memberi batasan jelas dalam membelanjakan. Kamu tidak tergoda untuk menggunakan tabungan darurat hanya karena saldo terlihat besar di satu rekening. Efek ini sejalan dengan konsep mental accounting dalam perilaku finansial, di mana manusia cenderung lebih disiplin ketika uang ditempatkan dalam kategori berbeda.

2. Biaya administrasi bank mengurangi efektivitas strategi

ilustrasi rekening
ilustrasi rekening (vecteezy.com/sasirin pamai)

Meski terdengar praktis, memiliki banyak rekening juga berarti ada biaya administrasi yang harus ditanggung. Bank biasanya mengenakan potongan bulanan, biaya transfer, hingga biaya kartu ATM. Jika jumlah rekening terlalu banyak, potongan tersebut bisa menjadi beban yang tidak kecil.

Selain biaya, ada juga risiko saldo mengendap tidak produktif karena hanya dibiarkan agar rekening tetap aktif. Uang yang seharusnya bisa diinvestasikan justru tersimpan pasif. Dari sisi efisiensi, hal ini membuat strategi memiliki banyak rekening menjadi kurang menguntungkan jika tidak diperhitungkan dengan cermat.

3. Disiplin pribadi menentukan keberhasilan pengelolaan

ilustrasi rekening
ilustrasi mengelola uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Banyak atau sedikitnya rekening sebenarnya tidak banyak berarti jika disiplin pribadi lemah. Seseorang yang tetap boros akan kesulitan meskipun punya lima rekening sekalipun. Sebaliknya, orang yang terbiasa mencatat pengeluaran bisa mengelola keuangan dengan baik meski hanya memiliki satu rekening utama.

Kedisiplinan ini mencakup kebiasaan memantau saldo, membuat catatan keuangan, serta menahan diri dari pengeluaran impulsif. Artinya, membuka banyak rekening hanya sekadar alat bantu, bukan solusi utama. Faktor manusia tetap menjadi kunci keberhasilan dalam mengatur keuangan sehari-hari.

4. Teknologi perbankan digital menawarkan alternatif

ilustrasi rekening
ilustrasi perbankan digital (vecteezy.com/Perawit Boonchu)

Perkembangan aplikasi perbankan dan dompet digital memberikan pilihan lain selain membuka banyak rekening. Kini, satu rekening sudah bisa memiliki fitur tabungan berlabel, dompet terpisah, atau pengingat transaksi. Fasilitas ini membantu pengguna memisahkan tujuan tanpa perlu rekening tambahan.

Bagi sebagian orang, teknologi ini lebih efisien karena tidak membebani biaya administrasi berlapis. Cukup satu rekening digital, namun di dalamnya kamu bisa membuat kategori untuk tabungan darurat, belanja rutin, maupun investasi. Dengan begitu, manajemen keuangan tetap rapi tanpa kerepotan mengurus banyak kartu atau nomor rekening.

5. Tujuan finansial jangka panjang menjadi pertimbangan utama

ilustrasi buku tabungan
ilustrasi buku tabungan (vecteezy.com/Lumpang Moonmuang)

Sebelum memutuskan berapa banyak rekening yang perlu dibuka, sebaiknya kembali ke tujuan finansial jangka panjang. Jika orientasi kamu adalah membeli rumah, maka tabungan khusus untuk DP mungkin perlu dipisahkan. Namun, jika fokusnya pada investasi jangka panjang, lebih baik dana segera dialihkan ke instrumen yang lebih produktif.

Setiap orang punya prioritas berbeda sehingga jumlah rekening ideal tidak bisa dipukul rata. Hal yang terpenting yakni memastikan strategi yang dipilih mendukung tujuan hidup dan tidak membebani. Dengan perspektif ini, membuka banyak rekening hanyalah satu dari sekian opsi untuk mengelola keuangan dengan lebih tertata.

Memiliki banyak rekening bisa menjadi strategi efektif bila sesuai dengan tujuan dan kebiasaan finansial pribadi. Namun, tanpa disiplin dan perhitungan biaya, cara ini justru menambah kerumitan. Pada akhirnya, tips atur keuangan terbaik adalah yang membuatmu konsisten, nyaman, dan selaras dengan rencana jangka panjang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Ide Storage Dapur Tertutup yang Bikin Rumah Auto Rapi dan Estetik

08 Sep 2025, 23:32 WIBLife