Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi perempuan memakai earphone (freepik.com/freepik)
Ilustrasi perempuan memakai earphone (freepik.com/freepik)

Merasakan fase stagnansi dalam hidup, baik dalam karier, hubungan, maupun pengembangan diri, adalah hal yang wajar dan normal. Fase ini ditandai dengan perasaan mandek, kehilangan motivasi, dan kurangnya kemajuan. Meskipun fase ini adalah hal yang wajar, membiarkannya terlalu lama bisa menghambat pertumbuhan diri, bahkan menyebabkan frustrasi yang mendalam.

Kabar baiknya, ada berbagai cara sederhana namun efektif untuk kembali menemukan arah dan semangat hidup. Berikut ini lima cara mudah untuk keluar dari fase stagnansi dan kembali bergerak maju. Simak bareng sampai selesai, yuk!

1. Evaluasi diri

ilustrasi menulis catatan harian (freepik.com/senivpetro)

Langkah pertama untuk keluar dari stagnansi adalah melakukan evaluasi diri. Tanyakan pada diri sendiri apa yang membuatmu merasa terjebak? Apa yang berubah, atau justru tidak berubah, selama ini? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini bisa menjadi peta awal untuk mengetahui akar masalah stagnansimu. Cobalah untuk menuliskannya dalam jurnal atau berdiskusi dengan orang terdekat.

Evaluasi diri membantumu menyadari kebiasaan atau keputusan yang mungkin tanpa disadari menghambat perkembangan. Proses ini bukan untuk menyalahkan diri sendiri, melainkan sebagai cara mengenali aspek hidup yang perlu diubah dan ditingkatkan. Sebab, kejujuran dan keberanian menghadapi kenyataan adalah kunci awal untuk memulai perubahan.

2. Buat tujuan kecil yang realistis

ilustrasi fokus pada tujuan (pexels.com/khwancai)

Saat mengalami fase stagnansi, menetapkan tujuan besar bisa terasa menakutkan atau bahkan membuatmu makin terpuruk. Sebaliknya, cobalah membuat tujuan kecil yang spesifik dan mudah dicapai. Misalnya, jika kamu merasa buntu dalam pekerjaan, buatlah target sederhana seperti menyelesaikan satu tugas produktif per hari atau mengikuti webinar selama 30 menit.

Tujuan-tujuan kecil ini akan memberimu rasa pencapaian yang bisa memotivasimu secara bertahap. Setiap langkah kecil yang berhasil dicapai akan menambah rasa percaya diri dan membuatmu merasa percaya diri untuk melangkah kembali.

3. Ubah rutinitas

Ilustrasi traveling sambil bekerja (freepik.com/freepik)

Rutinitas yang terlalu monoton bisa menjadi pemicu utama stagnansi. Melakukan hal yang sama setiap hari tanpa variasi dapat membuat hidup terasa datar. Untuk mengatasinya, cobalah mengubah rutinitas meski hanya sedikit. Misalnya, ganti rute perjalanan ke kantor, ubah jadwal olahraga, atau coba aktivitas baru di waktu luang.

Mengubah rutinitas memberi sinyal baru pada otak dan menciptakan sensasi segar dalam keseharian. Otak kita merespon baik terhadap hal-hal baru karena itu memicu rasa ingin tahu dan semangat belajar. Perubahan kecil ini bisa memperluas perspektif dan membuka peluang-peluang baru.

4. Kelilingi diri dengan orang yang positif

ilustrasi bersosialisasi (freepik.com/cookie_studio)

Lingkungan sosial memiliki pengaruh besar terhadap motivasi dan energi kita. Jika kamu dikelilingi oleh orang-orang yang negatif atau tidak mendukung, kemungkinan besar semangatmu juga akan ikut turun. Oleh karena itu, penting untuk membangun hubungan dengan orang yang positif, inspiratif, dan suportif.

Berinteraksi dengan orang-orang yang penuh semangat bisa menular. Mereka bisa memberimu sudut pandang baru, dukungan moral, atau bahkan hanya sekadar dorongan semangat yang kamu butuhkan untuk kembali bangkit.

5. Berani coba hal baru

ilustrasi perempuan sedang bersepeda (freepik.com/prostooleh)

Salah satu penyebab utama stagnansi adalah rasa takut untuk mencoba sesuatu yang baru. Ketakutan akan kegagalan atau ketidakpastian sering kali membuat kita bertahan dalam zona nyaman yang sebenarnya sudah gak lagi berkembang. Padahal, hanya dengan keluar dari zona tersebutlah kita bisa tumbuh.

Cobalah hal-hal baru yang selama ini mungkin hanya bisa kamu pikirkan. Seperti ikut kelas seni, belajar bahasa asing, memulai proyek kecil, atau bahkan berpindah bidang pekerjaan. Meskipun awalnya terasa asing atau menakutkan, keberanian ini akan membuka jalan menuju pengalaman dan peluang yang baru.

Fase stagnansi bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan sinyal bahwa ada sesuatu dalam hidupmu yang perlu diubah. Dengan melakukan lima hal di atas, kamu bisa perlahan keluar dari fase yang menahanmu untuk berkembang. Jangan lama-lama berada dalam fase ini, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo