Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi fresh graduates (unsplash.com/Vasily Koloda)

Motivation letter merupakan salah satu berkas yang tidak boleh kamu lewatkan sebagai aplikasi dari lamaran beasiswa. Alih-alih berkedok kata motivasi, nyatanya berkas ini tidak hanya berisi kalimat motivasi saja. Di sini calon penerima beasiswa harus bisa menjelaskan argumentasi yang kuat tentang kenapa sih harus kamu yang mendapatkan beasiswa itu? Meskipun berkas ini tidak sepenting CV, Ijazah dan lain-lain, dokumen motivation letter ini juga punya andil yang sama dalam menentukan apakah calon penerima beasiswa ini dinyatakan lulus atau tidak dalam proses seleksi.

Salah satu elemen kunci yang ada dalam motivation letter adalah bagaimana cara calon penerima beasiswa bisa membangun storyline yang kuat. Storyline atau alur cerita yang menarik akan membuat pihak penyelenggara beasiswa menjadi terpukau atas narasi yang sudah kamu ceritakan. Sayangnya, sebagian orang masih menyepelekan bagian ini karena motivation letter hanya menonjolkan rencana studi dan elemen lainnya.

Padahal dengan storyline yang menarik dan berkesan, pihak panitia bisa jadi akan berpikir ulang untuk menerima kamu sebagai kandidat penerima beasiswa. Lalu, bagaimana cara membangun storyline yang mengesankan dalam motivation letter untuk beasiswa? Simak terus ya!

1. Perhatikan struktur penulisan motivation letter

ilustrasi mencatat poin poin dalam motivation letter (unsplash.com/Nick Morrison)

Sebenarnya tidak ada struktur yang ajeg dan pasti soal apa saja isi dari motivation letter ini. Namun pada umumnya struktur yang sering ditemui adalah informasi pribadi calon penerima beasiswa (pada bagian ini bisa diisikan nama lengkap, asal kota, tujuan universitas yang dituju, dan background pendidikan sebelumnya), salam pembuka, isi, dan penutup. Pihak panitia biasanya hanya memberikan instruksi singkat kepada calon penerima beasiswa untuk membuat motivation letter sebagai syarat dalam mendaftar beasiswa. Biasanya jumlah kata ideal yang ada dalam motivation letter berkisar antara 500-700 kata.

2. Pukau dengan kalimat pembuka yang menarik

ilustrasi pihak panitia memeriksa motivation letter beasiswa (unsplash.com/Sebastian Herrmann)

Setiap pembukaan pendaftaran beasiswa, pihak panitia akan menerima ribuan motivation letter dari para kandidat. Melihat hal tersebut, sebagai calon penerima beasiswa, kamu harus bisa mencuri perhatian dengan membuat kalimat pembuka yang menarik. Paling tidak, kamu harus bisa memukau perhatian mereka minimal 5 detik pertama sebelum membaca isi motivation letter kamu di paragraf selanjutnya. Jadilah diri sendiri dan buat seorisinal mungkin agar pihak panitia bisa mengenali dirimu secara keseluruhan. Buat kalimat yang mudah dipahami agar pembaca (pihak panitia) tidak kebingungan dalam membaca isi motivation letter kamu.

3. Tarik isu terkini sebagai penguat storyline di motivation letter

ilustrasi interview panel (unsplash.com/The Jopwell Collection)

Salah satu pertanyaan yang akan muncul dari pihak pewawancara dalam wawancara beasiswa adalah kenapa kamu ambil jurusan ini untuk melanjutkan studi baik S2 atau S3. Mudah saja, kamu bisa tarik satu isu terkini yang membuat kamu penasaran untuk dikaji lebih lanjut. Pastikan satu isu ini related dengan jurusan yang kamu ambil saat melanjutkan studi ya. Jika memang rencana studi kamu berbeda dengan latar pendidikan sebelumnya, tarik garis besar yang membuat kamu jadi untuk lintas minat. Terkadang hal sepele seperti ini tidak dipikirkan lebih dalam oleh calon kandidat, sehingga pihak panitia pastinya akan mempertanyakan lebih lanjut. Mereka juga tidak mau kan menerima kandidatnya dengan rencana yang belum jelas dan tidak spesifik.

4. Jelaskan alasan kuat kenapa memilih program studi tersebut

Ilustrasi riset kampus (unsplash.com/ The Jopwell Collection)

Masih terkait dengan poin sebelumnya, kamu juga harus bisa menjelaskan dari berbagai sudut pandang soal jurusan yang kamu tuju saat melanjutkan studi. Pastinya di bagian ini, kamu harus banyak melakukan riset lebih mendalam. Mulai dari kurikulum program studi, akreditasi universitas, akreditas program studi, mata kuliah yang kamu ambil baik mata kuliah wajib maupun pilihan, isu yang ingin kamu angkat dalam tugas akhir baik tesis atau disertasi, dan jelaskan penentuan rencana studi kamu melalui isu yang sedang hangat saat ini. Jangan sungkan-sungkan untuk menjelaskan isu terkini melalui beberapa portal yang menyediakan dataset terkait isu yang menjadi perhatian kamu. Dengan mempersiapkan semua ini, rencana studi kamu tidak dianggap kosongan oleh pihak reviewer dan pewawancara saat wawancara beasiswa.

5. Buat hook yang memikat pihak pemberi beasiswa

Ilustrasi contoh hook dengan mencantumkan motivational quotes (unsplash.com/Mona Eendra)

Hook yang menarik membuat pihak reviewer terkesima dengan motivation letter yang kamu buat. Mulailah dengan alur cerita yang menginspirasi agar pembaca tergugah untuk membaca isi motivation letter lebih lanjut. Ceritakan secara singkat tentang perjalanan kamu memilih jurusan tersebut beserta ketertarikan kamu akan satu bahasan tertentu yang membuat kamu jadi terinspirasi untuk mengambil jurusan itu. Kamu bisa mulai dengan kata-kata motivasi di awal dan quotes milik philosopher kesayangan kamu. Buatlah hook yang memikat karena pelamar beasiswa itu banyak, buat storyline yang kuat dan terlihat menonjol dibandingkan kandidat lainnya.

6. Sampaikan kontribusi yang akan kamu lakukan

ilustrasi menjadi ilmuwan setelah lulus studi (unsplash.com/Lucas Vasques)

Bagian ini merupakan puncak dari semua isi yang ada di motivation letter. Jelaskan kontribusi akademis dan praktis yang akan kamu lakukan seandainya nanti diterima sebagai penerima beasiswa. Jabarkan juga worries possibility yang nantinya akan kamu terima jika nanti tidak lolos dalam seleksi beasiswa. Jelaskan serealistis mungkin, tidak dilebih-lebihkan dan harus bisa diaplikasikan selepas lulus studi. Tetap menjadi diri sendiri dengan menonjolkan fenomena yang ada. 

Pikirkan dan renungkan kira-kira apa yang bisa kamu lakukan dengan mendapatkan beasiswa ini. Pastikan kontribusi ini harus on point ya! Dengan menyertakan breakdown rencana studi dari awal semester sampai akhir semester. Selain itu, jabarkan pula rencana yang akan dilakukan seusai studi.

7. Tutup dengan ucapan terima kasih

ilustrasi ucapan terima kasih (unsplash.com/insung yoon)

Jangan lupa untuk menutup seluruh isi motivation letter kamu dengan menyampaikan terima kasih. Ibaratnya kamu sudah diberikan kesempatan untuk mengikuti proses seleksi beasiswa dengan menyertakan motivation letter sebagai salah satu berkas yang dipersyaratkan oleh pihak penyelenggara. Terima kasih ini bentuk ucapannya bisa bermacam-macam. Kamu bisa mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah diluangkan untuk membaca isi motivation letter atau kamu bisa menyampaikan terima kasih atas diberikannya kesempatan dalam mencoba tawaran seleksi beasiswa yang sedang dibuka saat ini. 

Demikian tadi pembahasan tentang cara membangun storyline yang kuat dan menarik dalam membuat motivation letter untuk beasiswa. Dengan menyisipkan storyline yang menarik membuat kamu memiliki keunikan tersendiri di mata reviewer maupun pelamar yang lain. Jadi, jangan lupa kamu terapkan cara-cara di atas ya agar kamu bisa meraih beasiswa sebagai modal untuk melanjutkan studi. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team