Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Mendapatkan Inspirasi Menulis Puisi bagi Pemula

ilustrasi seseorang menulis puisi (pexels.com/RF._.studio _)
Intinya sih...
  • Amati hal-hal sederhana di sekitarmu, seperti suara burung atau percakapan di halte bus.
  • Dengarkan musik dan rasakan liriknya untuk menulis puisi dari emosi yang dirasakan.
  • Baca puisi dari penulis lain untuk mengenali ritme, gaya bahasa, dan cara mereka membangun suasana.

Menulis puisi sering dianggap sebagai kegiatan yang hanya bisa dilakukan oleh orang yang sedang galau atau sedang jatuh cinta. Padahal, puisi adalah bentuk ekspresi diri yang bisa dibuat siapa saja, kapan saja, tanpa harus jadi "penyair profesional" terlebih dahulu.

Buat kamu yang baru mau mulai menulis puisi tapi sering mentok mikir ide, tenang aja! Berikut beberapa cara mudah untuk menemukan inspirasi menulis puisi, terutama bagi pemula.

1. Amati hal-hal sederhana di sekitarmu

ilustrasi menulis dari pengamatan alam (pexels.com/EYÜP BELEN)

Kadang, kita terlalu effort meluangkan waktu untuk mencari ide besar, padahal inspirasi bisa datang dari hal kecil. Misalnya, gerimis di sore hari, senyum nenek saat menyeduh teh, atau bau buku lama di perpustakaan.

Cobalah duduk sejenak dan amati lingkungan sekitar. Perhatikan suara burung, bayangan daun yang bergerak karena angin, atau percakapan dua orang asing di halte bus. Dari situ, kamu bisa mulai membangun imajinasi dan menuangkannya dalam bentuk puisi.

2. Dengarkan musik dan rasakan liriknya

ilustrasi mendengarkan lagu dari piringan hitam (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Musik bisa membangkitkan berbagai macam emosi. Coba dengarkan lagu-lagu dengan lirik yang puitis atau mendalam. Fokuskan diri bukan hanya pada melodinya, tapi juga pesan yang tersirat di dalamnya.

Setelah merasakan feel-nya, kamu bisa menulis puisi dari emosi yang kamu rasakan saat mendengarkan lagu tersebut. Bisa juga menjadikan satu baris lirik sebagai pemicu ide utama.

3. Baca puisi dari penulis lain

ilustrasi membaca karya orang lain (pexels.com/Vincenzo Malagoli)

Ini bukan soal meniru, tapi belajar dari gaya dan teknik penulisan orang lain. Coba baca puisi dari berbagai genre dan penulis. Mulai dari Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, sampai penulis kontemporer di media sosial.

Kamu akan mulai mengenali ritme, gaya bahasa, dan cara mereka membangun suasana. Dari situ, kamu bisa menemukan gaya kamu sendiri.

4. Tuliskan perasaan atau pengalaman pribadi

ilustrasi menulis yang tengah dirasakan (pexels.com/cottonbro studio)

Puisi seringkali menjadi cermin perasaan. Kalau kamu lagi bingung mau nulis apa, mulai aja dari diri sendiri. Tulis apa yang kamu rasakan hari ini: apakah kamu sedang senang, kecewa, rindu, atau marah?

Kamu nggak harus selalu pakai kata-kata rumit. Justru, kejujuran dan kesederhanaan seringkali lebih mengena. Puisi yang jujur bisa menyentuh hati pembaca, bahkan jika itu hanya terdiri dari beberapa baris saja.

5. Gunakan prompt atau tantangan menulis

ilustrasi prompt (pexels.com/Matheus Bertelli)

Kalau kamu merasa stuck, coba ikut tantangan menulis puisi atau gunakan "writing prompt" (semacam ide awal) yang banyak beredar di internet. Misalnya: “Tulis puisi tentang malam pertama di kota baru” atau “Bayangkan kamu seekor burung yang kehilangan rumah.”

Prompt ini bisa membantumu untuk keluar dari kebiasaan berpikir yang itu-itu saja dan mengeksplorasi ide yang lebih beragam.

6. Jangan takut jelek, teruslah menulis!

ilustrasi bahagia dalam menulis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ini tips paling penting buat pemula: jangan takut puisi kamu jelek. Semua penyair hebat juga pernah menulis puisi yang nggak karuan. Yang penting, terus menulis. Lama-lama, kamu akan terbiasa menyusun kata, memilih diksi, dan menemukan tulisan unikmu sendiri.

Simpan puisi-puisi awalmu, baca ulang setelah beberapa waktu. Kamu akan melihat sendiri perkembanganmu dan merasa bangga karena sudah berani memulai.

Menulis puisi adalah proses yang personal. Nggak ada aturan baku yang mengikat. Yang terpenting adalah keberanian untuk memulai dan konsistensi untuk terus belajar. Jadi, jangan buat dirimu menunggu ilham turun dari langit. Ciptakan inspirasi itu sendiri lewat pengalaman, pengamatan, dan kepekaanmu terhadap sekitar.

Siap jadi penulis puisi? Yuk, mulai dari satu baris hari ini!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us