Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi cara mengatur keuangan harian secara sederhana
ilustrasi cara mengatur keuangan harian secara sederhana (pexels.com/Ahsanjaya)

Pernah merasa gajimu tiba-tiba habis begitu saja tanpa terasa? Kebiasaan buruk dalam mengelola keuangan sehari-hari menyebabkan banyak orang menghadapi masalah serupa. Tenang saja, selama tahu cara mengatur keuangan harian secara sederhana, kamu bisa lebih mudah dan lebih terkontrol pengeluaran, kok.

Dengan mengikuti langkah-langkah praktis ini, kamu akan menjadi lebih tahu ke mana uang pergi setiap hari dan dapat menyisihkan uang untuk tabungan, kebutuhan darurat, dan bahkan impian jangka panjang. Dalam artikel ini, kamu akan menemukan cara-cara praktis untuk mengatur keuanganmu. Selamat membaca!

1. Kenapa kamu perlu tahu ke mana uangmu pergi setiap hari?

ilustrasi mengatur keuangan (pexels.com/Ahsanjaya)

Bayangkan jika kamu pergi ke supermarket tanpa catatan apa yang dibeli, kalau sesuatu terlihat menarik, kamu mungkin akan membeli sesuatu yang gak terlalu dibutuhkan. Hal yang sama juga terjadi jika kamu tak tahu ke mana uangmu pergi setiap hari. 

Meskipun kamu gak merasa belanja apa pun, saldo rekeningmu tiba-tiba berkurang. Dengan mencatat setiap pengeluaran, kamu bisa menjadi lebih sadar tentang bagaimana uang keluar dari rekenin.

Membiasakan mencatat keuangan harian gak terlalu sulit, kok. Aplikasi catatan ponsel, spreadsheet sederhana, atau bahkan buku kecil dapat digunakan. Mulailah dengan menuliskan hal-hal kecil seperti harga jajan kopi, biaya parkir, atau biaya transportasi. Setelah itu, kamu akan menyadari bahwa pengeluaran kecil yang tampaknya gak signifikan dapat menjadi alasan utama dompetmu cepat habis.


2. Buat anggaran harian yang mudah dibuat

ilustrasi membuat anggaran keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Jika kamu tahu ke mana uangmu akan digunakan, langkah berikutnya adalah membuat anggaran. Anggaran harian ini akan membantumu mengatur keuangan dengan menentukan berapa persen dari pendapatan yang akan dialokasikan untuk tabungan, hiburan, kebutuhan pokok, dan hal-hal lainnya. Hidup menjadi lebih teratur dengan anggaran, deh.

Membuat anggaran gak perlu ketat. Sesuaikan anggaran kamu dengan gaya hidupmu, ya. Kamu dapat menggunakan metode 50 persen: 30 persen:  20 persen, yaitu 50 persen uang bulanan kamu untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan dan investasi. Jika penghasilanmu terbatas, fokuslah pada kebutuhan pokok dan tabungan darurat, ya.


3. Jangan lupakan tabungan kecil yang bisa besar manfaatnya

ilustrasi membuat rencana menabung (pexels.com/Bich Tran)

Salah satu kesalahan umum adalah menunda menabung sampai merasa “punya uang lebih”. Jika kamu gak disiplin menyisihkan uang sejak awal, kamu hampir pasti gak akan memiliki lebih banyak uang. Mulailah dengan menabung sedikit setiap hari atau setiap minggu. Misalnya, Rp10 ribu setiap hari dapat menjadi total Rp300 ribu jika dikumpulkan dalam satu bulan. Jumlah ini dapat digunakan sebagai dana darurat atau modal untuk situasi darurat.

Untuk membuatnya lebih mudah, kamu dapat membuat rekening tabungan khusus untuk mencegah uang mengalir ke dalam kebutuhan sehari-hari. Kalau perlu, gunakan fitur auto-debit di bank agar tabunganmu langsung terpotong otomatis. Dengan begitu, menabung tak lagi soal “nanti kalau ada sisa”, tapi jadi kebiasaan yang konsisten. Percayalah, tabungan kecil ini bisa jadi penyelamat besar di masa depan, guys.

4. Hindari jebakan godaan belanja impulsif

ilustrasi belanja online (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Pernah gak, kamu niatnya cuma lihat-lihat di e-commerce, eh, malah checkout barang yang gak benar-benar kamu butuhkan? Itu yang disebut belanja impulsif. Godaan seperti ini bisa mengacaukan keuanganmu tanpa disadari. Bahkan diskon besar-besaran atau promo buy 1 get 1 sering membuatmu merasa untung, padahal sebenarnya justru rugi.

Untuk menghindarinya, biasakan membuat daftar kebutuhan sebelum belanja, baik secara online maupun offline. Terapkan juga aturan 24 jam, jadi kamu menunda pembelian barang non-kebutuhan minimal sehari sebelum benar-benar membelinya. Dengan cara ini, kamu memberi waktu pada dirimu untuk berpikir, apakah barang tersebut benar-benar penting atau hanya keinginan sesaat.


5. Kunci keberhasilan ada pada konsistensi dan kesadaran

ilustrasi konsisten mengatur keuangan (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Mengatur keuangan bukan soal pintar menghitung saja, tapi juga soal kesadaran dan konsistensi. Kadang, godaan belanja online, nongkrong bersama teman, atau diskon besar-besaran bisa membuatmu goyah. Di sinilah pentingnya punya komitmen. Kamu gak perlu melarang diri sepenuhnya menikmati hidup, tapi bijaklah memilih prioritas, ya.

Cobalah gunakan trik sederhana seperti menunda belanja 24 jam untuk barang yang gak mendesak. Kalau setelah sehari kamu masih merasa barang itu penting, barulah beli. Trik kecil ini akan melatih kesabaran sekaligus membuatmu lebih selektif. Ingatlah bahwa bukan hanya jumlah uang yang kamu miliki yang menentukan keberhasilan finansial, tetapi juga kemampuanmu untuk mengelola uang dengan baik.

Kamu sekarang tahu bahwa cara mengatur keuangan harian secara sederhana ini mudah dilakukan oleh siapa saja tanpa harus menjadi ahli finansial, kan? Kesadaran, mencatat pengeluaran, membuat anggaran, menabung, dan tetap konsisten adalah kuncinya. Jangan menunggu kondisi keuanganmu memburuk baru mulai mengelolanya, karena tindakan kecil yang kamu lakukan sekarang dapat berdampak besar di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy