50 Contoh Kalimat Simpleks dan Kompleks, Ini Ciri-Cirinya

Pengertian kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa atau satu struktur predikat. Sesuai dengan namanya, kalimat ini bersifat tunggal.

Setiap unsur yang terdapat dalam kalimat simpleks berisi satu informasi yang ditandai oleh fungsi predikat. Artinya, hanya subjek dan predikat yang wajib masuk dalam kalimat ini. Unsur lain seperti objek, pelengkap, dan keterangan sifatnya tak wajib dalam kalimat tunggal.

Setelah mengetahui pengertiannya di atas, inilah ciri-ciri dari kalimat simpleks. Yuk, kenali bersama!

1. Kalimatnya bersifat sederhana karena terdiri dari satu klausa.
2. Kalimat simpleks bisa membuat satu klausa lengkap seperti subjek-predikat, subjek-predikat-objek, subjek-objek-keterangan-, atau subjek-objek-keterangan-pelengkap.
3. Hanya membuat satu peristiwa saja.
4. Tidak menggunakan konjungsi atau kata hubung.
5. Tidak menggunakan tanda baca koma.

Sudah paham dengan penjelasan di atas? Sekarang, lihat contoh kalimat simpleks di bawah ini biar makin paham, yuk!

1. Ayah menyapu di halaman rumah.
2. Wanto mendribel bola basket.
3. Guru mengajai muridnya membaca.
4. Pemburu menembak buruannya dengan tepat sasaran.
5. Dina membaca pesan singkat dari Rina.
6. Riska membersihkan sampah daun di belakang rumahnya.
7. Harimau itu menerkam bangsanya dengan buas.
8. Ibu membelikan putrinya sebuah buku cerita.
9. Pak Endang menandatangani perjanjian itu kemarin siang.
10. Ari akan berlibur ke Singapura.
11. Jawaban anak itu sangat tepat.
12. Dendi memakai seragam baru di hari pertama masuk sekolah.
13. Petugas PLN memanjat menara listrik tanpa peralatan apa pun.
14. Bu Tin menjual buah-buahan di pasar.
15. Kak Retno sedang membuat kue.
16. Kelelawar merupakan hewan nokturnal.
17. Kucing itu memakan ayam di atas meja.
18. Ratih menari di atas panggung.
19. Dini menulis pantun.
20. Pak Guru meminta Risma membagikan soal ujian.

Kalimat kompleks atau kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri dari dua klausa, yaitu klausa utama dan klausa subordinatif. Dalam struktur kalimat, klausa utama bisa berdiri sendiri sebagai kalimat lepas. Sedangkan klausa subordinatif tidak bisa berdiri sebagai kalimat utuh karna selalu bergantung pada induk kalimat.

Ada dua jenis dalam kalimat kompleks, yaitu jenis kalimat kompleks parataktik dan kalimat kompleks hipotaktik. Perbedaannya hanya terletak pada konjungsi yang digunakan, apakah konjungsi koordinatif atau subordinatif.

Adapun ciri-ciri dari kalimat kompleks yang perlu kamu pahami sebelum membuat kalimat ini. Berikut ini ciri-cirinya.

1. Dalam satu kalimat terdapat dua peristiwa.
2. Terdiri dari dua subjek dan predikat dalam satu kalimat.
3. Struktur dalam kalimat kompleks dipisahkan dengan tanda koma atau konjungsi.

Berbeda dengan simpleks, kalimat kompleks terdiri dari dua jenis, yakni kompleks prataktik dan hipotatik. Apa bedanya?

1. Kalimat kompleks parataktik

Kalimat kompleks ini terdiri dari dua struktur, namun punya makna yang setara atau sejajar. Jenis kalimat ini menggunakan kata penghubung dan, tetapi, atau, dan sedangkan.

1. Ibu memasak di dapur dan Rina belajar di kamar.
2. Nabilla tidak memiliki banyak uang, tetapi rajin menabung.
3. Kakak membeli daging sapi dan daging kambing di pasar kaget.
4. Ayah bekerja sebagai satpam di bank, sedangkan Ibu bekerja sebagai pegawai di universitas
5. Kelelawar tidur saat siang hari dan mencari makan saat malam hari.
6. Agus selalu senang membantu ayahnya, sedangkan Dono senang karaoke.
7. Adik berbelanja di pasar tadi sore, tapi tidak bersama kakak.
8. Iyan membeli roti bakar dan martabak di depan sekolah.
9. Lala berangkat ke sekolah, sedangkan Rara berangkat ke sawah.
10. Lita menanam bunga melati dan dia sangat rajin merawatnya.
11. Riska anak yang rajin sedangkan adiknya pemalas.
12. Mama memasak ayam goreng dan merebus daging di dapur. 
13. Adik berangkat sekolah pagi ini, tetapi tidak diantar ayah.
14. Tina bukan penyair, melainkan seorang penyiar.
15. Tono sudah berusaha keras mengerjakan tugas Sejarah, tapi temannya ingin menyonteknya.

2. Kalimat kompleks hipotatik

Sementara itu, kalimat kompleks hipotatik juga terdiri dari dua struktur kalimat, tapi maknanya tidak setara. Kalimat-kalimat itu digabungkan dengan diikuti kata penghubung seperti jika, karena, ketika, agar, walaupun, meskipun, maka, bahwa, namun, apabila, dan sehingga.

1. Ina tidak di rumah ketika gempa itu sedang berlangsung.
2. Saya ingin pergi ke Korea Selatan jika memiliki cukup uang.
3. Janganlah membuang sampah sembarangan karena bisa menyebabkan banjir saat musim hujan.
4. Erna menonton film di bioskop bersama temannya malam ini, sehingga ia tidak sempat mengerjakan tugas sekolahnya.
5. Dia sering marah karena bawahannya selalu mengecewakannya.
6. Anya sedang tidur ketika ayah sedang menyelesaikan pekerjaannya di ruang kerja.
7. Bibi menyalakan lampu depan rumah ketika hari mulai gelap.
8. Ratna diizinkan pulang jika kondisinya sudah membaik.
9. Ayah dan bunda akan memberikan hadiah jika adik menjadi juara umum di sekolah.
10. Ibu rajin menyirami tanaman di taman, sehingga bunganya bisa tumbuh subur.
11. Reza mampu mendapatkan nilai bagus dalam ulangan matematika, meskipun ia tidak belajar semalam.
12. Aku ingin membeli laptop baru jika tabunganku sudah cukup.
13. Aku sedang membaca buku ketika ayah pulang kerja.
14. Joko tetap berangkat ke sekolah walaupun hujan deras.
15. Makanlah makanan bergizi agar tetap sehat dan kuat.

Itulah pengertian dari kalimat simpleks dan kalimat kompleks serta contoh-contohnya. Sekarang, kamu tahu perbedaannya, bukan?