ilustrasi mengatasi stres kuliah (Pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Kamu perlu mengetahui cara membuat landasan teori yang tepat agar penelitian dapat disusun secara sistematis. Memahami konsep ini sangat penting untuk memastikan penelitian memiliki arah yang jelas dan mendalam. Menurut Sugiyono dalam bukunya "Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D", teori memiliki tiga fungsi utama, yaitu menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction), dan pengendali (control) suatu gejala.
Berdasarkan fungsi-fungsi tersebut, suatu teori harus dapat diuji kebenarannya. Untuk membuat landasan teori yang baik, langkah pertama adalah melakukan tinjauan literatur yang komprehensif. Ini berarti kamu perlu mencari dan menelaah berbagai sumber akademik seperti buku, jurnal, dan artikel yang relevan dengan topik penelitianmu. Selanjutnya, kamu harus mengorganisasikan informasi yang telah dikumpulkan secara sistematis, mengikuti alur logika yang jelas.
Dalam melakukan tinjauan literatur, penting untuk mencatat dan mengkritisi setiap sumber yang digunakan. Pastikan bahwa sumber-sumber tersebut kredibel dan relevan dengan topik penelitian. Setelah mengumpulkan informasi yang cukup, susunlah informasi tersebut dalam kerangka yang logis.
Pengorganisasian informasi yang baik, melibatkan penulisan secara sistematis dengan membagi teori-teori ke dalam sub-bab yang relevan. Setiap teori harus dijelaskan dengan jelas dan dikaitkan dengan tujuan penelitianmu. Selain itu, peneliti perlu mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dari teori-teori tersebut serta mengidentifikasi kesenjangan dalam penelitian sebelumnya yang bisa diisi oleh penelitian yang sedang dilakukan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu akan dapat menyusun landasan teori yang kokoh dan jelas. Landasan teori yang baik tidak hanya memperkuat argumen penelitianmu, tetapi juga membantu dalam interpretasi hasil penelitian nantinya.