5 Alasan Umum Mahasiswa Rentan Alami Depresi, Jangan Anggap Remeh!

Kesehatan mental juga penting untuk dijaga

Kehidupan mahasiswa tidak selamanya indah seperti yang kamu lihat pada tayangan di televisi. Kenyataannya, menjadi seorang mahasiswa merupakan periode baru di mana kamu akan memulai perjalanan ekademis dan proses pendewasaan yang kompleks.

Tak heran, bila ada berbagai rintangan yang akan kamu hadapi saat menjadi mahasiwa. Bahkan, beberapa rintangan tersebut dapat menyebabkan stres dan juga depresi.

Dikutip Verywell Mind, seorang spesialis rehabilitasi psikososial dan pendidik psikologi, Kendra Cerry, MSED, mengatakan bahwa depresi merupakan kondisi mental yang bisa menyerang siapa saja dari segala usia, termasuk mahasiswa. Hal ini dapat memengaruhi perasaan, pikiran, dan perilaku sehari-hari yang ditandai dengan kesedihan mendalam, hilangnya minat, serta mudah tersinggung.

Lebih lanjut, Cerry mengatakan, depresi dapat berdampak buruk pada aspek kehidupan mahasiswa secara keseluruhan, termasuk di bidang akademis. Lantas, apa saja alasan yang menyebabkan mahasiswa rentan mengalami depresi? Yuk, kenali faktor pemicunya lewat artikel di bawah ini.

1. Penyesuaian diri terhadap lingkungan dan kehidupan baru

5 Alasan Umum Mahasiswa Rentan Alami Depresi, Jangan Anggap Remeh!ilustrasi mahasiswa berangkat ke kampus (pexels.com/Stanley Morales)

Masa transisi atau penyesuaian diri bisa menjadi salah satu alasan umum mahasiswa kerap mengalami depresi. Bagi mereka yang baru menjalani masa perkuliahan di tahun pertama, meninggalkan rumah, jauh dari orangtua, dan teman-teman semasa SMA merupakan tantangan tersendiri yang sulit untuk dihadapi.

Belum lagi di masa perkuliahan nanti kamu akan menghadapi banyak keputusan yang datang tiba-tiba. Baik itu mencari teman baru, menerapkan metode belajar yang baru, manajemen waktu, dan keputusan lainnya. Ini berarti kamu harus menjalani kehidupan mandiri.

“Beberapa mahasiswa mungkin merasa frustrasi pada diri mereka sendiri karena tidak mampu menghadapi tantangan hidup mandiri, seperti menyeimbangkan kehidupan sosial, akademis, dan aktivitas sehari-hari. Rasa frustrasi ini mungkin muncul sebagai depresi,” kata Randall Dwenger, MD, kepala petugas medis di Mountainside Treatment Center, dikutip Verywell Mind.

2. Kesepian

5 Alasan Umum Mahasiswa Rentan Alami Depresi, Jangan Anggap Remeh!ilustrasi seorang wanita kesepian (pexels.com/MART PRODUCTION)

Selain masa transisi, kesepian juga menjadi salah satu faktor munculnya depresi di kalangan mahasiswa. Hal tersebut turut dirasakan oleh Kelly Wallace, salah satu mahasiswa jurusan Media dan Budaya tahun pertama di West Chester University, dikutip Bestcolleges.

Dalam keterangannya, ia mengaku bahwa setelah menjadi mahasiswa dan berada di universitas dengan ribuan orang. Dirinya tetap saja mengalami kesepian.

“Saya hanya mengenal sedikit orang di universitas saya dan teman-teman yang dekat dengan saya tidak bertahan lama,” kata Wallace.

“Itu adalah sesuatu yang sangat saya perjuangkan, terutama ketika saya masih menjadi mahasiswa baru,” tambahnya.

Meski begitu, Wallace bukanlah satu-satunya mahasiswa yang merasa kesepian. Menurut survei yang dilakukan oleh Healthy Minds Study, dikutip Bestcolleges, ada sekitar dua pertiga mahasiswa yang merasa tersisih dan terisolasi dari orang lain setidaknya untuk beberapa waktu.

Sementara itu, dikutip Psychology Today, seorang konselor profesional berlisensi dan pendiri Motivate Counseling di Bloomington, Indiana, Rob Danzman, menjelaskan bahwa menjalin persahabatan dibutuhkan waktu, bahkan bisa sampai bertahun-tahun untuk berkembang. Persahabatan juga didasarkan pada nilai, minat, dan pengalaman yang sama, juga kepercayaan yang semuanya membutuhkan waktu untuk dieksplorasi.

3. Persoalan finansial

5 Alasan Umum Mahasiswa Rentan Alami Depresi, Jangan Anggap Remeh!ilustrasi seorang wanita cemas (pexels.com/Liza Summer)

Tak dapat dipungkiri bahwa persoalan finansial menjadi salah satu alasan mengapa orang mengalami depresi. Hal ini juga dirasakan oleh sebagian besar mahasiswa. Biaya kuliah yang tergolong mahal, belum lagi berbagai kebutuhan hidup sehari-hari yang harus dipenuhi bisa menimbulkan tekanan tambahan untuk mereka.

Dikutip Verywell Mind, Laura Erickson Schroth, MD, kepala petugas medis di The Jed Foundation (JED), mencatat bahwa mahasiswa yang berlatar belakang ekonomi rendah mengalami lebih banyak tekanan finansial. Ini termasuk kesulitan mendapatkan tempat tinggal yang memadai, makanan sehat, serta layanan kesehatan.

Baca Juga: 5 Tips Mengelola Stres dan Tekanan Akademis yang Dialami Mahasiswa  

4. Tekanan akademis

5 Alasan Umum Mahasiswa Rentan Alami Depresi, Jangan Anggap Remeh!ilustrasi mahasiswa pusing (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menjadi mahasiswa tentu memiliki tanggung jawab yang besar. Tidak seperti masa SMA, di perkuliahan kamu akan menghadapi berbagai mata kuliah, praktikum, hingga proyek kelompok yang harus diselesaikan.

Terlebih, jika tugas-tugas tersebut harus dikumpulkan di waktu yang hampir berdekatan. Akibatnya, kamu akan kewalahan karena harus menangani tugas yang terlalu banyak dalam waktu bersamaan.

Sedangkan, waktu untuk istirahat yang kamu miliki menjadi lebih sedikit. Hal itu bisa menimbulkan tekanan akademis yang berlebihan, sehingga kamu rentan mengalami depresi. Meski terkadang tekanan dapat mendorong kamu untuk melakukan yang terbaik, namun di sisi lain, hal itu bisa memengaruhi kesehatan fisik, mental, dan performa akademismu.

5. Ketakutan akan masa depan

5 Alasan Umum Mahasiswa Rentan Alami Depresi, Jangan Anggap Remeh!ilustrasi mahasiswa sedang cemas (pexels.com/RDNE Stock project)

Mahasiswa, khususnya bagi mereka yang telah memasuki semester akhir, selain dihantui oleh tugas akhir atau skripsi, mereka pun harus memikirkan tentang rencana masa depan setelah lulus kuliah. Tidak mengetahui apakah mereka akan langsung mendapat pekerjaan setelah lulus dan bagaimana mereka bisa membiayai kebutuhan mereka sendiri bisa menjadi beban selama kuliah.

Menurut Nicole Baurkens, Ph.D., C.N.S., seorang psikolog klinis dari Caledonia, MI, dilansir Good House Keeping, mahasiswa sering khawatir dengan masa depan mereka dan kecemasan akan tumbuh subur dalam hal-hal yang tidak diketahui. Di sisi lain, Bryan Bruno, selaku pendiri psikiater M.D dan direktur medis di Mid City TMS, mengatakan, bahwa salah satu pemicu depresi terbesar adalah ketakutan akan kegagalan dalam transisi ke dunia kerja serta tanggung jawab menjadi orang dewasa.

“Rasa ketidakpastian dalam memilih pekerjaan, apalagi ketika teman-temanmu sepertinya sudah menemukan panggilan kerja, tentu ini bisa berujung pada depresi,” ujar Bruno, dikutip Good House Keeping.

Walaupun begitu, Bruno mengingatkan bahwa setiap orang memiliki jalan suksesnya masing-masing. Penting juga untuk tidak membandingkan kesuksesanmu dengan kesuksesan teman-temanmu, karena setiap orang akan menukan jalannya menuju sukses.

Beberapa alasan umum depresi di atas menjadi hal yang harus diperhatikan bukan hanya pada mahasiswa, tapi juga pihak kampus. Penting untuk mengetahui penyebab kondisi ini agar kamu bisa mencari cara untuk mencegah serta menanganinya.

Oleh karena itu, jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan fisik dan mental selama kuliah. Segera minta bantuan kepada psikolog apabila kamu mengalami indikasi atau gejala yang mengarah pada depresi.

Baca Juga: 5 Pengalaman Berharga Mahasiswa Desa Kuliah di Kota

Delvi Ayuning Photo Verified Writer Delvi Ayuning

Menulis bukan sekadar menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya