5 Ide Belajar Matematika dengan Permainan Tradisional, Dijamin Seru!

Belajar sambil bermain, siapa mau coba?

Sejak dulu, matematika dikenal sebagai mata pelajaran yang sulit dan menakutkan oleh kebanyakan siswa di Indonesia. Penyampaian pelajaran yang terlalu abstrak sering kali membuat siswa kesulitan memahami konsep dari matematika itu sendiri. Lantas, bagaimana cara penyampaian pelajaran matematika agar mudah diterima oleh siswa dan menjadi pelajaran yang menyenangkan?

Dikembangkan pertama kali oleh D’Ambrosio pada tahun 1997, terdapat sebuah pendekatan dalam pembelajaran matematika yang disebut dengan etnomatematika. Secara singkat, etnomatematika berarti memahami konsep matematika yang lekat dengan sebuah budaya. Dalam penggunaan budaya ini, guru bisa memanfaatkan beragam permainan tradisional yang ada di Indonesia.

1. Permainan balap karung

5 Ide Belajar Matematika dengan Permainan Tradisional, Dijamin Seru!ilustrasi lomba balap karung (pexels.com/adi-putra)

Pastinya kamu gak asing dengan permainan balap karung? Permainan yang kerap digelar saat perayaan kemerdekaan ini juga bisa digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam belajar matematika, lho. 

Dalam permainan balap karung, anak-anak sekaligus belajar mengenai materi kecepatan dan jarak yang didapatkan di bangku kelas 5 SD. Guru bisa meminta siswa untuk memperhatikan banyaknya jarak yang ditempuh dalam waktu tertentu dan membuat perbandingannya. 

2. Permainan kelereng

5 Ide Belajar Matematika dengan Permainan Tradisional, Dijamin Seru!ilustrasi permainan kelereng (pixabay.com/tortugadatacorp)

Meski sudah tidak sepopuler dulu, permainan kelereng masih tetap eksis di Tanah Air dan masih kerap ditemui terutama di daerah pedesaan. Permainan ini biasa dilakukan secara berkelompok paling sedikitnya dua orang.

Setiap pemain mengumpulkan kelereng di tanah yang dibatasi oleh gambar lingkaran. Permainan ini dilakukan dengan cara menyentil kelereng yang dijadikan sebagai kelereng penyerang dan diatur dalam jarak tertentu.

Ada beberapa unsur matematika dalam permainan kelereng, lho. Pertama, bentuk kelereng yang bulat dan bervolume bisa dijadikan contoh dalam materi geometri khususnya bangun ruang yaitu bola.

Kedua, ketika anak-anak menggambar lingkaran di tanah, mereka juga belajar tentang bangun datar. Ketiga, sebelum anak-anak menyentil kelereng mereka juga belajar tentang jarak. Beragam banget, kan?

Baca Juga: 5 Cara Efektif Belajar Matematika Tanpa Bikin Kamu Stres, Terapkan!

3. Permainan congklak atau dakon

5 Ide Belajar Matematika dengan Permainan Tradisional, Dijamin Seru!ilustrasi bermain congklak (pexels.com/evan-ellis)
dm-player

Permainan tradisional yang satu ini biasa dimainkan secara beramai-ramai dengan memanfaatkan papan congklak yang memiliki 7 lubang di sisi kanan dan kiri serta 2 lubang di ujung-ujungnya sebagai lubang induk. Cara bermainnya adalah menggunakan 98 biji congklak yang diisi secara berurutan ke dalam lubang. 

Permainan ini sangat cocok digunakan sebagai media dalam materi berhitung, lho. Guru dapat mendampingi siswanya yang masih di bangku Sekolah Dasar (SD) mengenai operasi penjumlahan dan pengurangan. Selain itu, anak-anak juga belajar dalam pengambilan keputusan dan menentukan strategi. 

4. Permainan gobak sodor

5 Ide Belajar Matematika dengan Permainan Tradisional, Dijamin Seru!ilustrasi siswa bermain gobak sodor (yru.or.id)

Secara umum, hampir setiap daerah di Indonesia memiliki permainan gobak sodor, tapi dengan nama yang berbeda. Di Jakarta gobak sodor lebih dikenal sebagai galah asin, sementara di Riau dikenal dengan nama galah panjang, dan di Batak Toba dikenal sebagai margala. Sementara di Bengkulu dan Aceh menyebutkan sebagai permainan hadang.

Meski namanya berbeda-beda, aturan mainnya sama. Permainan ini dimainkan secara berkelompok. Setiap orang di dalam kelompok membuat penjagaan berlapis pada wilayah permainan berupa persegi panjang dan di dalamnya telah diberi beberapa garis batas sehingga bentuknya berpetak-petak.

Sembari menjaga garis, pemain merentangkan tangan agar lawan tidak bisa masuk ke wilayah permainan. Selama permainan berlangsung, salah satu kaki penjaga harus tetap di atas garis jaga. Jika pemain lawan tersentuh maka pemain pun gugur. Kemenangan akan diperoleh grup jaga jika berhasil mengenai seluruh pemain lawan.

Ada banyak unsur matematika yang ditemukan dalam permainan ini, lho. Di antaranya dapat digunakan untuk materi bangun datar, hubungan antar garis, dan kekongruenan. Sambil belajar matematika, sambil bermain juga, nih!

5. Permainan engklek atau dampu bulan

5 Ide Belajar Matematika dengan Permainan Tradisional, Dijamin Seru!ilustrasi siswa SD bermain engklek (great.sch.id)

Selain melatih motorik anak, engklek atau ingkling atau juga yang disebut dampu bulan ini merupakan permainan yang bisa dijadikan konteks dalam pelajaran matematika. Misalnya, pada bangun datar sebelum anak-anak bermain mereka harus menggambar petak-petak permainan terlebih dahulu. 

Permainan yang dilakukan dengan cara melompat menggunakan satu kaki melalui beberapa petak ini juga harus menggunakan gacuk yang biasanya menggunakan patahan genteng maupun keramik. Gacuk harus dilempar lebih dulu ke dalam petak sebagai tanda posisi pemain. 

Materi matematika lain yang terkandung dalam permainan ini adalah adanya materi translasi atau pergeseran. Gacuk yang berpindah dari satu petak ke petak yang lain merupakan contoh nyata dari translasi. 

Nah itu dia 5 permainan tradisional yang bisa dimanfaatkan untuk membantu menjelaskan materi matematika yang abstrak. Selain buang pusing, anak-anak juga bisa sekaligus bermain, nih.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Kamu Harus Belajar Matematika, Bisa Mengasah Otak!

Dian Aulia Photo Verified Writer Dian Aulia

Banyak-banyak merenung.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya