Barang Komplementer: Definisi, Ciri-ciri, dan Contoh

Penyempurna untuk barang lain!

Barang komplementer adalah jenis benda yang keberadaannya menyempurnakan barang lain. Hal ini berarti bahwa barang komplementer baru bisa berfungsi ketika dipasangkan bersama benda lainnya.

Barang komplementer adalah salah satu alat pemuas kebutuhan yang diklasifikasikan berdasarkan hubungannya dengan barang lain. Jenis barang terakhir yang masuk katergori tersebut adalah barang substitusi. 

Lewat artikel berikut kita akan melihat apa definisi, contoh, ciri-ciri dan jenis dari barang komplementer serta perbedaannya dengan barang substitusi. Yuk, simak sampai akhir!

1. Definisi barang komplementer

Barang Komplementer: Definisi, Ciri-ciri, dan ContohIlustrasi mengisi BBM (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sesuai pengertiannya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), barang komplementer adalah barang yang memiliki sifat melengkapi untuk barang lain. Keberadaan barang komplementer ini bertujuan untuk meningkatkan nilai guna suatu barang. Sebaliknya, tanpa barang lain barang komplementer kurang atau hampir tidak berguna. 

Dilansir laman Boyce Wire, barang komplementer juga dapat berwujud produk layanan jasa. Sebagai barang pelengkap, barang komplementer harus bisa menambah nilai bagi barang yang lain. Jadi, dengan kata lain barang komplementer adalah dua barang yang digunakan konsumen secara bersamaan. Misalnya, kaset DVD dan pemutar kasetnya. 

Terkadang, barang komplementer bisa mutak diperlukan, ibaratnya adalah bahar bakar mesin (BBM) dan kendaraan bermotor. Namun, yang pasti barang komplementer ini dapat menambah nilai pada produk awal, misalnya sirup cokelat dan pancake.

2. Ciri-ciri barang komplementer

Barang Komplementer: Definisi, Ciri-ciri, dan Contohilustrasi memasak makanan dalam procedure text (pexels.com/Annushka Ahuja)

Berdasarkan definisi barang komplementer, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri yang melekat pada barang pelengkap adalah:

  1. Digunakan berpasangan dengan barang lain: Sifat melengkapi dari barang komplementer menggarisbawahi karakteristiknya sebagai pasangan tak tergantikan. Misalnya adalah HP dan tempered glass yang digunakan sebagai pelindung layar. Tempered glass merupakan barang komplementer bagi HP, yang tidak akan bisa dipakai tanpa HP. 
  2. Barang komplementer bernilai lebih kecil: Sebagaimana tempered glass yang bernilai rendah dibandingkan HP, itu makin mempertegas ciri-cirinya sebagai barang komplementer. Meski bernilai kecil, tapi saat dipasangkan dengan barang primer maka nilainya bisa naik. Itulah yang membuat barang komplementer mampu memegaruhi permintaan pasar. 
  3. Barang tidak bisa berfungsi sendiri: Tempered glass masih bernilai meski tidak dipasangkan dengan HP. Namun, sebuah tempered glass saja tidak bisa melakukan fungsinya dengan semestinya. Begitu pula HP masih dapat beroperasi tanpa tempered glass, tapi tidak akan mendapat perlindungan ekstra. 

Baca Juga: 4 Cara Merapikan Barang-Barang Sebelum Pindah Rumah

3. Jenis-jenis barang komplementer

Barang Komplementer: Definisi, Ciri-ciri, dan Contohilustrasi jam dinding (unsplash.com/Samantha Gades)

Dilansir laman Indeed Career Guide, ada dua jenis barang komplementer yang berkaitan dengan hukum permintaan dan penawaran sebagai berikut:

  • Barang komplementer kuat:

Kedua barang yang dipasangkan memiliki hubungan erat satu sama lain. Ini berarti bahwa sebuah barang bergantung pada barang lain agar nilainya bertambah. Contoh dari barang komplementer kuat adalah bensin dan motor, yang tidak berguna tanpa satu sama lain.

dm-player

Hubungan antara barang komplementer yang kuat sangat elastis. Misalnya saat harga motor naik berkali-kali lipat orang mungkin lebih memilih naik transportasi umum, sehingga permintaan bensin untuk konsumsi pribadi akan turun. Hubungan ini disebut elastisitas silang negatif. 

Jika kamu melihat barang apa pun yang tidak dapat dijual sendiri, kemungkinan itu termasuk barang pelengkap yang kuat. Barang komplementer kuat seringkali merupakan produk yang tidak tergantikan. Penurunan harga barang utama sangat memengaruhi permintaan pelengkapnya karena tidak ada pesaing.

  • Barang komplementer lemah:

Jenis barang komplementer ini menunjukkan korelasi harga yang sama dengan permintaan, tapi hubungannya dapat berubah seiring waktu. Artinya, jika barang primer harganya menurun, permintaan komplementernya juga bisa ikut turun. Alasan yang mendasari komplementer lemah adalah suatu produk memiliki banyak barang pelengkap.

Jika kita memakai gorengan dan cabai sebagai contoh, keduanya adalah barang yang saling melengkapi. Namun, cabai bukan satu-satunya barang pelengkap untuk gorengan, karena masih bisa menggunakan saus kecap atau saus sambal. Karena tersedia alternatif lain, hubungan keduanya bersifat lemah. 

4. Contoh barang komplementer

Barang Komplementer: Definisi, Ciri-ciri, dan Contohilustrasi sikat gigi berpasta (pexels.com/George Becker)

Barang komplementer adalah barang yang saling bergantung satu sama lain untuk menambah nilai guna. Ada sejumlah barang komplementeryang dibutuhkan agar barang lain bekerja. Misalnya HP dan pengisi daya.

Namun, ada juga barang pelengkap yang lemah yang belum tentu diperlukan agar barang lain dapat berfungsi. Sebut saja kopi tidak membutuhkan gula untuk bisa dinikmati, tetapi tetap digolongkan sebagai barang komplementer. Contoh lain dari barang komplementer adalah:

  • Bola tenis dan raket tenis
  • Ponsel dan kartu SIM
  • PlayStation dan permainan
  • Sepatu dan sol
  • Sikat gigi dan pasta gigi

5. Perbedaan barang komplementer dan barang substitusi

Barang Komplementer: Definisi, Ciri-ciri, dan Contohilustrasi makanan pokok (pixabay.com/ congerdesign)

Bila barang komplementer adalah pelengkap, maka barang substitusi adalah pengganti. Sehingga barang substitusi ini dapat terus menerus digantikan oleh produk lain. 

Barang substitusi memiliki kemampuan untuk memuaskan keinginan manusia dengan kemudahan yang sama. Ciri-ciri dari barang substitusi biasanya adalah dikembangkan dengan teknologi serupa, mengandung bahan yang mirip, memenuhi tujuan yang sama, dan harganya yang relatif sama.

Contoh dari barang substitusi adalah mi instan dan nasi sebagai makanan pokok. Sifat yang saling menggantikan ini dipengaruhi oleh faktor ketersediaan atau preferensi. 

Tentu sangat kontras dibandingkan barang komplementer yang harus melengkapi satu sama lain.

Dari pemaparan di atas, kita mengartikan barang komplementer adalah pelengkap bagi barang lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Sifat saling melengkapi ini menciptakan hubungan yang kuat dan lemah seusai jenis barangnya.

Baca Juga: Perbedaan Barang Bebas dan Barang Ekonomi, Ini Contohnya

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya