Pengertian Jargon dan Tujuan serta Contohnya

Apa contohnya ya?

Jargon adalah istilah khusus yang hanya digunakan dalam ruang lingkup yang terbatas. Bagi mereka yang mengerti arti jargon ini, maka suatu kata atau frasa terasa familiar. Namun, di luar kelompok itu kumpulan jargon bisa tidak memiliki makna apa-apa. 

Posisi jargon yang tergantung pada konteks penggunaannya juga menghasilkan fungsi dan risiko. Lalu bagaimana dengan contoh dari penggunaan jargon itu sendiri? Nah, sebelum menjabarkan fungsi, contoh, dan risiko jargon, mari simak definisinya terlebih dahulu.   

1. Definisi jargon

Pengertian Jargon dan Tujuan serta Contohnyailustrasi definisi (pexels.com/Nothing Ahead)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi jargon adalah kosakata khusus yang dipakai dalam bidang kehidupan tertentu. Senada dengan pengertian tersebut, publikasi ilmiah dalam jurnal Transformatika menyebut jargon adalah variasi bahasa yang hanya dimengerti oleh kelompok tertentu dalam masyarakat. 

Sehingga ungkapan dalam jargon bisa bersifat rahasia karena hanya anggota kelompok tersebut yang berbagi pemahaman yang sama. Sementara di luar kelompok itu, jargon adalah ungkapan asing yang sulit dipahami. 

Misalnya, jargon yang digunakan oleh petani, pedagang, atau pebisnis tentu berbeda dengan yang dipakai oleh tenaga pendidik hingga para pengemudi ojek online. Dengan begitu, jargon adalah penggunaan bahasa khusus yang dimiliki setiap kelompok sosial atau pekerja ahli yang kerap tidak dimengerti oleh kelompok lain. Dalam praktik sehari-hari, penggunaan jargon dapat ditemukan dalam komunikasi lisan maupun tertulis. 

Baca Juga: 5 Kebohongan Berkedok Jargon 'Just Be Yourself', Jangan Begini! 

2. Tujuan dan fungsi penggunaan jargon

Pengertian Jargon dan Tujuan serta Contohnyailustrasi ngobrol (pexels.com/@ron-lach)

Meski jargon sukar dipahami oleh kelompok eksternal, tapi jargon diciptakan untuk memberikan manfaat bagi suatu kelompok sosial. Menurut penelitian tahun 2020 yang dipublikasi jurnal Gramatika, penggunaan jargon menandakan adanya interaksi sosial dalam komunitas masyarakat yang memerlukan variasi bahasa.

dm-player

Selanjutnya, keragaman bentuk bahasa itu digunakan untuk berinteraksi dan berbagi informasi. Dalam riset yang bertajuk Penggunaan Jargon Bahasa oleh Driver Grab Malang dalam Grup Whatsapp, disebutkan bahwa jargon sengaja dimunculkan karena memang dibutuhkan untuk komunikasi para pengemudi. 

Jargon di sini berfungsi sebagai bahasa penyatu dari perbedaan latar belakang para penggunanya. Kosa kata khusus yang diciptakan juga menunjukkan niat bahwa jargon sengaja digunakan oleh pengemudi supaya masyarakat di luar bidang komunitas tidak dapat memahami. 

2. Bentuk dan contoh jargon

Pengertian Jargon dan Tujuan serta Contohnyailustrasi komunitas (pexels.com/Matheus Bertelli)

Jargon bisa berbentuk kata maupun frasa yang maknanya tetap. Konsistensi makna itu disebabkan karena suatu jargon hanya digunakan dalam suatu kelompok homogen. Jadi, meski digunakan tanpa konteks, suatu jargon bermakna sama dan pasti dimengerti anggota kelompok. Beberapa contoh jargon adalah sebagai berikut:

  • Check-out: Jargon dalam perdagangan elektronik yang berarti telah terjadi proses pembelian. Namun, kosakata ini juga bisa ditemukan dalam dunia perhotelan yang bermakna lapor keluar.
  • Search Engine Optimization (SEO): Jargon dalam dunia digital untuk terus memantau dan memperbarui konten serta pengaturan website agar menumbuhkan lalu lintas organik di mesin pencarian. 
  • Best practice: Jargon dalam dunia wirausaha yang berarti kalau suatu model bisnis harus diadopsi karena kefeektifannya telah teruji. 
  • WO: Jargon berbentuk singkatan yang berarti Wedding Organizer atau jasa penyelenggara pernikahan. 
  • Call to Action (CTA): Jargon yang menjadi teknik dalam pemasaran dalam memotivasi audiens untuk bertindak. 

4. Risiko dalam menggunakan jargon

Pengertian Jargon dan Tujuan serta ContohnyaIlustrasi miskomunikasi antara dua kolega di kantor (pexels.com/Antoni Shkraba)

Meskipun jargon sering digunakan sebagai jalan pintas untuk menjelaskan istilah khusus, tapi ada beberapa risiko dari penggunaan jargon ini. Misalnya, jargon yang terlalu sering dipakai bisa menurunkan kepercayaan terhadap kredibilitas penggunanya. 

Survei dari perusahaan komunikasi, Enreach, menunjukkan bahwa 90 persen orang percaya jargon bisnis digunakan untuk menutupi fakta ketidaktahuan terhadap apa yang dilakukan oleh pengguna jargon tersebut.  Selain kurangnya kepercayaan, penggunaan jargon berlebih dapat membuat komunikasi tidak efektif karena istilah yang sulit dipahami orang awam. Jargon-jargon teknis dapat membuat orang merasa terisolasi dan pada akhirnya menyebabkan miskomunikasi. 

Jargon adalah kosakata unik yang diciptakan sebagai media komunikasi di dalam suatu kelompok khusus. Dengan sifat ekslusifnya itu, orang di luar kelompok akan kesulitan memahami arti dari suatu jargon. Namun, di saat bersamaan jargon itu dinilai berguna bagi anggota kelompok yang membutuhkan variasi bahasa. 

Baca Juga: Presensi Adalah Tanda Kehadiran, Apa Bedanya dengan Absensi?

Topik:

  • Pinka Wima
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya