5 Buku Berlatar Minimarket dan Toko Kelontong, Comfort Book!

Keduanya bisa jadi latar cerita yang filosofis 

Ada banyak latar yang bisa dipakai untuk latar sebuah cerita, bisa sekolah, rumah, kastil, hutan, hingga semesta baru khayalan sang penulis. Namun, tak sedikit yang memilih meramu cerita dalam kesederhanaan sebuah toko kelontong dan minimarket. Contoh paling legendarisnya adalah ketegangan memukau yang berhasil diciptakan Stephen King lewat novel hororThe Mist. 

Novel itu mengisahkan sekelompok orang yang berlindung dari sebuah kabut mematikan di dalam minimarket. Dari situ saja, kamu sudah bisa melihat betapa krusial dan lekatnya peran minimarket atau toko kelontong dalam masyarakat. Tak heran kalau banyak penulis yang melakukan hal serupa, merangkai kisah dengan latar minimarket. Tak seperti King, kebanyakan berupa comfort book, jenis buku yang menghangatkan hati. 

Baca Juga: 5 Buku Genre Young Adult Berlatar Sekolah, Wajib Baca, nih!

1. The Heaven & Earth Grocery Store

5 Buku Berlatar Minimarket dan Toko Kelontong, Comfort Book!Heaven and Earth Grocery Store (instagram.com/riverheadbooks)

The Heaven & Earth Grocery Store adalah novel terbaru James McBride yang berlatarkan Amerika Serikat pada 1972. Latarnya sebuah daerah bernama Chicken Hill, tempat orang-orang Yahudi dan keturunan Afrika tinggal berdampingan.

Lakonnya pasutri Yahudi Moshe dan Chona yang mengelola bisnis teater dan toko kelontong, tetapi mereka memilih mengambil risiko menyembunyikan sesosok bocah bisu tuli yang kabur dari panti tempatnya tinggal. Bersama beberapa pegawai kulit hitam, mereka bekerja sama menyelamatkan bocah itu. 

2. Minimarket yang Merepotkan

5 Buku Berlatar Minimarket dan Toko Kelontong, Comfort Book!Minimarket yang Merepotkan (instagram.com/penerbitharu)

Minimarket bisa dibilang bagian penting dalam tatanan masyarakat Korea Selatan. Sama seperti di negara-negara Asia lainnya, minimarket bukan hanya tempat untuk membeli kebutuhan sehari-hari, tetapi hampir berbagai hal. Mulai dari mengisi pulsa, membeli tiket kereta, sampai jasa cetak dan fotokopi, dan beli nasi kotak hangat. 

Peran unik dan krusial dari minimarket itu yang kemudian dipakai Kim Ho Yeon untuk menyusun sebuah cerita bersahaja. Semua dimulai dengan sosok nenek yang kehilangan dompetnya di stasiun kereta bawah tanah. Ia kemudian bertemu dengan tunawisma bernama Dokgo yang dengan jujur bersedia mengembalikan dompet itu utuh tak bersisa.

Melihat kejujurannya, sang nenek menawarkan pekerjaan paruh waktu di minimarket yang dikelolanya bersama beberapa pegawai. Dari situlah perlahan kita akan mengenal sosok Dokgo dari orang-orang yang ia temui di minimarket tersebut. 

3. Convenience Store Woman

dm-player
5 Buku Berlatar Minimarket dan Toko Kelontong, Comfort Book!Convenience Store Woman (instagram.com/fiksigpu)

Sama dengan Korea Selatan, masyarakat Jepang juga punya relasi yang lekat dengan minimarket. Sayaka Murata kemudian mencoba memperkenalkan kultur itu ke khalayak luas lewat sosok Keiko. Ia diceritakan sebagai perempuan 36 tahun yang separuh hidupnya ia habiskan bekerja di sebuah minimarket. 

Usia yang tak lagi muda dan statusnya sebagai perempuan lajang membuat tekanan sosial padanya pun makin menjadi-jadi. Ia akhirnya memutuskan mencoba keluar dari zona nyaman dan mengikuti saran-saran orang di sekitarnya, termasuk mencoba menjalin relasi dengan lawan jenis hingga keluar dari pekerjaannya. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Fiksi yang Akan Mengubah Pandanganmu tentang Hidup

4. The Hundred Choices Department Store

5 Buku Berlatar Minimarket dan Toko Kelontong, Comfort Book!The Hundred Choice Department Store (regal-house-publishing.mybigcommerce.com)

Novel ini didesain untuk pembaca muda, jumlah halamannya pun kurang dari 100. Namun, ini bisa jadi novel berlatar minimarket yang kaya referensi sejarah. Latarnya Korea Selatan pada 1944, saat masih berada di bawah okupasi Jepang. Ada sosok Miyook, perempuan yang dapat pekerjaan di sebuah toko kelontong kecil. 

Pekerjaan ini menyenangkan baginya yang selama 2 tahun terakhir harus bekerja jadi asisten juru masak untuk orang-orang kaya Jepang yang tinggal di Korea. Namun, kenyamanan ini harus berakhir saat sebagian negaranya diduduki pasukan Rusia dan perang sipil mulai tereskalasi. 

5. Keajaiban Toko Kelontong Namiya

5 Buku Berlatar Minimarket dan Toko Kelontong, Comfort Book!Keajaiban Toko Kelontong Namiya (instagram.com/fiksigpu)

Cerita dimulai dengan tiga pencuri yang tanpa sengaja bersembunyi di sebuah toko kelontong terbengkalai. Setelah beberapa saat, mereka menemukan sebuah surat yang berisi keluh kesah seorang perempuan dan balasan bijak dari seseorang yang mereka asumsikan sebagai pemilik sekaligus penjaga toko. Dari situ, muncul surat-surat lain dan berbagai keanehan lain yang mengubah hidup dan perspektif mereka selamanya. 

Saking umum dan banyaknya jumlah mereka, toko kelontong dan minimarket sering kita anggap sebagai angin lalu. Tanpa kita sadar ada banyak peran yang mereka tawarkan untuk memudahkan hidup ini. Buku-buku di atas kiranya mengingatkan kita soal itu. 

Baca Juga: 7 Cara Atasi Reading Slump ketika Baca Buku, Harus Terus Semangat!

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya