5 Barang Sekali Pakai yang Perlu Dihindari, Merusak Lingkungan

Barang sekali pakai bukan plastik saja

Industrialisasi membuat kehidupan manusia semakin praktis. Barang-barang sekali pakai tidak perlu kembali dicuci. Sehingga selepas pemakaian, bisa langsung dibuang. Misalnya sedotan, cup minuman, hingga kresek.

Plastik dikenal sebagai salah satu barang sekali pakai yang paling merusak lingkungan. Selain plastik terdapat beberapa barang sekali pakai yang juga berkontribusi merusak lingkungan. Berikut beberapa barang sekali pakai yang perlu kamu hindari.

1. Plastik dan mikroplastik

5 Barang Sekali Pakai yang Perlu Dihindari, Merusak Lingkunganilustrasi botol plastik (pexels.com/mali)

Plastik seperti kresek hingga botol plastik memang tidak bisa terurai. Namun, material plastik akan terburai dan terpecah menjadi butiran-butiran kecil yang disebut mikro plastik. Mikro plastik hampir ada di setiap barang yang berbahan plastik. Bahkan pembalut sekali pakai, skincare, hingga serat baju bisa saja mengandung mikro plastik. 

Mikro plastik yang berakhir di laut bisa menjadi makanan ikan-ikan kecil karena ukurannya yang menyerupai fitoplankton. Ikan-ikan kecil tersebut masuk ke dalam rantai makanan dan bisa ditemukan dalam daging ikan-ikan laut yang menjadi santapan manusia. Bila masuk ke dalam organ tubuh, tentu mikroplastik punya dampak buruk bagi kesehatan.

Mikro plastik tak hanya merusak ekosistem, tetapi juga membahayakan kesehatan manusia. Salah satu cara menghindarinya adalah meminimalisir menggunakan produk plastik, dan beralih pada barang-barang ramah lingkungan yang bisa dipakai berkali-kali.

2. Tisu

5 Barang Sekali Pakai yang Perlu Dihindari, Merusak Lingkunganilustrasi tisu (pexels.com/liza-summer)

Tisu jadi benda multifungsi sekali pakai yang hadir hampir dimana-mana. Mulai dari tisu wajah, tisu basah, tisu makanan, sampai tisu toilet. Sayangnya, tisu punya dampak buruk bagi lingkungan.

Tisu sendiri terbuat dari kayu pohon, yang kemudian diproses menjadi bubur kertas dan menghasilkan tisu. Melansir Ecohiny, terdapat sekitar 27 ribu pohon yang ditebang setiap harinya untuk memproduksi tisu. Penebangan pohon yang terus menerus ini bisa menyebabkan deforestasi.

Mengganti tisu sekali pakai dengan lap atau sapu tangan bisa jadi alternatif mengurangi konsumsi tisu. Gunakan sapu tangan untuk menyeka bekas makanan di sekitar mulut selepas makan. Atau pakai handuk khusus wajah untuk menyeka keringat atau air sehabis mencuci wajah.

Baca Juga: 14 Barang Pengganti Produk Sekali Pakai, Ramah Lingkungan!

3. Kantong teh

5 Barang Sekali Pakai yang Perlu Dihindari, Merusak Lingkunganilustrasi teh (pexels.com/lulizler)

Sekilas, kantong teh terlihat ramah lingkungan karena terbuat dari kertas jenis kraft. Namun, kantong teh dilapisi partikel plastik yang disebut plastik politilen atau PET. Plastik politilen ini berfungsi untuk merekatkan kantong teh.

Meskipun kantong teh terbuat dari kertas, terdapat mikroplastik pada bagian luar kantong. Sehingga kantong teh tidak 100 persen biodegradable atau dapat diurai.

Kamu bisa memilih teh dalam bentuk seduh tanpa kantong teh. Teh seduh lebih ramah lingkungan, sekaligus lebih sehat.

4. Kapas

5 Barang Sekali Pakai yang Perlu Dihindari, Merusak Lingkunganilustrasi membersihkan wajah (pexels.com/sora-shimazaki)

Kapas yang sering dipakai sebagai pembersih makeup memang ramah lingkungan. Kapas 100 persen biodegradable karena berasal dari serat tanaman kapas. Meskipun 100 persen dapat diuraikan, sering kali kapas berasal dari pertanian yang tidak sustainable.

Melansir WWF, produksi tanaman kapas terkenal boros air di antara komoditas tanaman lainnya. Ditambah, pertanian kapas memakai pestisida untuk mencegah serangga merusak serat kapas. Pemakaian pestisida ini selain membahayakan serangga, juga membayakan biodiversitas sekitar lahan, bahkan mendegradasi kualitas tanah.

Cotton pad atau kapas kain bisa jadi solusi pengganti kapas sekali pakai. Cotton pad juga dapat dicuci berulang-ulang.

5. Cup dari bahan kertas

5 Barang Sekali Pakai yang Perlu Dihindari, Merusak Lingkunganilustrasi kopi (pexels.com/angela-roma)

Bahan kertas kerap menjadi pengganti bahan plastik. Contohnya pada cup kertas yang sering dipakai sebagai wadah kopi atau minuman sejenis. Namun, cup kopi dari kertas terbuat dari bahan yang kompleks.

Menurut situs WIRED, cup kertas terbuat material-material sintetis, seperti plastik yang berguna untuk melapisi kertas. Lapisan plastik ini yang berfungsi mencegah kertas menyerap air dan keluar dari wadah. Daripada memakai cup kopi dari kertas maupun plastik, baiknya menggunakan cangkir atau botol stainless yang lebih aman dan ramah lingkungan.

Meski terdapat beberapa barang sekali pakai yang dilabeli ramah lingkungan karena dapat terurai, tapi belum tentu barang tersebut sepenuhnya aman bagi lingkungan. Memakai barang yang dapat digunakan berkali-kali tetap menjadi solusi jangka panjang untuk tidak merusak lingkungan.

Baca Juga: 5 Tips Merayakan Hari Valentine dengan Ramah Lingkungan

Ema Endrawati Photo Verified Writer Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya