5 Rekomendasi Buku untuk Milenial agar Lebih Mengenal Diri Sendiri

Membahas burnout sampai self-love

Setiap generasi pasti memiliki eranya sendiri. Sama halnya dengan para milenial yang identik dengan teknologi. Perkembangan teknologi yang kian maju cenderung mempermudah pekerjaan. Apalagi dengan adanya media sosial dan internet. Saat ini juga hampir semua pekerjaan dapat dilakukan secara mobile.

Namun, eknologi juga membuat milenial dijuluki sebagai generasi manja terutama oleh generasi sebelumnya. Seringkali terdapat perdebatan generasi siapa yang paling berhasil. Well, tentu setiap generasi memiliki sisi positif dan negatif masing-masing. Nah, untuk para milenial juga dapat mengembangkan dirinya dengan membaca buku yang relevan dengan generasinya seperti kelima bacaan berikut ini.

1. Ok Boomer, Let’s Talk (Jill Filipovic)

5 Rekomendasi Buku untuk Milenial agar Lebih Mengenal Diri SendiriOk Boomer, Let's Talk (instagram.com/iliveinalibrary)

Buku yang ditulis oleh jurnalis Jill Fillipovic ini berisi tentang serba-serbi milenial. Bagaimana para milenial digabarkan sebagai generasi paling berpendidikan tetapi juga menjadi yang paling bangkrut. Milenial lebih kesusahan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari mereka dibandingkan generasi sebelumnya.

Ok Boomer, Let’s Talk juga berisi tentang segala perjuangan yang dihadapi oleh mereka yang lahir antara tahun 1981-1996. Milenial jauh dari segala perkiraan dari para boomer yang menggambarkan generasi saat ini lebih dimudahkan oleh banyak hal. Buku ini membuat milenial lebih gampang mengenalidnya sendiri.

2. Normal People (Sally Rooney)

5 Rekomendasi Buku untuk Milenial agar Lebih Mengenal Diri SendiriNormal People (instagram.com/sam_book_nook)

Sally Rooney telah menulis beberapa novel yang menggambarkan perjuangan para milenial, Conversations with Friends, Beautiful Wold, dan Where Are You semuanya berisi tentang kehidupan percintaan milenial. Berbeda dengan Normal People yang membahas lebih dalam mengenai rumitnya hidup milenial.

Novel yang berlatar di Dublin pada tahun 2010 ini menceritakan tentang hubungan asmara antara Connel dan Marianne. Keduanya berpura-pura saling tidak mengenal di sekolah. Hal ini lantaran status mereka yang berbeda. Namun, seiring waktu keadaan keduanya seperti dibalik. Novel ini dengan bak menggambarkan tentang perbedaan kelas sosial.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Buku untuk si Introver, Gali Potensi Aslimu!

3. Can’t Even (Anne Helen Peterson)

dm-player
5 Rekomendasi Buku untuk Milenial agar Lebih Mengenal Diri SendiriCan't Even (instagram.com/letmeintroducemybookshelf)

Milenial tidak asing dengan istilah yang namanya burnout. Kondisi kelelahan mental maupun fisik akibat tekanan kerja yang tinggi ini sangat sering menimpa milenial. Anne Helen Peterson sempat membuat tulisan tentang burnout yang sempat viral pada tahun 2019 di Buzzfeed. ia pun kemudian membuatnya menjadi sebuah buku.

Dalam bukunya yang berjudul Can’t Even ini, Peterson membahas lebih dalam mengenai burnout pada milenial, Apalagi dengan semain tingginya tekanan kerja akibat dari kapitalisme dan perubahan sistem upah. Buku ini juga dijelaskan mengapa milenial bisa sampai ke tahap burnout padahal generasi sebelumnya tidak merasakan hal ini.

4. Heart Talk (Cleo Wade)

5 Rekomendasi Buku untuk Milenial agar Lebih Mengenal Diri SendiriHeart Talk (instagram.com/studioselfbykarli)

Terkadang, milenial membutuhkan dorongan untuk menjalani hidupnya salah satunya melalui puisi. Buku yang ditulis oleh Cleo Wade ini berisi lebih dari ratusan puisi serta mantra afirmasi yang dibutuhkan milenial. Buku ini cocok untuk kamu yang membutuhkan motivasi dan penyemangat.

Cleo Wade sendiri mendapatkan julukan Oprah Milenial karena dianggap dapat memotivasi generasinya dengan kalimat bijak yang ia tulis. Heart Talk memang ditujukan untuk milenial karena mungkin sebagian isi dari buku ini tidak relate dengan para boomer.

5. This Is Big (Marisa Meltzer)

5 Rekomendasi Buku untuk Milenial agar Lebih Mengenal Diri SendiriThis Is Big (instagram.com/booksandrecs)

Tidak sedikir mereka yang memiliki orangtua terutama ibu yang sangat menjaga pola makan anaknya. Biasanya karena tidak ingin berat badan anaknya bertambah. Orangtua seperti ini menganggap besar atau gemuk sebagai hal yang buruk. Sampai-sampai anaknya dipaksa untuk melakukan diet.

This Is Big yang ditulis oleh Marisa Meltzer ini cocok dibaca oleh kamu yang juga mengalami hal tersebut. Sang penulis mengaku pertama kali melakukan diet pada usia 5 tahun atas paksaan ibunya. Saat dewasa dan sudah berumah tangga dirinya pun juga melakukan hal yang sama seperti ibunya. Buku ini membuatmu memandang fenomena ini melalui dua sisi, yakni ibu dan anak.

Menjadi milenial memang cukup rumit. Apa yang dianggap memudakan hidup mereka juga yang menjadi alasan milenial menderita. Oleh karena itu, kelima buku bacaan di atas dapat membuatmu lebih mengenal diri sendiri.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku untuk Meningkatkan Skill Komunikasi

Emma Kaes Photo Verified Writer Emma Kaes

Welcome to my alter ego

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya