5 Alasan Jangan Percaya Penuh pada Mesin Penerjemah, Suka Ngawur?

Mesin penerjemah memang canggih, tetapi tidak memiliki sense

Ketika hendak menerjemahkan bahasa asing yang tidak kita ketahui makna keseluruhannya, kita membutuhkan penerjemah, entah mesin atau penerjemah asli. Jika memilih mesin, sekarang sudah banyak website maupun aplikasi penerjemahan yang bisa kita akses melalui device secara gratis.

Akan tetapi, sering ditemukan bahwa hasil penerjemahan dari mesin suka ngawur atau berantakan. Oleh sebab itu, kita tidak bisa percaya sepenuhnya atau menerima mentah-mentah hasil penerjemahan tersebut. Mengapa demikian?

Nah, untuk memahami hal tersebut, kamu bisa memahami alasan mengapa itu bisa terjadi. Penasaran apa saja? Yuk, simak sampai habis!

1. Mesin penerjemah adalah robot

5 Alasan Jangan Percaya Penuh pada Mesin Penerjemah, Suka Ngawur?ilustrasi orang kebingungan (pexels.com/Kampus Production)

Hal utama yang harus kamu ingat yaitu mesin penerjemah adalah robot. Dengan kata lain, ketika kamu menggunakan layanan mesin penerjemah, bukan manusia yang menerjemahkan. Lantas apa? Mesin tidak memiliki senses atau perasaan seperti manusia. 

Jadi, mesin penerjemah tidak memiliki fitur pengoreksi hasil penerjemahan atau proofreader, melainkan itu diserahkan kepada kita, sang pengguna. Maka, hasil penerjemahan tidak bisa mulus layaknya hasil penerjemahan dari seorang penerjemah, yang mempertahankan tone, style, makna, dan lainnya dari bahasa sumber.

2. Hasil penerjemahan cenderung literal atau kata per kata

5 Alasan Jangan Percaya Penuh pada Mesin Penerjemah, Suka Ngawur?ilustrasi orang mengetik (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Apabila kamu sering menggunakan mesin penerjemah, kamu akan mengetahui bahwa hasil penerjemahannya cenderung bersifat literal atau kata per kata. Sehingga, pastinya kamu tidak jarang menemukan hasil penerjemahan yang janggal, tidak nyambung, ataupun kaku.

Apalagi, jika kamu menerjemahkan teks dalam jumlah kata yang banyak. Sudah dipastikan kamu akan kebingungan dan berakibat harus membaca secara berulang-ulang, serta melakukan revisi.

Baca Juga: 9 Fakta Sains dan Teknologi AI yang Harus Kamu Waspadai

3. Tidak selalu bisa menyepadankan variasi bahasa dan budaya

5 Alasan Jangan Percaya Penuh pada Mesin Penerjemah, Suka Ngawur?ilustrasi orang kebingungan (pexels.com/SHVETS production)

Berkaitan dengan alasan yang pertama dan kedua, bahwa mesin penerjemah tidak selalu bisa mendeteksi atau menyepadankan variasi bahasa dan budaya. Misalnya, pada kategori idiom, slang, dan lainnya.

Ini dikarenakan adanya perbedaan karakteristik antara bahasa dan budaya dari bahasa sumber dan bahasa sasaran. Sebagai mesin atau robot yang memiliki keterbatasan pada senses atau mungkin juga penginputan data, akan sangat mempengaruhi hasil penerjemahan.

Sebagai contoh, kamu bisa memeriksa hasil penerjemahan dari idiom "It's raining cats and dogs" ke bahasa Indonesia. Itu akan diterjemahkan "Hujan kucing dan anjing" oleh mesin penerjemah. Sementara, makna sebenarnya bukan itu.

Kok bisa? Dalam kasus ini, idiom tersebut tidak dapat dideteksi oleh mesin karena tidak ditemukan kesepadanan idiom dalam budaya bahasa sasaran, atau bahasa Indonesia. Padahal, makna sebenarnya dari idiom tersebut adalah hujan lebat atau deras.

4. Menggunakan bahasa dan struktur yang baku

5 Alasan Jangan Percaya Penuh pada Mesin Penerjemah, Suka Ngawur?ilustrasi orang memegang ponsel (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Nah, lagi dan lagi jika kamu perhatikan, hasil penerjemahan dari mesin menggunakan bahasa baku. Oleh karena itu, ketika kamu hendak menerjemahkan ke bahasa sasaran, harus menggunakan bahasa baku juga. Apabila kamu tidak menerapkan bahasa dan struktur yang baku, harus menerima risikonya.

Risikonya adalah sudah pasti hasil penerjemahan cenderung ngawur, baik secara struktur maupun makna. Sehingga, perbaiki penggunaan bahasa dan struktur kata yang berantakan atau tidak baku untuk meminimalisir hasil penerjemahan yang ngawur.

5. Keterbatasan pada ketepatan tata bahasa

5 Alasan Jangan Percaya Penuh pada Mesin Penerjemah, Suka Ngawur?ilustrasi orang memegang ponsel (pexels.com/William Fortunato)

Berkaitan dengan alasan sebelumnya, bahwa kamu harus memeriksa ulang hasil penerjemahan dari segi makna maupun tata bahasa. Mengapa demikian? Kembali lagi bahwa setiap negara memiliki tata bahasa yang berbeda-beda. Misalnya, bahasa Inggris mengenal adanya tenses, sedangkan bahasa Indonesia tidak.

Maka dari itu, ketika kamu hendak menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, kamu harus memperhatikan atau memeriksa tata bahasa Inggrisnya. Karena mesin penerjemah cenderung menerjemahkan secara literal atau kata per kata, jadi ada kemungkinan bahwa tata bahasa yang dihasilkan kurang tepat.

Nah, itulah sebabnya mengapa kamu disarankan untuk tidak menerima mentah-mentah hasil dari mesin penerjemah. Secanggih-canggihnya mesin atau teknologi, tetap itu adalah robot. Akan tetapi, jika kamu tetap ingin menggunakan layanan tersebut, kamu bisa memperhatikan alasan-alasan di atas, ya! 

Sementara, apabila memiliki kebutuhan penting terkait penerjemahan, solusi tepatnya adalah kamu bisa menggunakan jasa penerjemah, yang pastinya bersumpah dan bersertifikasi. Bagi kamu yang sering memanfaatkan mesin penerjemah atau menggunakan jasa penerjemah, coba share pengalamanmu di komentar, dong!

Baca Juga: 8 Langkah Menjadi Penerjemah Bahasa Asing Andal, Kamu Pasti Bisa!

Fatimah Tuzzahrah Photo Verified Writer Fatimah Tuzzahrah

hope my articles are beneficial for you (;

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi

Berita Terkini Lainnya