5 Alasan Kenapa Susu Oat Digemari Millennial dan Gen Z, Setuju?

2. Cocok untuk kamu yang lactose intolerant

ilustrasi susu oat (unsplash.com/perfectcoding)

Bagi kamu yang lactose intolerant, yakni kondisi di mana mengalami gangguan pencernaan akibat tubuh tidak dapat mencerna laktosa, susu oat bisa jadi alternatif terbaik. Laktosa kerap ditemukan di sebagain besar produk susu, seperti susu, keju, dan mentega.

Banyak orang yang tidak menyadari jika susu oat bebas laktosa, sehingga ini cocok dikonsumsi buat mereka yang lactose intolerant. Dilansir McQueens Diaries, banyak orang menggunakan susu oat sebagai pengganti susu untuk membuat berbagai minuman, seperti kopi.

Uniknya lagi, kebanyakan susu oat tidak menggunakan gula tambahan, sehingga tentu lebih menyehatkan. Kamu bakal mendapatkan banyak manfaat ketika mengonsumsi susu oat.

3. Sumber serat yang bagus

ilustrasi susu oat (unsplash.com/Cleanlight Photo)

Seperti yang sudah dibahas di poin pertama, susu oat mengandung serat tinggi bernama beta-glucan. Secara khusus, serat larut tersebut dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kalau dikonsumsi secara teratur, susu oat mampu memberikan manfaat lebih banyak, lho.

Susu oat yang mengandung serat makanan dua kali lipat dari susu sapi bakal membantumu mencegah infeksi, seperti dilansir Healthline. Maka dari itu, mengganti susu sapimu di rumah dengan susu oat bakal bermanfaat banget guna menyehatkan sistem pencernaan.

4. Melestarikan lingkungan

ilustrasi perkebunan oat (pexels.com/pixabay)

Mungkin banyak dari kamu yang bertanya-tanya, memang apa hubungan pengonsumsian susu oat dengan kelestarian lingkungan? Ternyata, keduanya memiliki keterikatan kuat, lho. Susu nabati, yang salah satunya susu oat, turut membantu keberlanjutan lingkungan.

Pasalnya, proses produksi susu hewani menyebabkan deforestasi, yakni pengubahan area hutan menjadi lahan tidak berhutan secara permanen hanya untuk aktivitas manusia. Pembuatan susu hewani membutuhkan lahan pertanian bahan baku pakan hewan serta perternakan.

Selain itu, pembuatan susu hewani juga menyebabkan gas rumah kaca cukup besar apabila dibandingkan susu nabati. Berbeda dengan susu nabati, seperti oat, pembebasan lahan hanya untuk pertanian tanaman yang bakal dijadikan susu. Kalau sudah dipanen dan diolah, lahan tersebut masih bisa digunakan kembali.

5. Mudah dipadukan dengan berbagai minuman kekinian

ilustrasi kopi dengan susu oat (unsplash.com/Irene Kredenets)

Berbagai minuman kerap disajikan bersama susu. Sebut saja teh, kopi, hingga cokelat. Jenis teh yang dipadukan dengan susu pun beragam, seperti teh tarik hingga milk tea. Perpaduan minuman segar itu sudah pasti digandrungi milenial dan gen Z.

Dengan adanya pilihan susu plant based, seperti susu oat, beragam minuman dengan susu hewani bisa diganti dengan susu oat. Ketika sedang berada di kafe kekinian, kamu bakal dengan mudah menemukan susu oat. Barista pun tak segan menawarimu mengganti susu hewani dengan susu oat.

Kalau ditanya soal rasa, susu oat bakal jauh lebih gurih. Ketika dipadukan dengan kopi, rasanya tetap nikmat dan familier di lidah orang Indonesia. Milennial dan gen Z pun jadi tak ragu untuk memilik susu oat untuk dijadikan campuran dalam minuman favoritnya.

Susu oat hadir dengan rasa yang unik dan manfaat baik bagi tubuh. Mulai dari menurunkan kolestrol, cocok untuk kamu yang lactose intolerant, kaya akan serat, ramah lingkungan, hingga mudah dipadukan dengan berbagai minuman. Kini, kamu tak ada lagi alasan untuk tidak mencoba susu oat. Yuk, beralih dari susu hewani ke susu oat!