Gerabah: Pengertian, Sejarah, Proses Pembuatan, dan Contoh

Saat ke pasar tradisional, pernahkah kamu melihat alat kebutuhan rumah tangga yang terbuat dari tanah liat? Jika pernah, itu artinya yang kamu lihat adalah gerabah. Gerabah adalah hasil dari kerajinan tangan yang dibuat oleh masyarakat di daerah tertentu dan didistribusikan ke beberapa lokasi untuk dijual.
Beberapa contoh gerabah adalah periuk, kendi, dan lain-lain. Untuk memahami mengenai pengertian gerabah, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
1. Pengertian gerabah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gerabah adalah alat-alat dapur (untuk memasak) yang dibuat dari tanah liat dan kemudian dibakar. Kerajinan gerabah ini juga mulai dikenal masyarakat sejak ribuan tahun lalu, bahkan telah ada pada zaman prasejarah saat manusia sudah mulai bercocok tanam.
Proses pembuatan gerabah yang masih dilakukan dengan tangan sendiri, juga memberi beberapa fungsi untuk kehidupan. Fungsi tersebut digolongkan menjadi fungsional dan nonfungsional. Secara fungsional akan bermanfaat langsung kepada penggunanya, sementara nonfungsional seperti halnya kebutuhan hiasan.
2. Sejarah gerabah
Menurut sejarah, kerajinan gerabah diperkirakan berasal dari negeri China, yakni sekitar 4000 SM. Pada masa itu, orang-orang membuat gerabah dengan tujuan sebagai perkakas rumah tangga dan teknik pembuatannya melalui teknik bakar. Seiring berjalannya waktu, gerabah tidak lagi dibuat untuk perkakas rumah tangga saja, namun untuk kebutuhan bangunan rumah.
Dari perkembangan itu pula, masyarakat menggolongkan gerabah menjadi dua jenis, yakni mampu menyerap air dan yang tidak mampu menyerap air. Untuk yang mampu menyerap air, ada bata merah, kuali, tungku, dan lain-lain. Sementara yang tidak mampu menyerap air, ada tegel lantai, cangkir, guci, piring, dan lain-lain.
Sebagai pengingat, masyarakat pada zaman prasejarah kerap menggunakan keranjang anyaman untuk menyimpan bahan makanan. Agar tidak bocor, masyarakat melapisinya dengan tanah liat hingga muncul gerabah dalam kehidupan sehari-hari hingga saat ini.
3. Proses pembuatan gerabah
Penasaran gak sih bagaimana para pengrajin membuat gerabah? Apa saja proses yang harus dilalui sebelum akhirnya gerabah dapat digunakan? Nah, untuk tahu lebih lengkapnya, simak proses pembuatan gerabah di bawah ini!
1. Persiapan produksi
Pada persiapan produksi, hal-hal yang dilakukan adalah mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan, seperti tanah liat, pasir, serta alat bantu, yakni meja putar. Agar mudah dibentuk, sebaiknya tanah liat yang digunakan harus hasil dari menggali secara langsung. Hal ini karena tekstur tanah liat lebih lengket dan mudah dibentuk.
2. Proses produksi
Jika bahan-bahan sudah lengkap, saatnya memasuki proses produksi. Pada proses ini, ada beberapa tahap yang harus dilewati, seperti:
- Pembentukan gerabah, pada tahap pembentukan dapat disesuaikan dengan keinginan atau desain pengrajin yang biasanya bentuknya tidak pasaran agar nilai jualnya tinggi. Selanjutnya, pembentukan gerabah ini juga menggunakan beberapa teknik pengolahan, seperti teknik pijit, gulung, slab, cetak, dan putaran.
- Pembakaran gerabah, setelah gerabah sudah selesai dibuat, hal yang dilakukan selanjutnya adalah pembakaran gerabah. Hal ini dilakukan pada tungku pembakaran khusus agar mengalir panas secara merata ke seluruh permukaan gerabah. Tahap ini harus dilakukan dengan hati-hati agar gerabah tidak terguyur air yang akan memengaruhi hasil pembakaran.
3. Penyelesaian gerabah (finishing)
Terakhir, gerabah masuk ke proses penyelesaian atau finishing. Pada tahap ini, pengrajin akan memberikan hiasan atau pewarna pada gerabah tersebut agar lebih menarik untuk dilihat. Adanya warna juga akan meningkatkan daya tarik masyarakat untuk membeli hasil kerajinan tangan ini.
4. Contoh dari gerabah
Adapun beberapa contoh gerabah bisa kamu jumpai pada perkakas rumah tangga sesuai dengan asal mulanya. Berikut beberapa contoh dari gerabah.
- Kendi digunakan sebagai alat minum.
- Periuk digunakan sebagai alat untuk memasak nasi.
- Belanga digunakan sebagai alat untuk memasak sayur.
- Tempayan digunakan sebagai alat untuk menyimpan beras atau air.
- Anglo digunakan sebagai alat untuk memasak (berupa seperti kompor).
Dari contoh gerabah yang disebutkan di atas, adakah alat gerabah yang pernah kamu gunakan dalam kehidupan?
Gerabah menjadi karya seni yang memiliki harga jual tinggi karena proses pembuatannya tidak mudah. Selain itu, prosesnya juga masih dilakukan secara tradisional dengan tangan. Jadi, wajar saja kalau saat membeli gerabah, kamu akan melihat harga yang cukup tinggi.
Nah, itulah informasi mengenai gerabah beserta sejarah dan contohnya. Apakah kamu salah satu pengrajin atau penjual gerabah?
Oleh: Srikandy Indah Karina S.B