Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Hal yang Bisa Menghambat Adaptasi Anak di Sekolah Baru

ilustrasi anak sekolah
ilustrasi anak sekolah (pexels.com/panditwiguna)
Intinya sih...
  • Rasa cemas berlebih dapat memicu kesulitan adaptasi anak di sekolah baru, bahkan menimbulkan reaksi fisik seperti sakit perut atau pusing.
  • Kurangnya keterampilan sosial membuat anak merasa terpisah dari teman-temannya dan sulit untuk berbaur dalam lingkungan sekolah yang baru.
  • Ketidakcocokan dengan pola belajar dan perubahan rutinitas harian yang mendadak juga bisa menghambat adaptasi anak di sekolah baru.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Adaptasi di sekolah baru seringkali menjadi tantangan besar bagi anak, terutama pada saat mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungan, aturan, hingga teman-teman yang belum dikenal. Situasi ini bisa menimbulkan rasa canggung, takut, hingga kebingungan, sehingga membuat proses belajar menjadi kurang nyaman.

Sebagai orangtua, penting untuk selalu memahami berbagai faktor yang mungkin bisa menghambat adaptasi tersebut agar pendampingan yang diberikan pun lebih tepat sasaran. Oleh sebab itu, coba ketahui beberapa hal yang bisa menghambat adaptasi anak di sekolah baru, sehingga bisa segera diatasi.

1. Rasa cemas berlebih

ilustrasi pendidikan anak
ilustrasi pendidikan anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Anak yang mudah merasa cemas biasanya akan mengalami kesulitan untuk menghadapi perubahan karena mereka tidak tahu apa yang mungkin akan terjadi di lingkungan sekolah barunya. Rasa tidak nyaman ini pada akhirnya akan membuat mereka enggan untuk berinteraksi dengan teman-teman atau mengikuti kegiatan yang ada di kelas.

Kecemasan berlebih bisa saja memicu reaksi fisik, seperti sakit perut atau pusing, sehingga membuat anak semakin sulit fokus pada aktivitas belajarnya. Anak yang tidak terbiasa menghadapi perubahan biasanya memerlukan waktu lebih lama untuk merasa aman di tempat barunya.

2. Kurangnya keterampilan sosial

ilustrasi pendidikan anak
ilustrasi pendidikan anak (pexels.com/Norma Mortenson)

Sebagian anak mengalami kesulitan dalam beradaptasi karena belum terbiasa memulai percakapan atau bergabung dalam kelompok bermainnya. Ketidakmampuan ini membuat mereka terasa terpisah dari teman-temannya, meski sebetulnya mereka ingin ikut berbaur.

Keterampilan sosial seperti memperkenalkan diri, menyapa, atau menanggapi percakapan harus diajarkan secara bertahap. Anak yang tidak memeroleh latihan sebelumnya mungkin akan merasa takut ditolak atau salah berbicara, sehingga memilih untuk diam.

3. Ketidakcocokan dengan pola belajar

ilustrasi pendidikan anak
ilustrasi pendidikan anak (pexels.com/Gustavo Fring)

Setiap sekolah pasti memiliki aturan metode belajar dan ritme kegiatan yang bisa sangat berbeda dari tempat sebelumnya. Anak yang belum terbiasa dengan pola baru mungkin akan merasa kewalahan karena harus menyesuaikan cara belajar dalam waktu yang relatif singkat.

Kurikulum yang lebih cepat atau lebih ketat biasanya akan membuat anak merasa tertinggal, meski sebetulnya mereka mampu mengikuti hal tersebut. Kesenjangan inilah yang pada akhirnya bisa menimbulkan stress, sehingga membuat anak pun semakin sulit untuk fokus di sekolah barunya.

4. Perubahan rutinitas harian yang mendadak

ilustrasi pendidikan anak
ilustrasi pendidikan anak (pexels.com/Thirdman)

Adaptasi yang sulit berapa kali terjadi pada saat terjadi perubahan rutinitas secara drastis, seperti jadwal makan, waktu tidur, hingga durasi perjalanan ke sekolah. Perubahan ini memang bisa memengaruhi suasana hati anak, sebab mereka memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan ritme yang baru.

Perubahan lingkungan fisik, seperti suara bising, ukuran kelas, atau tata ruang bisa memengaruhi kenyamanan anak. Anak memerlukan waktu untuk merasa familiar dengan lingkungan tersebut agar tidak sampai terus-menerus merasa tegang.

Perlu bantuan orangtua untuk mengatasi hal yang bisa menghambat adaptasi anak di sekolah baru. Dengan memahami faktor-faktor yang bisa menghambat adaptasi, maka bisa memberikan pendampingan yang tepat dan membantu anak melewati masa transisi dengan lebih percaya diri. Pada saat anak merasa didukung, maka mereka akan lebih siap dalam menghadapi tantangan belajar di sekolah baru!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Gaya Artis dan Kontestan di Grand Final Dangdut Academy 7, Glam!

27 Des 2025, 14:02 WIBLife