Menulis memang bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan, menenangkan, bahkan terapeutik. Namun, di balik semua manfaatnya, banyak penulis, baik pemula maupun profesional, yang pernah atau sedang mengalami burnout. Kondisi ini bukan sekadar kelelahan biasa, melainkan juga kamu bisa kehabisan energi, motivasi, dan semangat berkarya yang sering membuat seseorang berhenti menulis untuk sementara waktu atau bahkan selamanya.
Sayangnya, burnout tidak selalu datang tiba-tiba. Ia sering muncul perlahan tanpa disadari, lalu tiba-tiba membuat kepala terasa kosong, tulisan terasa hambar, dan ide-ide tak mengalir seperti biasanya. Mengenali pemicu burnout sejak awal menjadi langkah penting agar penulis bisa tetap produktif dan menjaga kesehatan mental. Nah, berikut ini lima pemicu burnout yang paling sering dialami oleh para penulis. Dibaca sampai selesai, ya!