Ketahui Metode Second Brain, Cara Belajar yang Lebih Efisien!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kamu mungkin pernah merasakan tekanan konstan untuk terus belajar, meningkatkan diri, dan membuat kemajuan. Akhirnya, kamu pun menghabiskan waktu berjam-jam setiap harinya untuk membaca, mendengarkan, dan menonton konten informasi. Namun, apakah kamu bisa mengingat detail keseluruhannya?
Dikutip Forte Labs, otak manusia tidak mampu mengingat semua detail ini karena otak hanya dapat menyimpan beberapa pemikiran pada satu waktu. Pada dasarnya, otak kita berfungsi untuk mendapatkan ide, bukan untuk menyimpannya.
Lantas, bagaimana cara untuk dapat menyimpan seluruh memori yang telah dipelajari? Teknik ini disebut dengan second brain atau otak kedua. Second brain merupakan metode untuk menyimpan dan mengingat ide-ide, inspirasi, dan gagasan yang telah diperoleh melalui pengalaman.
Metode second brain memberikan otak space yang jelas pada otak untuk dapat berfokus pada belajar hal-hal baru, alih-alih untuk mengingat semuanya. Dengan metode ini, second brain dapat memperluas memori dan kecerdasan melalui media lain.
1. Cara membangun second brain
Dilansir Mindstone, Tiago Forte, penulis dan pakar produktivitas, mengembangkan metode second brain untuk membantu para akademisi dalam meningkatkan kemampuan mencatat dan manajemen informasi. Pada intinya, metode ini berkisar pada empat kunci prinsip: Capture, Organize, Distill, and Express, atau disingkat CODE.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, kamu dapat menciptakan otak kedua yang tidak hanya menyimpan informasi yang telah didapat, tetapi juga meningkatkan kreativitas dan inovasi baru. Menarik, kan?
2. Capture
Langkah pertama untuk membangun second brain adalah dengan menangkap informasi yang penting bagimu. Baik ide, wawasan, ataupun pengetahuan dari sumber eksternal dan internal.
Sumber eksternal adalah informasi yang diperoleh dari buku, artikel, atau catatan. Adapun sumber internal berupa anekdot pribadi, refleksi, kenangan masa kecil, atau catatan harian.
Cara meng-"capture" informasi ini dapat dilakukan melalui bookmark ide yang kamu lihat di media sosial atau menandai catatan penting dari buku yang kamu baca. Hal ini kamu lakukan agar kamu dapat melihat kembali informasi yang telah diperoleh, yang ingatannya masih temporary di dalam otakmu.
3. Organize
Editor’s picks
Setelah kamu memperoleh informasi, saatnya kamu mengkategorikannya. Seperti bagaimana kamu telah bookmark konten yang kamu lihat di Instagram, konten ini dapat dibedakan menjadi subjek tertentu.
Apabila kamu ingin mengorganisasikan catatanmu, maka cara yang dapat dilakukan adalah organisasi catatan melalui tanggal, membedakannya sesuai subjek, dan menyimpannya di satu tempat yang sama. Hal ini dilakukan agar kamu tidak kesulitan untuk mengingat di mana dan kapan catatan tersebut dibuat.
Baca Juga: 5 Manfaat Memiliki Teman Sarkastik, Belajar Jadi Kritis
4. Distill
Distill atau menyaring bertujuan untuk menemukan intisari. Aspek penting dari cara mencatat yang efektif adalah dengan menyaring informasi hingga ke intinya.
Alih-alih menyimpan seluruh artikel atau keseluruhan buku, catat informasi penting dan ubah ke dalam kata-katamu sendiri. Untuk menyaring informasi, kamu dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Sorot kalimat-kalimat yang paling baik menangkap poin utama dengan cara highlight atau garis bawahi kalimat tersebut.
- Cetak tebal kata atau frasa yang paling penting dari kalimat yang disorot.
- Tulis ulang ide utama dengan kata-kata sendiri, buatlah ringkasan yang padat.
Meskipun proses ini mungkin terlihat memakan waktu, namun proses ini akan membantumu fokus pada informasi yang penting agar kamu dapat memaksimalkan manfaat dari second brain.
5. Express
Langkah terakhir dalam proses CODE adalah mengekspresikan pengetahuanmu dengan membuat dan membagi konten. Dengan mengubah informasi yang tersimpan di second brain milikmu menjadi postingan blog, newsletter, video YouTube, atau bentuk konten lainnya, kamu dapat memperkuat pemahaman pribadi.
Melalui ini, kamu dapat menganggap second brain sebagai perpustakaan digital, tempat ide-ide dapat tumbuh, berkembang, dan menginspirasi orang lain. Kamu pun dapat melihat kembali informasi ini dan melihat sejauh mana kamu sudah berjalan.
Setelah memahami prinsip-prinsip second brain, sekarang bagimu untuk mengimplementasikannya setiap kamu ingin belajar hal-hal baru. Jangan khawatir jika prosesnya tidak selalu mulus dan konsisten. Kuncinya adalah dengan terus menyesuaikan diri dan mengetahui metode belajar terbaik bagi diri sendiri. Semangat, ya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.