Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hindari 6 Hal Ini agar Tidak Stres Saat Tugas Kuliah Menumpuk!

ilustrasi mahasiswa stress karena tugas (pexels.com/Monstera Production)

Perguruan tinggi seringkali diwarnai dengan jadwal yang padat, tugas-tugas kuliah yang menumpuk, dan tekanan akademis yang tinggi. Mahasiswa seringkali merasa tertekan dan stres menghadapi tantangan ini.

Namun, dengan menghindari beberapa kebiasaan buruk, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih seimbang dan mengelola stres dengan lebih efektif. Dalam artikel ini, kita akan membahas enam hal yang perlu dihindari agar tidak stres saat tugas kuliah menumpuk. Apa saja itu? Simak ya!

1. Prokrastinasi yang berlebihan

ilustrasi seorang dengan pekerjaan menumpuk (pexels.com/George Milton)

Prokrastinasi adalah musuh utama produktivitas, dan dapat menjadi pemicu stres saat tugas menumpuk. Hindari kecenderungan untuk menunda-nunda pekerjaan. Mulailah mengerjakan tugas sesegera mungkin atau kamu bisa membagi tugas itu menjadi tugas-tugas kecil yang lebih dapat dikelola. Dengan memulai lebih awal, kamu dapat mengurangi tekanan dan memberi dirimu lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas dengan lebih baik.

Untuk mengatasi prokrastinasi, kamu bisa menggunakan teknik bekerja selama 25 menit, lalu beristirahat selama 5 menit. Tetapkan batas waktu untuk menyelesaikan tugas dan patuhi. Disiplin adalah kuncinya!

2. Kurangnya perencanaan dan organisasi

ilustrasi seseorang sedang overthinking (pexels.com/RDNE Stock project)

Kurangnya perencanaan dan organisasi dapat menyebabkan kebingungan dan stres yang tidak perlu. Buat jadwal harian atau mingguan yang mencakup waktu untuk kuliah, pekerjaan, istirahat, dan hiburan. Identifikasi deadline tugas dan buat daftar prioritas untuk memastikan kamu dapat mengatasi tugas-tugas tersebut tanpa terlalu terbebani.

Untuk perencanaan yang baik, kamu bisa menggunakan aplikasi atau kalender online untuk mengelola jadwalmu. Kamu bisa membuat daftar prioritas berdasarkan tenggat waktu dan tingkat urgensi.

3. Kurangnya istirahat dan rekreasi

ilustrasi seseorang sedang cemas (pexels.com/Yan Krukau)

Terlalu fokus pada tugas kuliah dan mengabaikan kebutuhan istirahat dan rekreasi juga dapat merugikan kesejahteraan mental dan fisik. Tubuh dan pikiran perlu istirahat untuk tetap berkinerja optimal. Sisihkan waktu untuk beristirahat, berolahraga, atau melakukan kegiatan yang kamu nikmati untuk mengurangi tingkat stres.

Sedangkan untuk menjaga keseimbangan, kamu bisa menetapkan waktu istirahat selama hari kerja, dan pastikan untuk mengambil waktu akhir pekan sebagai istirahat penuh.
Temukan aktivitas rekreasi yang memberikanmu kesenangan dan relaksasi. Saatnya kerja, ya harus kerja, saatnya istirahat ya harus istirahat. Jangan malah sebaliknya ya!

4. Isolasi sosial

ilustrasi seseorang bertengkar (pexels.com/RDNE Stock project)

Terlalu banyak waktu dihabiskan sendirian dapat meningkatkan tingkat stres dan merasa terisolasi. Interaksi sosial memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan emosional. Carilah dukungan dari teman-teman, keluarga, atau bahkan konselor kampus jika diperlukan.

Selanjutnya, untuk menghindari isolasi sosial, kamu bisa ikut dalam klub atau organisasi kampus untuk bertemu dengan orang baru. Kamu bisa menetapkan waktu untuk pertemuan atau kegiatan sosial setiap minggu. Ingat, kita hidup sebagai makhluk sosial, jadi kehidupan bersosial itu juga penting ya.

5. Overcommitment

ilustrasi seseorang sedang stress (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mengikuti terlalu banyak kegiatan ekstrakurikuler atau mengambil terlalu banyak mata kuliah dapat mengakibatkan penumpukan tugas yang tidak dapat kamu tangani. Hindari overcommitment dengan memahami batas kemampuanmu dan menetapkan prioritas. Jangan ragu untuk mengatakan tidak jika kamu merasa terlalu terbebani.

Tips untuk mengelola keterlibatan, kamu harus menetapkan batas untuk jumlah kegiatan ekstrakurikuler yang kamu ikuti. Pertimbangkan untuk mengambil jumlah kegiatan yang sesuai dengan kemampuanmu.

6. Kurangnya perhatian terhadap kesehatan mental

ilustrasi seseorang sedang belajar (pexels.com/Vlada Karpovich)

Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jangan abaikan tanda-tanda stres dan kelelahan. Jika kamu merasa cemas, stres, atau lelah secara berlebihan, penting untuk mencari bantuan. Di kampus, umumnya menyediakan layanan kesehatan mental, dan berbicara dengan seorang profesional juga dapat memberikan dukungan yang diperlukan.

Tips untuk menjaga kesehatan mental, jangan ragu untuk mencari bantuan jika kamu merasa perlu. Kamu bisa mempraktikkan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.

Menghindari stres saat tugas kuliah menumpuk melibatkan perencanaan yang baik, perhatian terhadap keseimbangan, dan pengelolaan waktu yang efektif. Dengan menyadari tindakan dan kebiasaan yang perlu dihindari, mahasiswa dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan mendukung. Ingatlah bahwa menjaga keseimbangan adalah kunci untuk berhasil menavigasi tantangan akademis dan menjalani gaya hidup mahasiswa yang produktif dan bahagia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Azizatul Mahfida Inayati
EditorAzizatul Mahfida Inayati
Follow Us