Imperialisme: Sejarah, Bentuk, Tujuan, dan Contoh

Perang antar negara sepertinya tidak akan pernah habis tanpa kita sendiri yang ingin sama-sama berdamai. Perang bukan hanya lewat senjata, namun perang bisa terjadi karena adanya politik, budaya, dan lain-lain.
Hal inilah yang disebut dengan imperialisme, saat sebuah negara melakukan politik untuk menguasai negara lain secara paksa. Nah, biar lebih paham tentang imperialisme, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
1. Sejarah imperialisme

Imperialisme mungkin kerap terjadi di beberapa negara hingga menyebabkan perpecahan. Lalu, bagaimana sejarah munculnya imperialisme? Istilah imperialisme berasal dari sebuah kata latin "imperare" yang berarti "memerintah." Kata ini tercipata karena pada masa dahulu, kemuliaan seorang raja dilihat dari besarnya wilayah yang dikuasainya.
Bermula pada sekitar abad ke-19, saat itu kerajaan Inggris berada di bawah kawasan Asia Afrika. Para imperialis memiliki tujuan untuk mendapatkan sumber daya yang murah dengan cara membangun pemerintahan imperialisme pada wilayah jajahan terbelakang dan termiskin. Untuk mencapai hal tersebut, para imperialis menggunakan berbagai macam taktik dari ekspansi kekuatan militer hingga penerapan dan penghasutan tidak sadar lewat kebudayaan negara imperialis tersebut.
Dari situ muncullah bahwa pengeksploitasian ekonomi kerap kali diiringi dengan pernyataan bahwa negara imperialis tertentu membantu wilayah yang dijajah agar keluar dari keterbelakangan. Beberapa cara yang mereka lakukan adalah dengan menyebar sistem peradaban barat seperti kemajuan teknologi atau cara kelola pemerintahan.
2. Bentuk imperialisme

Berdasarkan bentuknya, imperialisme terbagi atas dua jenis, yakni imperialisme kuno dan imperialisme modern. Lalu, apa perbedaan dari kedua bentuk imperialisme ini? Simak penjelasannya di sini!
1. Imperialisme kuno
Imperialisme kuno terjadi sebelum revolusi industri pada tahun 1870 yang dilakukan para imperialis Romawi, China, Portugis, Inggris, dan beberapa negara imperialis lainnya. Imperialis kuno dapat dilihat dari tujuannya, yakni 3G, Gold, Glory, dan Gospel. Jika diartikan hal ini berarti, kekayaan, kejayaan, dan penyebaran agama.
2. Imperialisme modern
Berbeda dengan imperialisme kuno, imperialisme modern terjadi saat revolusi industri pada tahun 1870. Hal ini membuat negara-negara barat mengekspansi wilayah di luar kekuasaannya karena mengalami surplus barang dan modal. Meskipun begitu, kejayaan masih menjadi salah satu motif imperialisme modern. Ini terjadi karena pada saat itu masih terdapat sebuah kepercayaan bahwa suatu bangsa yang besar adalah saat bangsa tersebut memiliki wilayah kekuasaan yang luas.
3. Tujuan imperialisme

Setelah memahami bentuk-bentuk imperialisme, saatnya kita mengetahui apa sebenarnya tujuan dari imperialisme. Simak tujuan dari imperialisme berikut ini!
1. Imperialisme militer
Tujuan yang pertama adalah imperialisme militer. Imperialisme militer ingin menduduki kekuasaan militer dari suatu negara. Hal ini dikarenakan tujuan mereka adalah menjamin keselamatan imperialis untuk menjalankan kepentingan lain seperti politik.
2. Imperialisme kebudayaan
Selanjutnya adalah imperialisme kebudayaan. Dalam hal ini, negara imperialis ingin menguasai "jiwa" dari negara yang mereka jajah. Hal ini terjadi karena dalam suatu kebudayaan terdapat sebuah jiwa negara di dalamnya. Jika kebudayaan imperium dapat dirubah dan diganti, artinyajiwa negara tersebut pun juga berubah.
3. Imperialisme politik
Kemudian ada imperialisme politik. Dalam hal ini, imperialis berniat menguasai semua hal yang ada dalam negara yang dijajah. Imperialisme ini biasanya berkedok protectorate dan mandate.
4. Imperialisme ekonomi
Apabila imperialisme politik yang dilakukan gagal, biasanya imperialis akan berusaha menguasai perekonomian imperiumnya. Negara-negara imperialis juga menyukai imperialisme ini untuk menggantikan imperialisme politik.
4. Contoh imperialisme

Salah satu contoh imperialisme pernah dialami oleh Indonesia. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, terutama rempah-rempah. Tercatat, bahwa wilayah Indonesia pernah dikuasai bangsa Portugis, Belanda, dan Spanyol untuk kepentingan komoditas rempah. Tidak berdiam diri, Indonesia melawan tindak imperialisme, salah satunya yang terjadi pada Kesultanan Demak dan Kesultanan Ternate.
Praktik imperialisme mungkin akan memberi keuntungan bagi para imperialis, namun hal ini juga akan membuat negara tersebut menjadi perang. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan perlawanan seperti yang pernah dilakuukan oleh Indonesia.
Demikianlah informasi mengenai imperialisme. Semoga praktik imperialisme bisa segera berkurang demi mencapai perdamaian dunia.
Oleh: Srikandy Indah Karina S.B