Kenali 5 Macam Majas Sindiran, Bikin Pengetahuanmu Bertambah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Majas sindiran merupakan satu dari empat jenis majas yang terdapat dalam bahasa Indonesia. Sesuai namanya, majas ini berisi sindiran untuk membuat kesan tertentu bagi orang yang mendengar atau membacanya.
Ternyata, ada banyak majas yang termasuk dalam kelompok majas ini, bukan hanya majas ironi ataupun sinisme yang umumnya kita ketahui. Yuk, simak penjabaran tentang macam-macam majas sindiran melalui poin-poin berikut agar pengetahuan kamu semakin bertambah!
1. Majas ironi
Majas ironi adalah majas yang menyembunyikan fakta sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut atau mengungkapkan sindiran halus. Ciri dari majas ironi ialah adanya hal yang seakan ditinggikan, tetapi kemudian dijatuhkan.
Majas ironi bersifat implisit karena mengandung kesenjangan yang cukup kuat antara makna harfiah dan makna kiasan. Untuk lebih jelasnya, yuk simak contoh kalimat berikut.
Rajin sekali dirimu, tugas saja sampai menumpuk begini.
Kalimat tersebut merupakan kalimat yang mengandung majas ironi karena berisi sindiran secara halus dengan meninggikan seseorang lalu menjatuhkannya. Kata rajin dalam konteks kalimat tersebut secara harfiah bermakna positif yakni suka bekerja dan giat, tetapi kenyataannya sasaran yang dimaksud justru bersifat malas karena tidak mengerjakan tugas sampai tugasnya bertumpuk-tumpuk.
2. Majas sarkasme
Majas sarkasme adalah majas yang berisi sindiran, tetapi bersifat langsung dan kasar. Berbeda dengan majas ironi yang masih terkesan halus, tetapi menyinggung. Majas sarkasme dapat berupa penghinaan ataupun cemoohan menggunakan kata-kata yang kasar.
Umumnya majas ini digunakan dalam konteks humor. Untuk lebih jelasnya, simak, yuk, contoh majas sarkasme berikut.
Kambing saja laku meskipun tidak mandi, masa kau kalah dengan kambing!
Kalimat tersebut memang terkesan menohok karena dalam majas sarkasme tidak berlaku kesopanan maupun kesantunan. Fyodor Dostoyevsky, seorang sastrawan dari Rusia menyebutkan sarkasme sebagai “pelarian terakhir dari orang-orang berjiwa bersahaja dan murni, ketika rasa pribadi jiwa mereka secara kasar dan paksa dimasuki."
Baca Juga: Majas Metafora, Gaya Bahasa Millenial yang Berjiwa Melankolis?
3. Majas sinisme
Editor’s picks
Majas sinisme merupakan majas yang lebih kasar dari majas ironi dan bersifat mencemooh. Sesuai namanya, majas ini menampilkan sikap yang mengejek ataupun memandang rendah seseorang. Untuk lebih jelasnya, yuk simak contoh kalimat berikut.
Lama-lama aku bisa stres melihat tingkah lakumu yang seperti ini.
Kalimat tersebut merupakan kalimat yang mengandung majas sinisme karena bersifat mencemooh. Dalam konteks kalimat tersebut, terdapat hinaan terhadap tingkah laku seseorang yang dinilai buruk.
4. Majas satire
Majas satire merupakan majas yang bermaksud untuk menyindir ide ataupun keadaan seseorang. Majas ini kerap dikombinasikan dengan ironi, sarkasme, atau parodi.
Istilah satire berasal dari bahasa Latin satira atau satura yang berarti campuran makanan. Contoh majas ini ialah sebagai berikut:
(1) Kerjaan mudah begitu saja kamu tidak bisa mengerjakannya.
(2) Bosan aku dengan ucapanmu.
(3) Matamu di dengkul ya sampai bisa jatuh begitu.
(4) Sudah satu dekade kau berbicara, aku sampai sudah beruban.
5. Majas innuendo
Nama majas ini terdengar asing ya dibanding dengan majas sindiran yang lain. Majas innuendo adalah majas yang bermaksud mengecilkan fakta ataupun keadaan yang sebenarnya. Contoh majas ini dapat dilihat pada kalimat berikut:
(1) Dia peringkat satu karena kerap menyontek.
(2) Dia diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil berkat pengaruh kuat ayahnya.
Pada kalimat (1) terdapat fakta yang terjadi berupa dia peringkat satu, tetapi fakta tersebut terkesan menjadi tidak penting. Begitu pula pada kalimat (2) terdapat fakta yang terjadi berupa dia diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil, tetapi fakta tersebut terkesan menjadi tidak berharga sebab adanya klausa ‘berkat pengaruh kuat ayahnya’.
Ternyata majas sindiran pun memiliki banyak macamnya. Jadi, setelah kamu sudah mengetahui macam-macam majas sindiran, kamu bisa menggunakannya ketika berbahasa Indonesia untuk membuat kalimatmu terkesan menarik. Namun, kamu perlu menggunakannya sesuai konteks ya agar tidak disalahpahami.
Baca Juga: 11 Macam Majas Penegasan, Apofasis hingga Zeugma
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.